Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dellesologyAvatar border
TS
dellesology
Robben Island, Mengenal "Nusa Kambangan" Versi Afrika Selatan.
Hello GanSis selamat beraktivitas dan selamat menjalankan ibadah puasa semoga bagi GanSis yang sedang menjalankan ibadah puasa, puasanya di lancarkan dan semoga semua kegiatan GanSis selama Ramadhan di terima oleh Allah ya. GanSis kali ini Kreator mau membagikan kisah yang berasal dari Afrika Selatan. Jika sebelumnya kreator membahas mengenai bangsa Boer di Afrika Selatan yang threadnya bisa GanSis lihat disini kali ini masih dari Afrika selatan kali ini kreator akan membahas mengenai Nusa Kambangannya Afrika Selatan.

Robben Island, Mengenal "Nusa Kambangan" Versi Afrika Selatan.
Sumber Gambar

Robben Island tempat ini merupakan Nusa Kambangannya Afrika Selatan pulau ini juga merupakan tempat dari pejuang Apartheid Afrika Selatan yakni Nelson Mandela. Karena kegiatan Nelson Mandela yang memperjuangkan hak-hak penduduk kulit hitam. Delapan belas tahun diantaranya dihabiskan Nelson Mandela di sebuah pulau di lepas Samudra Atlantik bernama Pulau Robben yang kemudian konon mengubah pemikirannya mengenai cara pejuangannya dari yang mengedepankan kekerasan menjadi rekonsiliasi damai yang memenangkan hati banyak orang. Nama Robben bukan diambil dari nama Arjen Robben, yakni pemain sepakbola legendaris Belanda, namun Robben sendiri dalam bahasa Belanda artinya "anjing laut" yang memang banyak mendiami pesisir Western Cape di Afrika Selatan. Pulau ini terletak 6,9km dari teluk table di kota Bloubergstrand dan dapat diakses dari kota Cape Town.

Robben Island, Mengenal "Nusa Kambangan" Versi Afrika Selatan.
Sumber Gambar

Pulau Robben pertama kali ditemukan oleh penjelajah Portugis, Bartolomeu Dias yang hendak mencari rute Asia sembari menemukan Tanjung Harapan baik yang menjadi titik paling selatan Benua Afrika pada tahun 1488. Sejak kemunculan Diaz kapal-kapal dari Eropa ramai mendarat di Pulau ini untuk mengisi perbekalan sebelum melanjutkan perjalanan. Pada tahun 1652, Jan Van Riebeeck seorang navigator Belanda yang juga bekerja untuk VOC mendirikan pemungkiman yang kini menjadi cikal bakal kota Cape Town. Dengan banyak kapal Eropa yang merapat di Robben Island, ia kemudian mendirikan pos persinggahan bagi kapal-kapal Eropa untuk mengisi perbekalan mereka dengan bahan makanan segar dan air bersih. Banyaknya populasi fauna seperti penyu, anjing laut dan penguin menjadikan tempat ini sebagai lokasi berburu untuk mendapatkan daging segar. Peternakan domba dan sapi juga mulai didirikan di pualau ini. Bahkan tahun 1795, ketika Western Cape dikuasai Inggris, Pulau Robben dijadikan stasiun untuk perburuan paus hingga kemudian ditutup pada 1820.

Dengan hampir berakhir abad penjelajahan dan makin luasnya dominasi VOC dan pemerintahan Belanda, kemudian pemerintah Belanda mengubah Pulau Robben menjadi pulau penjara pada tahun 1671. Para tahanan Belanda mulai berdatangan mulai dari yang melawan Belanda di wilayah Nusantara yang kini telah menjadi wilayah Indonesia hingga para kepala suku dari daratan yang memberontak yang disebut sebagai 'Bandieten'. Tahanan dari wilayah nusantara yang dikirim dan diasingkan di Pulau Robben ini biasanya para tahanan yang berstatus sebagai Raja, Pangeran dan Pemuka Agama. Tahanan Politik pertama adalah salah seorang kepala suku bernama Autshumato sementara tahanan dari Indonesia pertama yang diasingkan di Pulau Robben ini adalah seorang Pangeran asal Makassar yang tidak diketahui namanya pada tahun 1682. Pada tahun 1745, pemimpin Keraton Bangkalan, Madura bernama Panembahan Cakraningrat IV diasingkan ke Pulau Robben setelah melakukan perlawanan kepada VOC dan ditangkap di Banjarmasin. Penduduk Lokal di Afrika Selatan kemudian mengenalnya sebagai Sayed Abdurrahman Moturu dan menjadi salah satu ulama yang menyebarkan ajaran Islam di Afrika Selatan.

Robben Island, Mengenal "Nusa Kambangan" Versi Afrika Selatan.
Monumen dan Makam Sayed Abdurrahman Moturu atau Panembahan Cakraningrat IV. Sumber Gambar

Selain Panembahan Cakraningrat IV yang menyebarkan Islam di Afrika Selatan dengan nama Sayed Abdurrahman Moturu ada juga salah seorang  ulama nusantara yang bernama Syech Yusuf di Cape Town. Untuk mengenang jasa beliau, tahun 1969 didirikan monumen bagi dirinya yang disebut sebagai Keramat Moturu disebelah penjara di Pulau Robben dan menjadi salah satu tempat ziarah populer bagi masyarakat Muslim di Afrika Selatan selain dari makam Syech Yusuf di Macassar, Cape Town. Tahun 1812, muncul wacana Pulau Robben akan dijadikan tempat pembuangan bagi "sampah masyarakat" seperti pengidap gangguan jiwa, tuna wisma dan penderita penyakit menular kala itu yang dianggap sebagai kutukan seperti kusta atau sifilis. Wacana ini terlaksana ketika Inggris menguasai Western Cape setelah Anglo-Dutch Treaty pada tahun 1814 dan pada tahun 1845, rumah sakit dan tempat perawatan kusta mulau didirikan dan orang-orang yang menjadi "sampah masyarakat" yang disebut diatas mulai dibuang kesana sementara para tahanan kriminal dipindah ke daratan. Praktek pengobatan dan perlakuan tidak manusiawi pada orang-orang buangan dan pasien kusta serta higienitas yang buruk membuat banyak protes dari tenaga medis dan fasilitas kesehatan disana kemudian ditutup tahun 1931.

Robben Island, Mengenal "Nusa Kambangan" Versi Afrika Selatan.
Sumber Gambar

Setelah sempat menjadi pusat pertahanan pada Perang Dunia kedua. Tingginya aktivitas anti-apherteid terutama dari kelompok seperti ANC membuat rezim Apartheid kembali menjadikan pulai ini sebagai penjara dengan keamanan maksimal pada tahun 1961. Mereka yang ditahan disini biasa melaksanakan kerja paksa salah satunya adalah menjadi pemecah batu atau buruh di pabrik sepatu dengan kondisi penjara yang sangat buruk dimana para tahanan terutama yang berkulit hitam mendapatkan perlakuan butuk dari para sipir dan mendapat makanan yang tidak layak. Para tahanan kebanyakan adalah aktivis anti-apartheid seperti Nelson Mandela. Selain Nelson Mandela ada juga aktivis anti-apartheid yakni Kgalema Monthlate yang menjadi Presiden Afrika Selatan periode 2008-2009 dan Jacob Zuma yang juga merupakan Presiden Afrika Selatan tahun 2009-2018. Dengan runtuhnya Apartheid, perlahan penjara Pulau Robben ditutup. Dimulai dengan penjara penjagaan maksimal tahun 1991 dan kemudian sisanya pada tahun 1996. Kini, Pulau Robben berubah menjadi Museum dimana sel penjara Nelson Mandela menjadi tempat paling populer untuk menapaktilasi perjuangan Nelson Mandela di penjara yang paling terkenal keras saat Rezim Apartheid. Pulau RObben sendiri bisa ditempuh dari Cape Town melalui Kapal Ferry dan kini Pulau Robben dikenal sebagai simbol kekuatan, kebebasan dan semangat kejiwaan manusia.Hal ini di ilhami dari Sosok Nelson Mandela dimana dirinya melakukan Rekonsiliasi tanpa dendam yang patut dicontoh. Pulau RObben sendiri kini menjadi bagian dari Warisan Dunia UNESCO.

 Baiklah ganSis sekian thread kreator kali ini semoga thread ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan GanSis semua. Kreator akhiri sampai jumpa di thread lainnya.

emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Spoiler for Sumber dan Referensi:


Robben Island, Mengenal "Nusa Kambangan" Versi Afrika Selatan.

palapanusaAvatar border
koi7Avatar border
nawir98Avatar border
nawir98 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan