KOMUNITAS
Home / FORUM / All / Entertainment / The Lounge /
"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/625ccab7dd132e6e4578c21d/quotyang-membunuh-black-dahlia-adalah-ayahku-sendiriquot-seninmisteri

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri


Elizabeth Short lahir pada tanggal 29 Juli 1924 di Boston, Massachusetts. Elizabeth merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, dari pasangan Cleo A. Short dan Phoebe May Sawyer. Pada tahun 1927, Elizabeth dan keluarganya pindah ke Portland, Maine, sebelum pada akhirnya menetap di Medfird, Boston. Ayah Elizabeth merupakan seorang pembuat miniatur lapangan golf, setidaknya sampai dia kehilangan seluruh tabungan yang dia miliki dalam sebuah kehancuran pasar saham yang terjadi pada tahun 1929. Setahun kemudian mobil ayahnya ditemukan di Charleston Bridge, dan ayahnya diduga telah melompat ke sungai Charles. Menyadari suaminya telah meninggal, ibu Elizabeth bekerja sebagai seorang penjaga buku.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Elizabeth pernah menjalani operasi paru-paru ketika dia berumur 15 tahun karena dia pernah mengalami serangan asma yang parah dan penyakit bronkhitis yang dideritanya. Dokter menyarankannya untuk pindah ke daerah yang memiliki iklim yang lebih ringan untuk mencegah masalah pernapasan selanjutnya. Oleh karena itu, Ibu Elizabeth mengirimnya ke Miami, Florida, untuk pergi bersama dengan teman-teman keluarganya selama tiga tahun. Dan di tahun keduanya, Elizabeth keluar dari Medford High School.

Pada akhir tahun 1942, ibu Elizabeth menerima sebuah surat yang berisi permintaan maaf dari suaminya yang diduga telah meninggal. Ayah Elizabeth sebenarnya masih hidup dan telah memulai hidup baru di California dan bekerja di galangan kapal Angkatan Laut Pulau Mare di dekat Teluk San Francisco. Ketika berumur 18 tahun, Elizabeth memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya. Namun, antara keduanya sempat terjadi pertengkaran yang hebat dan menyebabkan Elizabeth pindah dari rumah ayahnya pada tahun 1943.

Elizabeth sempat bekerja di Base Exchange di Camp Cooke, dan tinggal bersama dengan seorang sersan US Army Air Force yang justru kemudian dilaporkan karena pernah melakukan pelecehan terhadapnya. Pada pertengahan tahun 1943 Elizabeth pindah ke Santa Barbara, dan pada tanggal 23 September, dia ditangkap karena minum-minum di bar ketika masih di bawah umur. Pihak otoritas remaja mengirimnya kembali ke Massachusetts, namun dia malah kembali ke Florida, dan hanya sesekali mengunjungi keluarganya di Boston.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Pada bulan Juli 1946, Elizabeth pindah ke Los Angeles dan menghabiskan enam bulan terakhir hidupnya disana. Dia bekerja sebagai pelayan dan menyewa kamar di belakang sebuah klub malam yang bernama Florentine Gardens di Hollywood Boulevard. Dia banyak digambarkan sebagai calon aktris, karena dia sendiri memiliki cita-cita untuk menjadi seorang bintang film, meskipun dia tidak memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan dunia akting atau memiliki ilmu berakting yang diketahui.

Pada tanggal 9 Januari 1947, Elizabeth kembali ke rumahnya di Los Angeles setelah dia melakukan perjalanan ke San Diego bersama dengan seorang pria beristri yang berumur 25 tahun yang bernama Robert Manley. Robert yang merupakan seorang salesman pernah mengatakan bahwa dia menurunkan Elizabeth di Biltmore Hotel yang terletak di pusat kota Los Angeles untuk bertemu dengan saudara perempuannya. Seorang staf Biltmore Hotel pernah melihat Elizabeth menggunakan telepon di lobi, dan setelahnya dia terlihat oleh seorang pelanggan Crown Grill Cocktail Lounge sedang berada di 754 South Olive Street, yang berjarak 600 meter dari Biltmore Hotel.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Pada tanggal 15 Januari 1947 jam 10 pagi, mayat Elizabeth ditemukan oleh seorang wanita yang bernama Betty Bersinger disebuah tanah kosong yang terletak diantara Coliseum Street dan West 39th Street. Saat itu Betty yang sedang berjalan dengan anaknya yang berumur tiga tahun, pada awalnya mengira mayat Elizabeth adalah sebuah manekin. Namun, ketika Betty menyadari bahwa manekin tersebut adalah seorang manusia, dia segera menghubungi polisi.

Spoiler for :

Ketika ditemukan, tubuh Elizabeth berada dalam kondisi tanpa mengenakan pakaian dan terpotong dua di bagian pinggang. Warna kulit tubuhnya cenderung sudah pucat dan tidak ada darah yang menetes sedikitpun. Pada bagian wajah terdapat luka yang memanjang dari pipi sebelah kiri hingga ke pipi sebelah kanan. Daging di bagian dada dan paha juga dipotong. Tubuh bagian atas diletakkan secara terpisah berjarak satu kaki dari tubuh bagian bawah. Bagian ususnya diselipkan secara rapi di bagian bawah pantatnya. Mayat Elizabeth seperti sengaja dibuat berpose dengan kedua tangan diletakkan di atas kepalanya, bagian sikunya ditekuk dalam sudut yang tepat, dan kedua kakinya dibentangkan.

Spoiler for :

Keesokan harinya pada tanggal 16 Januari 1947, proses otopsi dilakukan oleh seorang koroner Los Angeles County yang bernama Frederick Newbarr. Hasil laporan otopsi menyatakan bahwa Elizabeth memiliki tinggi 165 cm, berat 52 kg, mata berwarna biru muda, rambut berwarna cokelat, dan gigi yang rusak parah. Dia dinyatakan tewas sekitar sepuluh jam sebelum ditemukan, dan tubuhnya tampak seperti dimandikan terlebih dulu oleh si pelaku. Pelaku juga diduga memotong tubuh Elizabeth dengan rapi. Tubuhnya seperti dipotong dengan menggunakan teknik hemikorporektomi, yaitu proses operasi bedah yang digunakan untuk mengamputasi seluruh badan yang terletak di bawah pinggang termasuk kaki, alat kelamin, pinggul, anus dan rektum. Hal ini berarti si pelaku memiliki kemampuan atau pengalaman dalam mengoperasi tubuh manusia, karena dibutuhkan semacam alat khusus untuk melakukan pemotongan tubuh. Selain itu, sepertinya tubuh Elizabeth dipotong setelah dia dinyatakan tewas. Kemudian tubuhnya dibiarkan hingga darahnya berhenti mengalir sebelum akhirnya dibuang di tempat dimana dia ditemukan.
 
Pada bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher ditemukan bekas ikatan. Bagian tulang tengkoraknya tidak mengalami keretakan, namun terdapat memar di bagian depan dan sisi sebelah kanan kulit kepalanya. Kematiannya bisa dipastikan disebabkan oleh pendarahan yang berasal dari luka robek dibagian wajah dan pukulan dibagian kepala dan wajah. Lubang anus milik Elizabeth juga diperkirakan melebar, dan hal tersebut menunjukkan bahwa dia mungkin telah dirudapaksa, walaupun hasil pengujian yang dilakukan tidak menemukan keberadaan sperma.

Pada awalnya, mayat Elizabeth tidak dikenali. Namun, sidik jarinya dikirim ke FBI dan ditemukan arsip yang berasal dari penangkapan yang dilakukan terhadapnya pada tahun 1943. Setelah Elizabeth berhasil diidentifikasi, seorang reporter dari Los Angeles Examiner yang bernama William Randolph Hearst menghubungi ibu Elizabeth dan berpura-pura mengatakan padanya bahwa Elizabeth telah memenangkan sebuah kontes kecantikan. Setelah William mendapatkan banyak informasi, dia mengungkapkan bahwa sebenarnya Elizabeth telah tewas dibunuh. Surat kabar tersebut bersedia membiayai perjalanan ibu Elizabeth ke Los Angeles untuk membantu penyelidikan polisi. Namun, hal tersebut dilakukan justru untuk menjauhkannya dari polisi dan agar reporter dari surat kabar lain tidak bisa menjangkaunya.

Kemudian surat kabar The Examiner dan Los Angeles Hearst membuat sebuah artikel sensasional yang menggambarkan setelan jas hitam yang dikenakan oleh Elizabeth untuk terakhir kalinya, terlihat dikenakan seperti sebuah "rok ketat dan blus tipis". Media menjulukinya sebagai "Black Dahlia", dan menggambarkannya sebagai seorang petualang yang sedang berkeliaran di Hollywood Boulevard.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Pada tanggal 21 Januari 1947, seseorang yang mengaku sebagai pembunuh Elizabeth menelepon kantor editor surat kabar The Examiner yang bernama James Richardson. Penelepon tersebut memberi selamat atas artikel sensasional yang dibuat oleh surat kabar tersebut tentang kasus penemuan mayat Elizabeth. Si penelepon mengatakan bahwa dia berencana untuk menyerahkan diri. Namun, dia akan membiarkan polisi untuk mengejarnya lebih jauh terlebih dulu. Selain itu, si penelepon juga memberi tahu James untuk menantikan beberapa suvenir dari Elizabeth Short yang akan dikirim melalui pos.

Pada tanggal 24 Januari 1947, sebuah amplop manila ditemukan oleh seorang pekerja Layanan Pos Amerika, yang ditujukan kepada The Los Angeles Examiner dan surat kabar Los Angeles lainnya. Amplop tersebut ditulisi dengan kata-kata individual yang telah dipotong dan ditempel dari kliping koran. Di bagian depan amplop tertulis sebuah pesan bahwa barang-barang yang berada di dalamnya merupakan milik Elizabeth. Di dalam amplop tersebut berisi akta kelahiran milik Elizabeth, kartu nama, foto, nama yang tertulis di atas kertas, dan buku alamat dengan nama Mark Hansen yang diembos di bagian sampulnya. Pada surat-surat tersebut sempat tercium bau bensin yang diduga digosokkan untuk menghilangkan sidik jari si pelaku yang menempel disana. Sedangkan sidik jari yang didapatkan dari amplop dikirim ke FBI untuk dilakukan pengujian, namun tidak dapat dianalisis dengan benar.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Dihari yang sama, sebuah paket yang berisi sebuah tas tangan dan sepasang sepatu berbahan suede berwarna hitam diterima oleh surat kabar The Los Angeles Examiner. Paket tersebut terlihat di atas tong sampah yang terletak disebuah gang yang tidak jauh dari tempat mayat Elizabeth ditemukan. Barang-barang tersebut diidentifikasi keberadaan sidik jarinya, namun sepertinya sudah dibersihkan oleh si pelaku dengan menggunakan bensin.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Pada tanggal 26 Januari 1947, sebuah surat yang ditulis dengan tulisan tangan diterima oleh surat kabar The Los Angeles Examiner. Surat tersebut menyebutkan waktu dan lokasi dimana si pelaku akan menyerahkan diri pada polisi. Namun, ketika polisi sudah menunggu di lokasi yang disebutkan pada pagi hari tanggal 29 Januari 1947, si pelaku tidak muncul. Dan pada siang hari, sebuah surat kembali diterima oleh surat kabar The Los Angeles Examiner.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Surat kabar The Herald-Express juga menerima beberapa surat yang diduga dikirim oleh si pelaku yang ditulis dengan menggunakan potongan kata-kata yang berasal dari kliping koran.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Ketika diwawancarai, kepala tim penyelidik yang bernama Kapten Jack Donahue mengatakan bahwa dia yakin pembunuhan terhadap Elizabeth dilakukan disebuah bangunan yang terletak di pinggiran Los Angeles, lalu tubuhnya dibuang ke tempat dimana dia ditemukan. Berdasarkan bentuk potongan pada tubuh Elizabeth, polisi melihat kemungkinan bahwa pembunuhnya adalah seorang ahli bedah, dokter, atau seseorang yang memiliki pengetahuan medis. Oleh karena itu, pada pertengahan bulan Februari 1947, polisi menyerahkan surat perintah ke University of Southern California Medical School yang terletak di dekat lokasi penemuan mayat Elizabeth, untuk memberikan informasi tentang para mahasiswa yang belajar disana. Walaupun pihak universitas menyetujui hal tersebut dan meminta identitas mereka dirahasiakan, namun pemeriksaan yang dilakukan tidak membuahkan hasil.

Sejak Elizabeth datang ke Los Angeles, dia mengenal begitu banyak orang. Hal ini membuat tim penyelidik mengalami kesulitan untuk melakukan investigasi. Oleh karena itu, tim penyelidik menganggap bahwa setiap orang yang mengenal Elizabeth akan dijadikan sebagai tersangka. Ribuan orang menjalani interogasi, dan ratusan orang dianggap sebagai tersangka. Namun, ada beberapa nama yang memang menjadi tersangka kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Elizabeth. Sekitar 60 orang mengaku bahwa merekalah yang melakukan pembunuhan, kebanyakan diantara mereka adalah pria, dan beberapa diantaranya adalah wanita. Dan 24 orang diantaranya dianggap paling layak sebagai tersangka oleh pihak pengacara distrik Los Angeles.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Dari kesemua tersangka, yang paling menarik perhatian belakangan ini adalah George Hodel. Dia merupakan seorang dokter dengan highly intelligent. Dia mempelajari soal ilmu bedah saat dia sekolah kedokteran di University of California, dan membuka sebuah klinik di Los Angeles. Dia juga diyakini mampu melakukan tindakan operasi pengeluaran isi perut dan mutilasi. Selain menjadi dokter yang sibuk, dia juga menjadi seorang duda yang sibuk. Terbukti, dia mempunyai 11 anak dari 5 wanita yang berbeda.

Pada akhir tahun 1949, anak perempuan George Hodel yang bernama Tamar, menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan menghamilinya. Namun, George Hodel justru dibebaskan karena kesaksian Tamar dianggap kontradiktif dan mencari perhatian. Selain itu, dua dari tiga orang saksi memberikan kesaksian. Namun, saksi yang ketiga justru menarik kembali kesaksiannya dan menolak untuk maju. Ada kemungkinan George Hodel mengancamnya untuk diam.

George Hodel dijadikan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Elizabeth setelah persidangan pelecehan seksual yang menimpanya. Karena penjahat seksual yang berada di daerah tersebut saat itu sedang diselidiki, dan Tamar pernah mengklaim bahwa ayahnya adalah pembunuh Elizabeth. Selain itu, gelar kedokteran George Hodel juga menimbulkan kecurigaan mengingat pembunuh Elizabeth diduga adalah seorang ahli bedah, dokter, atau seseorang yang memiliki pengetahuan medis. Sedikitnya delapan orang saksi juga mengaku mengetahui hubungan yang terjadi diantara George Hodel dan Elizabeth pada tahun 1946.

Pada bulan Juni 1949, George Hodel pernah diinterogasi sebagai tersangka dalam pembunuhan terhadap Louise Springer, meskipun tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut. Pada bulan Oktober 1949, nama George Hodel disebutkan dalam laporan tertulis resmi sebagai salah satu dari lima tersangka utama dalam pembunuhan terhadap Elizabeth. Namun, kelima nama tersebut tidak dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai terdakwa karena penyelidikan masih berlangsung. Dan pada awal tahun 1950 ketika George Hodel dijadikan sebagai tersangka, tempat tinggalnya di Hollywood pernah disadap secara elektronik oleh polisi Los Angeles. Sebagian besar transkripnya dianggap membosankan, George Hodel sedang melakukan hubungan seksual, dia memarahi sekretarisnya, dan dia berbicara tentang masalah uang. Namun pada tanggal 19 Februari 1950, dia berbicara dengan orang kepercayaannya.

Quote:


Pengintaian terus berlanjut secara rutin. Namun untuk satu momen yang tepat, rekamannya mengatakan,

Quote:


Pada bulan Maret 1950, George Hodel kemudian meninggalkan Amerika dan menetap di Hawaii. Dia sempat menikah dengan seorang wanita Filipina yang bernama Hortensia Laguda, dan kemudian bercerai pada tahun 1960 setelah mereka memiliki empat orang anak. George Hodel kembali ke Amerika pada tahun 1990, dan menikah untuk keempat kalinya dengan seorang wanita yang bernama June di San Francisco, dimana dia menghabiskan sisa hidupnya hingga dia meninggal pada tahun 1999, ketika dia berumur 91 tahun.


bersambung ke #2..

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

Sumber 1, Sumber 2, Sumber 3, Sumber 4

profile-picture
profile-picture
profile-picture
T2Y dan 27 lainnya memberi reputasi
Halaman 1 dari 2
"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
Steve Hodel

Tidak lama setelah menerima berita tentang kematian ayahnya, Steve Hodel mendatangi rumah ayahnya di Hollywood dan memilah-milah barang-barangnya. Hubungan antara Steve dan ayahnya selalu tegang, terlebih setelah ayahnya meninggalkan keluarganya untuk pindah ke Filipina tidak lama setelah Steve merayakan ulangtahunnya yang ke sembilan. Ketika memeriksa barang-barang milik ayahnya, Steve menemukan sebuah album foto yang tersimpan di dalam sebuah kotak yang berukuran kecil. Album foto tersebut dipenuhi dengan foto-foto ayahnya, ibunya, dan saudara laki-lakinya. Serta foto keluarga yang dibuat oleh teman keluarga yang merupakan seorang seniman surealis.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Di bagian belakang album foto tersebut, Steve menemukan dua lembar foto dari seorang wanita muda dimana bagian mata wanita muda tersebut melihat ke arah bawah, dan rambutnya keriting berwarna hitam pekat. Steve sudah bisa memperkirakan bahwa wanita tersebut adalah Black Dahlia, alias Elizabeth Short. Hubungan pribadi yang terjalin antara Elizabeth dan ayahnya yang ditunjukkan oleh foto-foto tersebut berkesan memalukan.

Steve kemudian mulai menggali informasi dengan menyelidiki ayahnya dan melakukan survei kasus kematian Elizabeth dari awal, serta mencari informasi melalui interogasi para saksi dan arsip-arsip surat kabar. Dia mengajukan Freedom of Information Act untuk mengambil file FBI tentang pembunuhan yang terjadi, dan informasi lain yang dikumpulkan oleh FBI tentang ayahnya. Dia mengirimkan foto-foto yang dia temukan di album foto ayahnya kepada seorang ahli pengenalan wajah. Ketika dites, foto tersebut 85% bukan foto Elizabeth. Namun pada tahun 2014, foto tersebut kembali dites oleh ahli yang berbeda dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah, dan hasilnya 90-95% merupakan foto Elizabeth.

Steve juga mengirimkan contoh tulisan tangan ayahnya kepada seorang ahli tulisan tangan, karena dia merasa yakin bahwa tulisan ayahnya mirip dengan tulisan yang terdapat pada surat-surat yang dikirim oleh seorang pria yang mengaku sebagai pembunuh Elizabeth. Menurut ahli tulisan tangan tersebut, tulisan tangan dari keduanya memang memiliki kemiripan. Selain itu, ahli tulisan tangan tersebut menentukan bahwa ada kemungkinan besar bahwa tulisan tangan ayah Steve cocok dengan skrip pada beberapa catatan yang dikirimkan oleh si pembunuh kepada LAPD, namun hasilnya tidak begitu meyakinkan.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Dalam kumpulan arsip-arsip UCLA, Steve menemukan folder yang berisi tanda terima untuk pekerjaan kontrak di rumah masa kecilnya. Salah satu dari tanda terima tersebut menunjukkan pembelian atas sepuluh kantong pasir beton seberat lima pon, yang dibeli beberapa hari sebelum pembunuhan terhadap Elizabeth terjadi. Ukuran dan merek pasir beton tersebut sama dengan ukuran dan merek pasir beton yang ditemukan di dekat tubuh Elizabeth. Dimana menurut polisi, pasir beton tersebut digunakan oleh si pembunuh untuk membawanya. Sebagai seorang warga sipil, Steve tidak memiliki akses untuk membuka file asli yang dimiliki oleh kepolisian. Lagipula sebagian besar bukti fisik telah hilang selama bertahun-tahun, sebagian besar orang saksi telah meninggal, begitu pula dengan polisi yang menangani kasus pembunuhan terhadap Elizabeth.

Untuk mengenyampingkan bukti-bukti yang sudah lama, Steve mengandalkan anekdot yang disusun dengan cermat. Dia telah menciptakan kembali percakapan yang dilakukan oleh para polisi yang sudah meninggal dengan teman atau anggota keluarga mereka, dan salah satunya adalah seorang putri dari seorang dokter gigi dari sebuah keluarga seorang letnan. Beberapa dari mereka mendengar bahwa departemen kepolisian percaya bahwa pelakunya adalah seorang dokter yang tinggal di Franklin Avenue, dimana keluarga Hodel tinggal di daerah tersebut pada saat pembunuhan terhadap Elizabeth terjadi. Steve juga sempat melacak seorang polisi wanita yang melaporkan bahwa dia melihat Elizabeth sedang berada di jalan dengan seorang pria dan seorang wanita pada malam sebelum dia ditemukan tewas. Namun, setengah abad kemudian, polisi mengaku bahwa mereka hanya dapat mengingat seperti apa penampilan Elizabeth saat itu, bukan tentang dua orang yang terlihat bersama dengan Elizabeth.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
Steven Kay

Pada tahun 2001, setelah dua tahun meneliti kasus pembunuhan terhadap Elizabeth secara penuh, Steve beralih pada seorang kenalan yang bekerja sebagai asisten jaksa wilayah di kantor jaksa wilayah Los Angeles yang bernama Steven Kay. Dia setuju untuk meninjau pekerjaan Steve karena Steve masih tidak yakin bahwa dia bisa membuktikan tanpa keraguan bahwa ayahnya adalah pembunuh The Black Dahlia. Walaupun dia yakin bahwa penyelidikannya telah menemukan bahan baru yang cukup untuk membenarkan pandangan baru dari para pejabat penegak hukum.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
Steve Lopez

Kemudian Steve Lopez yang merupakan seorang kolumnis di Los Angeles Times, menerima salinan buku yang Steve tulis dan memutuskan untuk menulis tentangnya. Lopez sempat meminta kantor jaksa wilayah Los Angeles untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang pembunuhan terhadap Elizabeth, dan dia mendapatkan akses untuk bisa membuka file yang ditinggalkan oleh Letnan Frank Jemison yang merupakan salah satu polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan terhadap Elizabeth, yang disimpan di brankas di ruang bawah tanah kantor jaksa wilayah. Dan file tersebut berisi berbagai macam foto, kliping koran, dan beberapa ratus halaman catatan wawancara yang diketik dan disusun oleh Letnan Frank Jemison sendiri.

Selain itu, terdapat sebuah catatan bahwa LAPD fokus pada enam orang tersangka dalam penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Elizabeth, dan ayah Steve menjadi salah satu diantaranya. Kemudian ada juga transkrip tahun 1950 ketika polisi menyadap rumah ayah Steve. Segala hal yang Lopez temukan tersebut menjadi sebuah bukti independen yang bisa didapatkan oleh Steve.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri

Steve memperkirakan bahwa seorang fotografer surealis kenalan keluarganya yang bernama Man Ray, memberikan pengaruh dalam pembunuhan terhadap Elizabeth. Karena dua foto yang dibuat oleh Man Ray yaitu Les Amoureux dan Minotaur, memiliki kemiripan yang mengerikan dengan tubuh Elizabeth yang dimutilasi. Steve juga berpendapat bahwa kondisi tubuh Elizabeth adalah cara ayahnya untuk meniru aliran surealisme temannya tersebut, dan memungkinkan ayahnya untuk membangun sebuah "karya agung kejahatan yang begitu mengejutkan dan mengerikan yang akan bertahan, serta diabadikan melalui sejarah pengetahuan kejahatan". Sedangkan bagi Steve, kasus pembunuhan terhadap Elizabeth seperti benang longgar di sweater. Jika dia menariknya dengan lembut, dia akan mengira bahwa dia telah sampai pada akhirnya. Namun pada kenyataannya, benangnya terus terurai.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
Les Amoureux

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
Minotaur

Steve berpendapat bahwa tidak pernah ada titik akhir yang nyaman untuk menyimpulkan setiap penyelidikan yang dilakukannya, setiap bukti yang ditemukan akan mengarah pada bukti yang lain, dan pada akhirnya akan mengarah pada bentuk kejahatan yang lain. Hal tersebut dikatakannya karena Steve yakin bahwa dia menemukan jejak yang menghubungkan ayahnya dengan lusinan pembunuhan yang terjadi yang membentang disepanjang California. Rincian pembunuhan terhadap Elizabeth di Los Angeles membawa Steve pada serangkaian pembunuhan di Chicago, dan pembunuhan di Manila terhadap seorang wanita yang berumur 28 tahun yang bernama Lucila Lalu. Uniknya, tubuh wanita tersebut ditemukan dalam posisi aneh yang sama seperti tubuh Elizabeth. Dan mayatnya ditemukan berserakan berjarak sekitar setengah mil dari rumah ayahnya, di sepanjang jalan yang bernama jalan Zodiac. Steve menganggap hal tersebut sebagai sebuah petunjuk.

Pada tahun 2012, Steve mendatangi rumah semasa kecilnya sambil membawa anjing pelacak dan mengindikasikan adanya bau dari mayat manusia. Dia sempat mengambil sample tanah dari halaman belakang rumahnya untuk dilakukan pengetesan, dan didapat hasil yang cocok bahwa tanah tersebut memang mengandung sisa-sisa mayat manusia. Dengan begitu, Steve semakin yakin bahwa ayahnya merupakan pelaku pembunuhan terhadap Elizabeth. Namun, ketika dia berusaha untuk mem follow up bukti baru yang dimiliki oleh LAPD, mereka menolaknya. Dan bukti-bukti yang sudah ada justru tidak ditemukan. Dari situ Steve berpikir bahwa ada kemungkinan pihak LAPD dibayar oleh ayahnya untuk menutup kasus tersebut, atau pihak LAPD memang tidak berkompeten untuk menyelesaikannya.

Pada akhirnya, semua penyelidikan yang Steve lakukan hanya menghasilkan sesuatu yang sedikit nyata. Sebagian besar polisi di LAPD sudah mengabaikannya, bahkan salah seorang dari mereka mengatakan bahwa dia lebih memiliki waktu untuk menangani kasus lain yang memiliki bukti yang mungkin bisa dia pecahkan. Steve melihat hal tersebut sebagai bukti penutupan secara besar-besaran yang dilakukan oleh LAPD. Lagipula, kebanyakan orang tampaknya sudah berpaling dari kasus pembunuhan terhadap Elizabeth. Ibu dan saudara perempuan Elizabeth telah meninggal. Steven Kay, jaksa wilayah yang meninjau file milik Steve juga menolak untuk membahas kasus tersebut di dalam sebuah artikel.

"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri
profile-picture
profile-picture
profile-picture
orbin039 dan 10 lainnya memberi reputasi
Diubah oleh marywiguna13
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Quote:
profile-picture
profile-picture
profile-picture
neesann dan 2 lainnya memberi reputasi
Diubah oleh marywiguna13
Dibelah emoticon-Busa
profile-picture
indrag057 memberi reputasi
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Walaupun kasusnya tidak terpecahkan, dah yakin ane bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh George Hodel akibat investigasi lanjutan yg dilakukan oleh Steve Hodel. Cuma motif pembunuhan nya kurang jelas.
Nice story, Sis...
profile-picture
indrag057 memberi reputasi
Diubah oleh roniyus
Lihat 4 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 4 balasan
belum terpecahkan ya gan?
kayaknya ada band yg namanya kek kasus ini, the black dahlia murder
profile-picture
indrag057 memberi reputasi
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
Salah satu kaskuser psikopat yg mendapat kebebasan pasang gambar DP di subforun The Lounge.

Padahal kalau dilihat dari sisi psikologi, TS thread ini terindikasi psikopat. Logikanya mana ada perempuan hobi cerita bunuh-bunuhan psikopat kalau dia sendiri tidak tenggelam di dalam pikiran psikopatnya.

Satu lagi, bakal ada efek pembaca juga terpengaruhi. Apalagi yg punya bibit-bibit psikopat itu, tinggal nunggu pemicu saja di hidupnya.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
amellady dan 7 lainnya memberi reputasi
Lihat 9 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 9 balasan
bapaknya dokter dan punya power, mungkin saja kasus ditutup pakai power tsb.
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
sadis cui... kasihan bener
Rada unik ya, justru anak si 'pembunuh' yang akhirnya mati matian buat nyelidikin nih kasus
tidak tertangkap dan tidak diadili berarti ya pembunuhnya? emoticon-Takut
one of the most famous murder emoticon-thumbsup

Setuju sih kalau dibilang pembunuhnya si George Hodel, dan kalu dilihat2 rekam jejaknya ni orang mesum, kayaknya motif pembunuhan karena asmara deh emoticon-Berduka (S)

(baca artikel luar, si George ini punya kawan yang sebelumnya bikin karya seni yang perfectly fit sama posisi mayat si Elizabeth, ngeri euy, psycho emoticon-Takut )
Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
emoticon-Matabelo
Post ini telah dihapus
Kasus ini sama spt kasus jack the ripper di london city pd abad ke 19, sama2 misterius krn TSK utamanya msh blum ketauan jg sampe skrg, gan ..... emoticon-Takut (S)
Diubah oleh yoseful
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
gak kerasa baca sampai selesai dan cukup menarik kasusnya.
kalau ada story kasus misteri di dunia kriminal lokalan boleh di share emoticon-Cendol (S)
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
anjay seru ceritanya

pembunuhan gak bisa di benarkan, tapi gue akui si pembunuh ini cukup keren & kreatif ya dari nantangin polisi dengan mengirim potongan2 kertas koran di jadiin satu (jadi inget the Riddle nya Batman) sampe polisi di buat nyerah nyelidikin kasus ini. (gak tau nyerah atau di tutupin)

btw selama baca, kayaknya gak ada mention Detektif ya? di kasus ini

Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
emoticon-Takut
tragis banget kematiannya udah gitu gak terungkap lagi....
selamanya akan menjadi misteri....
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
@franswiguna

Yaahh.. Nama kita samaan dong emoticon-Big Grin
Makasih udah follow gw..
Nice Info Gan
Thanks
Akhirnya mulai terungkap ya gan
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Halaman 1 dari 2


×
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di