Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

senja.idAvatar border
TS
senja.id
[CERPEN HOROR] UJI NYALI, Gara-Gara Sok Berani || Jangan baca ditempat sepi!!
 Hallo, Gan/Sis!! Mode Kolor, Eh horor ane dah On nih, wkwkwk.


Cerita ini hanya Fiktif belaka, saran dan kritikannya sangat berguna!


Stay Tune↖(^ω^)↗

**


  Seusai ngaji, aku dan empat kawanku pulang bersama. Melewati kuburan sepi nan gelap tanpa penerangan. Membuat suasana sekitar cukup seram. Terlebih banyak gosip beredar tentang hantu  yang sering gentayangan.
   "Yang pake baju merah amankan, ntar digondol Genderewo!" ledek Arga padaku yang sering dibilang penakut.  Mela dan Yudha mereka melirik kami bergantian sambil sesekali tertawa.


"Aku bukan penakut, hey!!" sarkahku tak terima.



"Masa? Gimana kalau kita tinggal guys?" tantang Arga lagi-lagi membuatku kesal.



Mela yang melihat raut wajahku mencoba menengahi." Eh-eh, jangan begitu. Ini udah malam, tar kalau gosip itu beneran gimana?"



"Halah, Mel. Bilang ajah lo kasian kan sama si Sella. Atau lo juga penakut ya? Hahaha!" tambah Yudha yang sudah jalan didepan.


Dengan raut wajah sejengkel mungkin, kuruntuki mereka. Lihat saja akan kubuktikan kalau aku bukan sella sipenakut.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


   Disekolahan ada tranding topik rame yang sedang digosipkan. Sebuah Villa tua yang terbakar 6 bulan lalu katanya sering terlihat setan gentayangan. Paijo, anak satpam Villa itu mengaku, hampir setiap malam sering terdengar suara ramai, namun pas dicek Villa itu tidak ada siapapun. Bahkan sering terlihat bercak merah didinding seperti bekas cakaran.


     Arga sekilas meliriku, langsung kuacuhkan tanpa membalasnya. Tapi dasarnya bocah nakal ia mendekat tanpa rasa bersalah.

"Sell, iya sorry. Gue tau lo berani. Gimana kalau kita uji nyali?" ujarnya, menaik turunkan sebelah alisnya terlihat menggoda.


"Dimana?" tanyaku datar so' jual mahal.


"Villa tua itu." bisiknya.


"Whats?!" Mataku melebar, inginku menolak tapi gengsiku kuat.


"Kita berdua?" tanyaku lagi.


"Ya nggak lah, kita kan biasanya berempat."


"Apa nih, apa?" tanya Yudha dan Mela bersamaan. Mereka baru saja balik dari kantin beli gorengan.


"Noh, Si Arga ngajak uji nyali diVilla tua," jawabku pelan agar teman yang lain nggak dengar.


"Kita diajak kan?" tanya mereka lagi-lagi bersamaan, ah dasar jodoh dadakan.


"Iya dong, kalian mau dicoret jadi teman gue ama siSella?" tangkas Arga gede rasa.

                                                                      **
  Sesuai kesepatakan, Aku, Arga, Yudha dan Mela datang keVilla itu sekitar jam 4-an. Kami sengaja tak datang malam agar terhindar dalam hal-hal yang tak diingankan.
   Kami emang mau uji nyali, tapi kalau urusannya mati entar dulu dah. Apalagi kalau berurusan dengan setan.


Kami masuk tanpa izin dari Ayah Paijo, selaku satpam yang kebetulan hari ini beliau tak kelihatan berjaga.

  Bangunan tua itu masih terlihat megah meski sudah usang akibat terbakar. Masih banyak properti seperti lukisan dan meja-kursi sisa-sisa kebakaran.
    Aku dan yang lainnya masuk kedalam dan menyusuri beberapa ruangan. Karena suasana sedikit gelap kami pun menyalakan senter.


    Entah sudah berapa jam kami berada didilam. Namun belum menemukan hal-hal jangal. Hingga suara teriakan Mella mengagetkan kami semua.
    "Guys, kalian gila? Ini sudah mau jam 6!!!" ucapnya sedikit histeris. Kami saling lempar pandang, cemas.


"Kita harus cepat pulang!" ucap Arga terlihat tegang. Aku meng-iya-kan mencoba menutupi rasa takut yang mencekam.


  Ada yang aneh, kami tak menemukan pintu keluar. Hanya terdapat lorong-lorong kosong yang sudah berkali-kali terlewati.
  Kami bergandengan satu sama lain sambil memegang erat senter.
Dibalik ruang kosong, terdapat suara cakaran yang mengusik telinga. Entah mengapa Mela justru berjalan mendekat sumber suara. Aku, Yudha dan Arga mencoba menghentikan. Namun langsung ditangkas hingga kami terjungkal. Dalam hitungan menit Mela sudah menghilang dari pandangan, lalu terdengar jeritannya dari kejauhan.
    Aku, Arga dan Yudha langsung bergegas menghampiri dengan hati-hati. Secepat kilat tanganku menutup mulutku. Mela tewas dengan keadaan mengenaskan. Tubuhnya hancur remuk, darah berceceran dimana-mana.
    Aku menggemgam erat tangan Arga, buliran hangat mulai turun dipipiku. Rasa takut ini tak bisa lagi aku sembunyikan.


    "Kita pasti akan keluar," ucap Arga menangkan. Sedangkan Yudha dari tadi hanya diam.


    Uji nyali pertama ini sungguh menegangkan. Kami tak pernah membayangkan kejadian ini sebelumnya.

  "Hihihihi!!!" lengkingan suara wanita dari arah belakang. Sontak Arga dan Yudha berlari, meninggalkan aku sendiri yang diam membeku.
  Wanita itu mendekat, mengelus pipiku kasar dengan kukunya yang panjang.
    Aku cepat-cepat tersadar, aku tak boleh mati sia-sia disini.
Aku berlari sekencangnya tanpa menghiraukan benda-benda yang terpijak, hanya satu yang ku harapakan saat ini bisa lolos dari setan keparat itu.


  'Bets' Sialan! Sebuah benda tumpul menyandung kakiku. Aku hanya bisa meruntuki keadaan ini sambil bersumpah serapah dalam hati.
  Beruntung, tak berujung lama kakiku bisa terlepas sebelum setan itu menghampiriku.
Aku mencoba berlari kembali dengan napas yang tak beraturan, ada sesuatu yang mengganjal. Kakiku mendadak mati rasa. Ku coba memeriksanya.


Netraku melabar, sungguh kaget bukan kepalang. Tubuhku ternyata sudah terbagi dua. Terlihat betapa derasnya darah yang mengalir membanjiri lantai yang gelap.

  Kini, setan keparat itu sudah tiba. Ia menyeringai menang. Tertawa lebar hingga merobak telinga.
Lalu, Ia menyondongkan wajahnya, menyambur aroma amis menyengat  membuat napasku sesak.
Ratusan belatung kecil mengeliat diwajahnya dengan kulit hitam terkelupas. Sepertinya ia korban kebakaran villa tua yang tak sempat terselamatkan.


"Ja-ja-jangan...!" ucapku kelu. Sekuat tenanga, tanganku mendorong sepotong tubuh ini berusaha menghindar.

Ia menatapku tajam, namun terlihat sayu. Ada dendam dan kesedihan yang menyatu dalam matanya.

"TAK AKAN KUMAAFKAN. KAU HARUS IKUT DENGANKU!!!" Tanganya meraih leherku, menariknya hingga lebih tinggi dari tubuhnya. Matanya kini memerah menyala. Sebelum raga ini terlepas dari tubuhku. Terlihat dengan kejamnya ia menghentakan tubuhku, lalu merobek-robeknya dengan beringas.


The And..

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Sekian Gan Thread kali ini, semoga terhibur.ฅ'ω'ฅ
Seperti biasanya tinggalkan jejak, saran maupun kritikan.
Cendolnya juga, buat besok Ane buka puasa.emoticon-Cendol Gan
Diubah oleh senja.id 10-04-2022 13:57
bukhoriganAvatar border
redbaronAvatar border
terbitcomytAvatar border
terbitcomyt dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.3K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan