- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
7 Fakta Dugaan Rusia Bantai Warga di Bucha Ukraina


TS
LordFaries3.0
7 Fakta Dugaan Rusia Bantai Warga di Bucha Ukraina

Jakarta, CNN Indonesia -- Ukraina melaporkan penemuan ratusan mayat yang bergeletakan secara mengenaskan di kota Bucha, barat laut Ibu Kota Kyiv baru-baru ini. Ratusan jasad itu diduga dibunuh oleh pasukan Rusia yang baru-baru ini hengkang dari kota-kota dekat Kyiv.
Berbagai foto dan video yang beredar memperlihatkan ratusan mayat tergeletak di jalanan di kota-kota sekeliling Kyiv, terutama di Bucha dan Irpin. Beberapa jasad warga Ukraina itu terlihat diikat dan ditembak dari jarak dekat.
Temuan ini mimicu desakan investigasi hingga kecaman internasional terhadap Rusia. Beberapa negara seperti Spanyol dan Polandia bahkan menuding Moskow telah melakukan genosida terhadap warga Bucha, Ukraina.
Berikut fakta-fakta menyoal temuan ratusan mayat di Bucha, Ukraina, yang dihimpun CNNIndonesia.com.
1. Temuan 410 mayat di Bucha
Ukraina melaporkan menemukan setidaknya 410 jenazah tergeletak di jalan-jalan dekat kota Kyiv, termasuk di Bucha.
"Saat ini 410 jenazah warga sipil yang terbunuh telah dievakuasi dari sekitar kawasan Kyiv," kata Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venedyktova, melalui Facebook, Minggu (3/4), seperti dikutip media lokal, Ukrinform.
Venedyktova dan tim jaksa mengetahui fakta ini setelah mereka bisa memasuki sejumlah wilayah dekat Kyiv, seperti Bucha, Irpin, dan Hostomel untuk pertama kalinya setelah pasukan Rusia hengkang dari kota-kota dekat ibu kota.
Sejauh ini, lanjut dia, tercatat 140 jasad sudah diteliti. Venedyktova akan meminta Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan lebih banyak ahli forensik ke salah satu rumah sakit di wilayah Kyiv untuk mempercepat proses.
2. PBB Desak Investigasi Independen
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak investigasi independen menyoal ratusan orang yang tewas di Bucha, Ukraina.
"Saya betul-betul terkejut dengan foto-foto yang menunjukan warga sipil terbunuh di Bucha, Ukraina. Penting untuk melakukan penyelidikan independen yang mengarah ke akuntabilitas," ujar Guterres pada Minggu (3/4) dikutip AFP.
PBB menyatakan penemuan kuburan massal di kota itu menimbulkan pertanyaan serius soal kemungkinan kejahatan perang.
"Apa yang kita ketahui sekarang jelas menimbulkan pertanyaan serius dan mengganggu soal kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat atas hukum internasional," demikian menurut pernyataan lembaga itu.
Menurut mereka, penting untuk menggali dan mengidentifikasi semua mayat, mengingat kemungkinan kejahatan perang.
"Ini penting agar kerabat bisa diberi tahu, dan penyebab pasti kematian ditetapkan untuk membantu memastikan akuntabilitas dan keadilan. Penting juga untuk mengambil semua tindakan untuk memastikan bukti," kata mereka.
Organisasi dunia ini juga prihatin atas insiden tersebut. Namun demikian, mereka tak bisa memastikan verifikasi secara independen soal siapa saja korban meninggal itu.
3. Rusia Desak Penyelidikan
Rusia membuka investigasi guna membuktikan laporan pembantaian warga sipil di kota-kota dekat Ibu Kota Kyiv termasuk di Kota Bucha, Ukraina, adalah palsu.
Ketua Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, menginstruksikan lembaganya menganalisis segala laporan pembunuhan massal warga di Kota Bucha, barat laut Kyiv, yang belakangan memicu kecaman hingga tuduhan genosida dari negara Barat.
Rusia bahkan mengajukan rapat darurat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal insiden di Bucha. Namun, inisiatif tersebut diklaim telah diblokir.
4. Presiden Ukraina Kunjungi Bucha
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, geram usai mengetahui laporan penemuan ratusan mayat itu.
"Ratusan orang dibunuh. Warga sipil disiksa dan dieksekusi. Jenazah-jenazah berada di jalan. Area ranjau, bahkan ada jasad orang meninggal di ranjau," kata dia.
Ia bahkan menyebut tindakan itu sebagai genosida. Zelensky kemudian menuntut pemerintah Rusia bertanggung jawab atas serangan militer di negaranya.
5. Negara Ramai Kutuk Rusia
Sebanyak tujuh negara telah melontarkan kecaman ke Rusia menyusul temuan ratusan mayat di Bucha.
Negara itu di antaranya, Prancis, Polandia, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Jerman dan Jepang.
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan laporan pasukan Rusia menargetkan warga sipil yang tak bersalah mengerikan.
"Inggris sedang bekerja sama dengan pihak lain untuk mengumpulkan bukti dan mendukung investigasi kejahatan perang @IntlCrimCourt [akun Twitter Pengadilan Kejahatan Internasional]. Mereka yang terlibat akan diminta pertanggungjawabannya," tulis Truss di Twitter pada Sabtu (2/4).
6. Rusia Tuduh Pembunuhan Warga di Bucha Tipu-tipu
Rusia menuduh video viral yang memperlihatkan mayat yang tergeletak di Bucha, Ukraina merupakan propaganda Amerika Serikat.
Moskow menuduh AS dan sekutu sengaja membuat video itu untuk merusak negara yang dipimpin Vladimir Putin.
"Siapa yang ahli provokasi? Tentu saja AS dan NATO," ujar Juru Bicara kementerian Luar negeri Rusia, Maria Zakharova, dikutip Reuters pada Minggu (3/4).
7. Beredar Hoaks Video Jasad Bergerak
Warganet ramai-ramai menyebut korban serangan Rusia di Ukraina hoaks lantaran viral satu video menunjukkan kantong jenazah bergerak. Berdasarkan penelusuran, video itu merupakan cuplikan demonstrasi di Austria.
Dalam video itu, terlihat seorang reporter berdiri di depan sederet kantong jenazah berwarna hitam. Saat kamera mengarah ke kantung itu, orang di dalamnya terlihat bergerak-gerak.
Beberapa warganet memotong bagian video itu dan memberikan keterangan gambar itu diambil di Ukraina.
https://www.cnnindonesia.com/interna...cha-ukraina/2.

Diubah oleh LordFaries3.0 06-04-2022 19:31


gofivik130 memberi reputasi
1
1.2K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan