Kaskus

Hobby

septosirangatunAvatar border
TS
septosirangatun
Transformasi dalam kehidupan Yitro
Transformasi dalam kehidupan Yitro



Keluaran 18:1-12



Transformasi dalam kehidupan Yitro



Transformasi dalam kehidupan Yitro



Letak Midian jika dilihat di peta alkitab itu berada di sebelah selatan Laut mati, sebelah timur laut teberau dekat Araba.



Kalau diperhatikan di pada pasal 18:8 saat Musa menceritakan/bersaksi kepada mertuanya yakni Yitro tentang semua kebaikan TUHAN kepada bangsa Israel, bagaimana TUHAN menyelamatkan mereka. Kita bisa melihat respon dari Yitro;



[sup]9[/sup]Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan TUHAN kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir.



[sup]10[/sup]Lalu kata Yitro: "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun.



[sup]11[/sup]Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka."



[sup]12[/sup]Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah; lalu Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah. (Exod. 18:9-12 ITB).



Dari 4 ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Yitro ini orang yang sungguh mengalami transformasi dalam kehidupan, Yitro imam di Midian pemimpin agama atau keyakinan lain yakni dewa-dewa atau berhala-berhala.



Namun sangat jelas sekali setelah mendengar kesaksian iman dari menantunya yakni Musa dari situ kita bisa melihat bagaimana pengenalan dia akan TUHAN, berturut-turut dari keempat ayat itu Yitro menyebut nama TUHAN dengan memakai kata YHWH (Yehwah) Nama TUHAN sang pencipta yang tidak bisa disebut sembarangan oleh orang Israel. Kehidupan Yitro berubah drastis 350 derajat.



Dan pada ayat 12 dikatakan “Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah;lalu Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah.”



Ini sebuah deklarasi iman di depan Israel pada waktu itu.



Dua kali Yitro menyebut nama Elohim (Allah pencipta) yang muncul pertama kali dalam Kejadian pasal 1:1



Hari itu Yitro, imam orang Midian itu datang, dan di situlah moment di mana Musa men-sharing-kan iman dia, kepercayaannya kepada Tuhan (ayat 8). Dan kita bersyukur dan puji Tuhan, Alkitab mencatat respons Yitro setelah mendengar hal itu, “Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan yang dilakukan Tuhan kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir…”



Tidak ada sukacita lain dari seorang yang sudah tua dan lanjut umur seperti dia, selain sukacita bertemu dengan Tuhan yang sejati. Lalu kemudian terjadi satu pengakuan, confessionseorang imam Midian, keluar dari mulutnya, “Terpujilah Tuhan… sekarang aku tahu bahwa Tuhan lebih besar daripada segala allah…” (Keluaran 18:10-11). Tidak ada allah lain yang lebih besar daripada Yahweh, Allah kita.



Allah itu hidup, Ia Allah seluruh alam semesta, Ia bukan Allah teritorial, seperti kepercayaan konsep umum waktu itu. Setiap bangsa, setiap suku bangsa, setiap tempat, mempunyai dewa sendiri-sendiri. Tetapi ketika bangsa Israel tinggal di Mesir, Tuhan menyatakan diriNya sebagai Allah yang berkuasa bukan hanya bagi orang Israel, Allah menyatakan diri-Nya jauh lebih berkuasa daripada dewa-dewa sembahan orang Mesir.



Selama perjalanan di padang gurun, itu wilayah yang lain, itu wilayah orang Midian, namun tetap Allah itu hadir dan berdaulat di situ menyatakan kuasaNya. Ia memberikan manna dari langit menjadi roti yang mengenyangkan umatNya; Ia memberikan air dari batu karang memuaskan dahaga mereka.



Melihat semua karya Tuhan itu, keluarlah pengakuan dari mulut Yitro, “Inilah Allah yang lebih besar daripada segala allah!” Keluaran 18:12 memperlihatkan satu perubahan besar terjadi di dalam hidupnya, setelah Yitro mengaku Allah itu lebih besar daripada segala allah, dia mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan bagi Allah. Peristiwa itu boleh kita katakan sebagai dedikasi diri di hadapan publik dia menyatakan iman percaya kepada Tuhan dan dengan mengaku percaya TUHAN Allah Israel.



Penerapan untuk kita saat ini:



1.     Kita bisa bersaksi tentang iman kita kepada orang lain, karena Allah Roh Kudus pasti bekerja dalam kehidupan mereka setelah orang itu mendengarkan kesaksian iman kita (sharing kita) seperti Musa bersaksi kepada Yitro mertuanya.



2.     Jangan takut ditolak, dibenci, dibuli saat kita ingin bersaksi, tanamkan di hati bahwa yang paling penting adalah orang itu bisa mendengar tentang Yesus Kristus Sang Juruselamat, yang mengasihi hidup mereka. Karena itu kebutuhan terbesar manusia bukan tentang kesembuhan, kekayaan, motivasi-motivasi hidup, bagaimana cara sukses dan kaya.



3.     Mulai memberanikan diri untuk bersaksi kepada keluarga inti kita, entah itu papa, mama, adek, kakak, nenek dan kakak atau siapa saja di keluarga kita. Sama seperti Musa dia bersaksi kepada Yitro mertuanya.


4.     Sebelum bersaksi jangan lupa berdoa, mohon hikmat dari TUHAN.



0
1.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan