Merdeka.com - Beredar dokumen Satgas Kemenkes yang menyatakan metode Intra-Arterial Heparin Flushing (IAHF) alias ‘cuci otak’ ala Dokter Terawan tak boleh digunakan lagi. Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago meminta Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan HAM turun tangan.

Menurut Irma, jika metode cuci otak Terawan ini dihentikan malah merugikan negara. Sebab terobosan dokter dan ahli bakal mubazir jika disia-siakan.

https://www.merdeka.com/peristiwa/an...r-terawan.html

Komen TS : BERITA CUMA FORMALITAS SAJA, KARENA TUJUAN GW SEBENARNYA MAU SAMPAIKAN OPINI BERKAITAN DENGAN KONTROVERSI DR. TERAWAN..

Sebelum mulai pembahasan, di sini gw mau kasih warning dulu biar kaga pada logical fallacy. Ya gw tahu IDI dan DPR itu ga sepenuhnya bersih, tapi apakah otomatis DR. Terawan pasti bersih? Jadi mari kita objective fokus bahas soal Terawan.

Ibarat agama, menjelekan Kristen tidak otomatis membuat Islam jadi benar. Untuk menguji Islam benar, maka ajaran Islam yang perlu diuji bukan kejelekan agama lain. Begitupun sebaliknya.

Mari kita jangan jadi Kadrun atau Domba Gurun yang tidak bisa objective menilai suatu masalah.

Oke, mari kita mulai pembahasannya.

APA SIH SEBENARNYA METODE CUCI OTAK Dr. TERAWAN? dan BAGAIMANA?

Jangan sampai kita salah membedakan. Metode DSA murni ini sudah sering dilakukan dan menjadi standart dunia kedokteran dalam hal DIAGNOSA pembuluh darah.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angi...traksi_digital

Sedangkan metode CUCI OTAK Dr. TERAWAN, memodifikasi alat DSA + Ditambahkan Cairan Kontras + Heparin Dosis Tinggi untuk diberikan kepada pasien. Terapi ini diklaim dengan menggunakan testimoni dapat menyembuhkan stroke.



Nah yang diminta uji klinisnya ini adalah terapi DSA ala Dr. Terawan (kita sebut saja DSA++), SEDANGKAN metode DSA standart ini sudah banyak jurnal dan uji klinisnya. Tapi DSA standart itu ya khusus untuk diagnosa, tidak diklaim untuk menyembuhkan stroke.

Kenapa gw harus bahas ini? Krn di media banyak cebong alias buzzer yang mencoba mengkaburkan masalah ini.

Ketika ditanya uji klinis metode DSA++ DR.Terawan, para buzzer laknat ini malah menyodorkan bukti uji klinis dan jurnal tentang metode DSA STANDART yang merupakan suatu metode diagnosis dan tidak pernah diklaim sebagai obat mujarab penyembuh strooke.

MENGAPA HARUS UJI KLINIS?

SIAPA YANG HARUS UJI KLINIS?

KALAU TIDAK UJI KLINIS BAGAIMANA?

Pertanyaan ini bakal gw bahas kalau tanggapan di trit ini ramai dan kondusif ya gan

Kalau udah dibawa ke ranah agama atau politik, maka percuma kita diskusi panjang lebar.