Tokyo -

Otoritas Jepang menyebut empat pulau yang menjadi sengketa telah 'diduduki secara ilegal' oleh Rusia. Ini disebut sebagai yang pertama kalinya dalam nyaris dua dekade terakhir saat hubungan kedua negara tengah memburuk akibat invasi Moskow ke Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Jumat (22/4/2022), Jepang dan Rusia telah sejak lama terlibat upaya untuk menyetujui perjanjian pasca-Perang Dunia II, namun pulau-pulau sengketa yang diduduki Moskow dan diklaim Tokyo tetap menjadi masalah utama.

Kementerian Luar Negeri Jepang terakhir kali menggunakan istilah 'diduduki secara ilegal' dalam laporan kebijakan tahunan pada tahun 2003 lalu. Rusia menyebut pulau-pulau itu sebagai Kurils, sedangkan Jepang menyebutnya sebagai Wilayah Utara.

Laporan Buku Biru Diplomatik tahun ini dirilis saat sanksi-sanksi keras dijatuhkan terhadap Rusia oleh Jepang dan negara-negara mitra anggota G7, juga menjelang revisi penting dalam strategi keamanan nasional Jepang akhir tahun ini.

"Kekhawatiran terbesar antara Jepang dan Rusia adalah Wilayah Utara," sebut Kementerian Luar Negeri Jepang dalam pernyataannya.

Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut pulau-pulau itu sebagai 'wilayah Jepang di mana Jepang memegang hak kedaulatan, tapi saat ini diduduki secara ilegal oleh Rusia'.

Istilah serupa digunakan Jepang beberapa tahun sebelumnya, namun tidak menggunakan kata-kata 'diduduki secara ilegal'.

Disebutkan juga oleh Kementerian Luar Negeri Jepang bahwa krisis Ukraina akan menghentikan pembicaraan soal perjanjian pasca-Perang Dunia II dengan Rusia.

Bulan lalu, Moskow menyatakan akan membatalkan pembicaraan itu, dengan menyebut 'mustahil' untuk melanjutkan diskusi 'dengan sebuah negara yang telah mengambil posisi bermusuhan secara terbuka dan berusaha membahayakan kepentingan negara kita'.
Sumber