Kemarin saya lihat anak-anak sekitaran kompleks main perang sarung sepulang tarawih. Okay, kegiatan biasa, saya dulu juga sering perang-perangan pakai sajadah masjid. Besoknya saya dengar mereka main petasan saat orang lain sedang tarawih. Okay, namanya juga anak-anak, nakal dikit harusnya nggak masalah, saya juga dulu sering begitu.

Tapi ya tapi, apa Anda pernah berpikir untuk main petasan dengan meletakkannya di anus kucing? Sumpah, pernah kepikiran nggak? Meskipun pernah tapi siapa yang cukup kejam melakukannya?

Tapi tampaknya saya sudah terlalu tua untuk mengikuti perkembangan jaman karena ternyata ada beberapa anak muda yang ternyata cukup berani melakukan hal tersebut dan cukup bodoh untuk menguploadnya ke sosmed. Baru-baru ini ada sebuah berita viral tentang beberapa pemuda yang bermain petasan di siang hari dan entah kerasukan apa mereka memilih memasukkan petasan itu di anus kucing dan menyalakannya begitu saja.



Saat ditelusuri lebih jauh video tersebut menjadi viral di Tiktok dan sosmed lainnya. Well, Tiktok, kok saya nggak heran ya? Sejak sejarah penciptaannya aplikasi ini memang tak pernah gagal membuat berita viral mulai dari kelakuan gila, kelakuan gila, dan kelakuan gila dari manusia di seluruh dunia. Aplikasi paling populer selama beberapa tahun ini memang dikenal punya reputasi buruk dalam artian tertentu. Tapi bukan berarti sosmed lain lebih baik.

Kembali ke video viral, anak-anak yang berbicara dengan bahasa Sumbawa ini memancing kemarahan dari warganet dan menuntut mereka untuk segera ditangkap. Pihak kepolisian pun segera melakukan penyelidikan tapi kebenaran dan penangkapan tersangka masih harus menunggu lebih lama karena pihak kepolisian sendiri enggan membeberkan informasi.



Hmm, kekerasan terhadap binatang ini mengingatkan saya dengan beberapa mayat kucing yang dimasukkan ke dalam kotak. Kalau dilihat lebih jauh kita memang sering kali melakukan kekerasan pada hewan seperti menendang anjing yang mengorek-ngorek tempat sampah atau mengikat ekor capung dengan benang. Semua perlakuan itu mungkin berdasar pada kemarahan atau keisengan semata tapi jika melihat video-video Tiktok semacam ini tetap saja rasa benci itu muncul.

Yeah, jika Anda merasa pernah melakukan kekerasan pada hewan maka ini adalah waktu yang tepat untuk instropeksi diri. Kita sudah separuh jalan melewati Ramadhan dan masih ada separuh jalan lagi untuk membersihkan hati dan menyucikan jiwa. Semoga kita semua mendapat keberkahan pada akhirnya.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur