Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan melarang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Rusia masuk ke pelabuhan-pelabuhan AS. Dengan langkah ini, AS bergabung dengan Kanada dan negara-negara Eropa yang mengambil kebijakan serupa untuk menekan Rusia terkait invasinya ke Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/4/2022), larangan itu diumumkan Biden dalam pernyataannya pada Kamis (21/4) waktu setempat.

"Itu berarti tidak ada kapal, tidak ada kapal yang berlayar di bawah bendera Rusia atau yang dimiliki atau dioperasikan oleh entitas Rusia, yang akan diizinkan untuk berlabuh di pelabuhan Amerika Serikat ataupun mengakses pantai-pantai kita. Tidak ada," tegas Biden dalam pengumumannya.

Sejumlah sumber, secara terpisah, menuturkan bahwa tahun 2021 lalu, kapal-kapal Rusia melakukan sekitar 1.800 kunjungan -- kurang dari 3 persen dari seluruh lalu lintas laut.

Beberapa pihak yang diberi pengarahan menyebut nyaris 90 persen dari lalu lintas itu adalah impor minyak, yang telah dilarang AS sebelumnya.

Larangan yang diumumkan Biden itu mengutip soal 'kebijakan dan tindakan pemerintah Federasi Rusia untuk melanjutkan perang yang direncanakan, tidak dibenarkan, tidak beralasan dan brutal terhadap Ukraina'.

Perintah yang dirilis Biden soal larangan itu juga memberikan wewenang kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk menerbitkan aturan-aturan 'guna mengatur pelepasan jangkar dan pergerakan kapal-kapal terafiliasi Rusia'.

"Dan mendelegasikan kepada menteri, wewenang saya untuk menyetujui aturan dan regulasi semacam itu," demikian perintah Biden.

Tujuan larangan itu adalah mencegah kapal-kapal Rusia memasuki wilayah AS dan meliputi kapal-kapal berbendera Rusia, yang dimiliki atau dioperasikan Rusia.

Selain AS, otoritas Kanada sejak 1 Maret lalu menutup pelabuhan-pelabuhannya dari kapal-kapal milik Rusia dan melarang mereka dari perairan Kanada. Banyak negara Eropa juga mengambil langkah yang sama, seperti Bulgaria, Estonia dan Italia.
 Sumber