Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Baru Sehari Dilantik, Menkeu Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi
Baru Sehari Dilantik, Menkeu Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi

Kolombo -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Lanka Ali Sabry mengundurkan diri dari jabatannya hanya sehari usai dilantik. Pengunduran diri Sabry ini dilakukan saat Sri Lanka dilanda krisis ekonomi yang semakin memburuk dan diwarnai pengunduran diri massal para menterinya.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Selasa (5/4/2022), Sabry diketahui dilantik sebagai Menkeu baru Sri Lanka oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Senin (4/4) waktu setempat. Dia ditunjuk menggantikan Menkeu sebelumnya, Basil Rajapaksa, yang merupakan adik laki-laki Presiden Sri Lanka.

"Dengan ini saya mengajukan pengunduran diri saya dari jabatan Menteri Keuangan yang berlaku segera," tulis Sabry dalam surat pengunduran dirinya kepada Presiden Rajapaksa, seperti dilihat oleh Reuters.

"Sementara saya menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, saya meyakini saya selalu bertindak demi kepentingan terbaik negara ini," imbuhnya.

Dalam suratnya, Sabry juga menyebut bahwa 'langkah-langkah segar dan proaktif dan tidak konvensional' diperlukan untuk menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi Sri Lanka.

Penunjukan Sabry sebagai Menkeu dilakukan Presiden Rajapaksa pada Senin (4/4) waktu setempat setelah dia membubarkan kabinet dan mencopot saudaranya sendiri, Basil Rajapaksa, dari jabatannya sebagai Menkeu Sri Lanka.

Krisis ekonomi yang tengah melanda Sri Lanka ini semakin memburuk dengan diwarnai kekurangan pangan, bahan bakar minyak dan obat-obatan. Sebelulmnya sebanyak 26 menteri kabinet pemerintahan Rajapaksa mengundurkan diri secara massal dalam rapat pada Minggu (3/4) tengah malam waktu setempat.

Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Ajith Cabraal juga bergabung dalam daftar pejabat tinggi yang mengundurkan diri massal itu. Hanya kakak Presiden Rajapaksa, yakni Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, yang masih menjabat.

Unjuk rasa besar-besaran juga terjadi di berbagai kota Sri Lanka untuk memprotes cara Presiden Rajapaksa menangani krisis tersebut. Unjuk rasa itu juga menyerukan pengunduran diri Presiden Rajapaksa.

Namun di tengah seruan mengundurkan diri itu, Presiden Rajapaksa justru menawarkan untuk berbagi kekuasaan dengan oposisi.

"Presiden mengundang seluruh partai politik dalam parlemen untuk menerima jabatan kabinet dan bergabung dalam upaya mencari solusi untuk krisis nasional," demikian pernyataan kantor Rajapaksa, seperti dilansir AFP.
Sumber
0
1.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan