- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahmad Basarah Prihatin Kekerasan Pakai Agama Terjadi Lagi


TS
muhamad.hanif.0
Ahmad Basarah Prihatin Kekerasan Pakai Agama Terjadi Lagi

INFO NASIONAL – Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah, prihatin melihat ideologi kekerasan atas nama agama terjadi pada peristiwan pengeroyokan Ade Armando saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senin, 11 April 2022.
‘’Jika dibiarkan, ideologi ini sangat berbahaya. Penganut ideologi ini selalu menjadikan sentimen agama sebagai tameng perjuangan politik. Mereka membangun narasi perlawanan terhadap lawan-lawan politik dengan mengeksploitasi kalimat tauhid atau teriakan Allahu Akbar untuk membangkitkan solidaritas perkawanan dan perlawanan,’’ kata Ahmad Basarah di Jakarta, Selasa, 12 April.
Ahmad Basarah meminta tindakan cepat harus dilakukan untuk mencegahnya. Ia khawatir setiap orang yang dianggap berlawanan dengan pikiran, misi, dan tujuan kelompok tersebut akan menjadi korban vandalisme serupa.
‘’Untuk itu polisi harus tegas dan cermat dalam mengusut kasus ini. Siapa dalang di balik kasus yang mencemarkan demokrasi ini harus segera terbongkar. Dari situ, aparat dapat bekerja lebih mudah mencari akar masalah,’’ ujar Dosen Universitas Islam Malang itu.
Ia mengakui ada kelompok tertentu dalam sejarah Islam yang kerap menggunakan ideologi kekerasan atas nama agama. Biasanya mereka cenderung menganggap semua lawan politik bersalah dan harus dibunuh atas nama Allah. Untuk itu, kalimat suci “laa ilaaha illallaah” dan “Allahu Akbar” bisa dengan mudah mereka selewengkan demi mencapai kepentingan sesaat mereka.
‘’Jika mau jujur, mereka yang terlibat adu argumentasi dengan Ade Armando adalah tipe kelompok Islam berpikiran pendek itu. Mereka tak mau diajak berdiskusi ilmiah dan cenderung ingin menang sendiri. Diajak diskusi baik-baik mereka malah meneriakkan kata munafik dan pengkhianat, lalu menyerang fisik,’’ tuturnya.
Ahmad Basarah mengajak semua elemen bangsa untuk bersama-sama menghadapi predator demokrasi yang membawa ideologi kekerasan atas nama agama. Menurutnya, kasus Ade Armando ini tidak terjadi secara kebetulan. Para pelakunya sangat ideologis, kompak menyerang saat di lapangan.
“Jika benar kasus ini bukan kebetulan, polisi harus mengungkap jaringan kekerasan yang menjadi musuh demokrasi ini, sampai ke akar-akarnya, tanpa pandang bulu,’’ kata Doktor bidang hukum lulusan Universitas Diponegoro Semarang itu.
Ahmad Basarah menilai, masyarakat beradab termasuk para mahasiswa yang berdemonstrasi seharusnya mengecam tindakan barbar yang hampir membunuh Ade Armando.
Mahasiswa mestinya menunjukkan sikap solidaritas kemanusiaannya kepada Ade Armando, sebab tujuan mulia mereka melakukan demonstrasi telah diselewengkan dan dirusak oleh kelompok anti demokrasi.
‘’Citra mahasiswa jadi rusak. Saya tidak yakin ada mahasiswa yang mau mengeroyok dosen mereka sendiri di tengah jalan. Kalau mereka yakin ini bukan tindakan mahasiswa, seharusnya para mahasiwa juga protes dan menuntut agar kasus ini diusut tuntas agar jelas apakah demonstrasi mereka ditunggangi pihak tertentu atau tidak,’’ kata Ahmad Basarah.
Sebelumnya, Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang di depan Gedung DPR RI dan viral di media sosial. Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) itu dikeroyok usai terlibat adu mulut dengan beberapa orang.
Sejumlah massa yang mengeroyok Ade Armando, meneriakkan kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” dan “Allahu Akbar” saat mengeroyok dosen Universitas Indonesia itu. Akibat insiden itu, Ade Armando terluka di bagian kepala sehingga harus dirawat di rumah sakit. (*)
https://nasional.tempo.co/read/15814...i/full?view=ok






kiprasetya dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
85


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan