

TS
lapar.bang
Keliling Bromo Dengan Motor? Siapa Takut #BikinBanggaIndonesia





Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk





SELAMAT MEMBACA


udahmales banget nih badan rebahan mulu
hawa hawanya pengen liburan


Merasa tertantang dengan sebuah event yang diadakan KASKUS x FEDERAL OIL, kali ini saya akan menjawabnya disini dengan menceritakan bagaimana keseruhan mengunjungi bromo dengan menggunakan motor.
Perjalan dimulai dari rumah dengan menggunakan motor matic kesayangan. Tujuan saya kali ini adalah gunung bromo via Pasuruan dengan menempuh jarak yang kira-kira membutuhkan waktu 1-2 jam, saya memacu kendaraan ini dengan santai. Buat apa juga memacu dengan kecepatan tinggi jika tidak bisa menikmati kilometer demi kilometer dijalan


Baru memulai perjalanan, pergantian altitude dari dataran rendah ke dataran tinggi sangat terasa disini. Saat itu udara pegunungan sangat sejuk dikala pagi yang terasa sedikit mendung ini
Tanpa terburu-buru saya terus memacu kuda besi ini melawati perkebunan warga. Tak dirasa jalanan pun semakin naik dan nampaknya saya juga harus memperhatikan kondisi kendaraan ini. Mengistirahatkan sejenak motor sembari menyumpal mulut dengan lintingan tembakau yang sudah saya bawa dari rumah, view pegunungan di balik sana kembali memanjakan sepasang bola mata saya


Bagaimana mungkin saya tergesa-gesa jika sajian alam yang dipertontonkan seperti ini. Saya pikir kalian yang membaca ini pun demikian
Setelah istirahat dirasa cukup, saya pun melanjutkan perjalanan ini, tak terasa dengan sangat santai saya sudah sampai di depan loket masuk kawasan bromo.



Jika kalian sudah melakukan booking online, maka nanti di email kalian akan masuk inbox dari akun resmi TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) seperti ini.


Nah setelah kalian menunjukan booking online ke petugas loket silahkan tunggu sebentar, jika sudah kalian akan mendapat tiket masuk bromo seperti ini.


Harga masuk kawasan bromo hanya;
Rp 25.000 (tiket masuk) + Rp 4.000 (asuransi)= Rp 29.000 (keseluruhan). Ini untuk hari kerja.
Jika hari libur biasanya Rp 34.000 (keseluruhan).
Yosshh. Setelah mendapat tiket masuk mari kita lanjut
Perjalanan dari loket masuk menuju kawasan bromo hanya membutuhkan waktu 15 menit saja dengan jalur berkelok-kelok kadang lurus, tapi lebih banyak berkelok-keloknya sih, yang jelas jalannya terus nanjak gan.


Jalan lurus ini hanya ada satu saja, sisanya berkelok-kelok. Mantap kan yak sepi banget, iya karena waktu itu saya berkunjung disaat hari kerja gan, jadi wisatawan gak terlalu rame
Setelah melewati jalanan yang kanan kirinya dipenuhi pohon cemara, saya pun sampai di sebuah pertigaan, jika ke kanan menuju lautan pasir, sementara ke kiri akan menuju sunrise point. Ada beberapa titik sunrise point disini diantaranya; bukit love atau bukit cinta, bukit kingkong, hingga bukit pananjakan, tinggal menyesuaikan selera saja pengen yang gimana dan dimana. Sementara titik tertingginya adalah pananjakan dengan view seperti ini gan


Jarak dari parkiran menuju sunset point hanya 100 meter saja dengan jalan tangga yang standart lah gak naik-naik banget. Nah disana kalian bisa menikmati pemandangan dengan latar gunung bromo dan kawan-kawannya.
Silahkan berfoto-foto sepuasnya. Disini pun saya tak terlalu lama menghabiskan waktu karena pengen turun ke lautan pasir. Oh iya, jangan takut lapar, disekitar parkiran sangat banyak orang berjualan makanan atau minuman panas, pokoknya kalo ke bromo gak usah takut kelaparan deh
Oke, setelah dirasa cukup akhirnya saya pun melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya, yakni 'lautan pasir', dari pananjakan untuk turun ke lautan pasir hanya membutuhkan waktu kurang-lebih 15-20 menit. Dan disinilah keahlian bermotor saya diuji.
Jalan yang saya lewati kali ini adalah turunan curam. Dijalanan ini sangat sering terjadi rem blong, jalan menurun tidak ada ampun, hanya ada sedikit tempat datar untuk mengistirahatkan motor dan itu pun kita harus pandai-pandai mengatur timing untuk berhenti dan mengecek kondisi kampas rem motor. Ditambah jalan turunan ini banyak yang berlubang karena sering dilewati mobil-mobil jeep. Sangat tidak disarankan untuk memakai motor matic, tetapi jika kalian yakin, silahkan. Dan karena saya yakin seyakin-yakinnya. Gaassss
Akhirnya setelah melewati beberapa turunan yang sedikit membuat jantung dag-dig-dug, motor sejuta umat saya pun sampai di lautan pasir dengan selamat
Nih bentukan motor saya


Bener-bener motor sejuta umat
Saat kalian baru menginjakkan ban motor di lautan pasir, jangan kaget jika banyak bapak-bapak sedang asik nongkrong dengan motor koplingnya. Bapak-bapak tersebut adalah ojek bromo. Biasanya mereka membantu para wisatawan yang berboncengan dengan motor matic yang motornya tidak kuat naik kembali ke atas. Tapi sekali lagi, jika kalian yakin motor yang kalian tunggangi mampu untuk kembali naik ke atas. Gaassss
Kadang motor kopling bapak-bapak ini juga bisa mengangkut motor kalian loh. Motor ngangkut motor. Yaa kalian pasti sering lihat lah motor-motor yang trobel di lautan pasir, mulai dari rantai motor yang putus, vanbel terbakar, kampas kopling habis, atau mesin motor yang mecet dan gak mau nyala. Solusinya adalah bapak-bapak yang sedang asik nongkrong dengan motornya ini
Yaa, walaupun harganya lumayan menguras kantong. Buat informasi aja nih, jasa angkut motor dengan motor ini dari tempat trobel (kebanyakan di lautan pasir) sekitar 1jt sampai 1.5jt. Pinter-pinter kalian aja negosiasi sama bapak-bapak motor kopling ini. Besar harapan saya agar motor kalian tidak trobel saat disini. Tapi namanya lagi apes gak kenal waktu dan tempat gan
Dilautan pasir ada beberapa spot poto, dengan view gunung batok atau juga gunung widodaren. Kalo saya sendiri sih lebih feel ke gunung batoknya gan


Mantep gak tuh
Cekrak-cekrek bentar. Lanjut.
Tujuan kali ini adalah ke gunung bromo. Nah gunung bromo ini ada dibaliknya gunung batok gan, gunung yang kayak mangkok itu. Jadi kita muterin gunung tersebut. Pokoknya jalan aja lurus ngikutin lautan pasir sampai nanti kalian bakal ngelihat warung warung makan di lautan pasir. Nantinya kalian juga bakal nemuin pagar pembatas warna kuning seperti ini.


Pagar pembatas ini adalah batas mobil jeep. Mobil jeep dilarang masuk lebih dalam ke arah gunung bromo. Tapi kalau motor gapapa, jadi lebih enak naik motor kan lebih deket ke bromonya, jadi gak usah capek-capek jalan deh. Pagar pembatasnya buat spot poto juga oke tuh kayak poto saya diatas
Tapi jika kalian kaum mager, bisa juga sewa kuda, jadi kebromonya naik kuda, tapi ya gitu cuma sampe anak tangga pertama doang. Ujung-ujungnya jalan juga ke puncak kawahnya
Berhubung saya pengen nyari yang beda, kali ini saya mau naik ke gunung batoknya, bukan gunung bromo. Kenapa? Ya biar beda aja.
Jalan untuk naik ke gunung batok sangat curam. Gunung ini hanya berlapis debu. Jadi saat diinjak debunya bakal terbang kemana-mana. Tapi jangan salah, pemandangnya cakep banget dari sini gan


Pemandangan gunung bromo dari atas gunung batok. Buat yang gak tau gunung batok, gunung batok itu yang bentuknya kayak mangkok. Bisa kalian cek di poto pembukaan paling atas


Pemandangan tebing-tebing gunung widodaren dan gunung semeru yang kelihatan kepalanya doang


Pemandangan pura dan lautan pasir dari atas gunung batok
Nah kira-kira gunung batok ini ada apanya sih dipuncaknya. Dipuncaknya gak ada apa-apa gan, cuma ada pura kecil, dan itupun cuma sebiji. Puncaknya sangat luas kira-kira 2x lapangan sepak bola


Nah, seperti itulah pura kecil di puncak gunung batok.
Setelah dirasa cukup saya pun turun kembali kebawah untuk kembali naik ke gunung bromo. Habis capek-capek naik eh turun lagi, sampe bawah malah naik lagi. Bener-bener dah


Mendaki gunung bromo ini tidaklah lama, hanya beberapa menit saja. Cuma jalan ngikutin anak tangga yang jumlahnya entah 600 atau 800 saya agak lupa, setelah itu kalian sudah mencapai bibir kawah. Disini saya pun bisa melihat dalamnya kawah gunung bromo. Selain itu saya juga ingin memutari bibir kawah. Dan yang takut ketinghian jangan sekali-kali memutari kawah ya. Karena jalur untuk memutari kawah ini sangat tipis.
Di titik tertinggi gunung bromo sendiri ada sebuah patung ganesha dengan beberapa sesaji yang masih utuh. Saat saya berkeliling kawah, saya bertemu dengan penduduk asli sana yang baru saja selesai beribadah. Saya pun ijin kepada beliau untuk sedikit mengabadikan dirinya disana. Dan seperti inilah potonya gan


Puas berkeliling bromo dan poto-poto saya pun turun untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Tujuan kali ini adalah bukit teletubis gan.
Oh iya gan, sekedar informasi aja nih. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini berada di 4 wilayah, yaitu; Pasuruan (meliputi pananjakan, bukit kingkong, bukit love atau bukit cinta), Probolinggo (meliputi seruni point, lautan pasir sisi utara, bukit kembang, gunung bromo, dan gunung batok), Malang (meliputi lautan pasir sisi selatan, bukit teletubis, dan gunung widodaren) dan Lumajang (meliputi puncak B29, puncak B30, dan gunung semeru).
Oke lanjut. Perjalanan untuk menuju bukit teletubis tidaklah jauh. Hanya beberapa menit saja akhirnya saya bisa melihat gugusan perbukitan berwarna hijau memanjakan mata.



Ternyata wisatawan dari arah Malang hari itu sangat ramai. Saya disini pun hanya sebentar karena cuaca mulai mendung.
Dengan terburu-buru saya langsung menaiki kuda besi ini untuk menyudahi perjalanan agar tidak kehujanan. Namun ada sedikit hal yang berbeda kali ini, jika biasanya saya berangkat dari Pasuruan dan kembali pulang lewat Pasuruan. Kali ini tidak berlaku karena jika sudah berada di bukit teletubis, jalan paling dekat untuk kembali ke kota hanya lewat Malang. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang lewat kota Malang. Yaa itung-itung jalan-jalan sambil nyari bengkel saat sudah sampai kota
"Lah, emang kenapa gan motornya?"
Abis dibuat perjalanan jauh ya wajib diservice kecil-kecilan dong, sekalian ganti oli


Masa cuma manusia doang sih yang perlu di refresh, motor juga perlu lah, biar mesinnya awet dan terawat ya kudu rutin ganti olinya.
Setelah service dan ganti oli di kota, saya langsung patas menuju rumah. Beh kenceng banget gan larinya ini motor. Mantap lah Federal Oil ini.
Dengan sampainya saya dirumah. Maka berakhir pula perjalanan keliling bromo dengan menggunakan motor ini.

Terimakasih buat agan / sista yang sudah mengikuti sedikit catatan perjalanan saya. Mohon maaf apabila ada beberapa penulisan yang typo.
Enjoy life
Selamat berlibur


Sumber foto: dokpri
Sumber tulisan: pengalaman pribadi
hawa hawanya pengen liburan


Merasa tertantang dengan sebuah event yang diadakan KASKUS x FEDERAL OIL, kali ini saya akan menjawabnya disini dengan menceritakan bagaimana keseruhan mengunjungi bromo dengan menggunakan motor.
Perjalan dimulai dari rumah dengan menggunakan motor matic kesayangan. Tujuan saya kali ini adalah gunung bromo via Pasuruan dengan menempuh jarak yang kira-kira membutuhkan waktu 1-2 jam, saya memacu kendaraan ini dengan santai. Buat apa juga memacu dengan kecepatan tinggi jika tidak bisa menikmati kilometer demi kilometer dijalan



Baru memulai perjalanan, pergantian altitude dari dataran rendah ke dataran tinggi sangat terasa disini. Saat itu udara pegunungan sangat sejuk dikala pagi yang terasa sedikit mendung ini

Tanpa terburu-buru saya terus memacu kuda besi ini melawati perkebunan warga. Tak dirasa jalanan pun semakin naik dan nampaknya saya juga harus memperhatikan kondisi kendaraan ini. Mengistirahatkan sejenak motor sembari menyumpal mulut dengan lintingan tembakau yang sudah saya bawa dari rumah, view pegunungan di balik sana kembali memanjakan sepasang bola mata saya



Bagaimana mungkin saya tergesa-gesa jika sajian alam yang dipertontonkan seperti ini. Saya pikir kalian yang membaca ini pun demikian

Setelah istirahat dirasa cukup, saya pun melanjutkan perjalanan ini, tak terasa dengan sangat santai saya sudah sampai di depan loket masuk kawasan bromo.


Quote:

Jika kalian sudah melakukan booking online, maka nanti di email kalian akan masuk inbox dari akun resmi TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) seperti ini.


Nah setelah kalian menunjukan booking online ke petugas loket silahkan tunggu sebentar, jika sudah kalian akan mendapat tiket masuk bromo seperti ini.


Harga masuk kawasan bromo hanya;
Rp 25.000 (tiket masuk) + Rp 4.000 (asuransi)= Rp 29.000 (keseluruhan). Ini untuk hari kerja.
Jika hari libur biasanya Rp 34.000 (keseluruhan).
Yosshh. Setelah mendapat tiket masuk mari kita lanjut

Perjalanan dari loket masuk menuju kawasan bromo hanya membutuhkan waktu 15 menit saja dengan jalur berkelok-kelok kadang lurus, tapi lebih banyak berkelok-keloknya sih, yang jelas jalannya terus nanjak gan.


Jalan lurus ini hanya ada satu saja, sisanya berkelok-kelok. Mantap kan yak sepi banget, iya karena waktu itu saya berkunjung disaat hari kerja gan, jadi wisatawan gak terlalu rame

Setelah melewati jalanan yang kanan kirinya dipenuhi pohon cemara, saya pun sampai di sebuah pertigaan, jika ke kanan menuju lautan pasir, sementara ke kiri akan menuju sunrise point. Ada beberapa titik sunrise point disini diantaranya; bukit love atau bukit cinta, bukit kingkong, hingga bukit pananjakan, tinggal menyesuaikan selera saja pengen yang gimana dan dimana. Sementara titik tertingginya adalah pananjakan dengan view seperti ini gan



Jarak dari parkiran menuju sunset point hanya 100 meter saja dengan jalan tangga yang standart lah gak naik-naik banget. Nah disana kalian bisa menikmati pemandangan dengan latar gunung bromo dan kawan-kawannya.
Silahkan berfoto-foto sepuasnya. Disini pun saya tak terlalu lama menghabiskan waktu karena pengen turun ke lautan pasir. Oh iya, jangan takut lapar, disekitar parkiran sangat banyak orang berjualan makanan atau minuman panas, pokoknya kalo ke bromo gak usah takut kelaparan deh

Oke, setelah dirasa cukup akhirnya saya pun melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya, yakni 'lautan pasir', dari pananjakan untuk turun ke lautan pasir hanya membutuhkan waktu kurang-lebih 15-20 menit. Dan disinilah keahlian bermotor saya diuji.
Jalan yang saya lewati kali ini adalah turunan curam. Dijalanan ini sangat sering terjadi rem blong, jalan menurun tidak ada ampun, hanya ada sedikit tempat datar untuk mengistirahatkan motor dan itu pun kita harus pandai-pandai mengatur timing untuk berhenti dan mengecek kondisi kampas rem motor. Ditambah jalan turunan ini banyak yang berlubang karena sering dilewati mobil-mobil jeep. Sangat tidak disarankan untuk memakai motor matic, tetapi jika kalian yakin, silahkan. Dan karena saya yakin seyakin-yakinnya. Gaassss

Akhirnya setelah melewati beberapa turunan yang sedikit membuat jantung dag-dig-dug, motor sejuta umat saya pun sampai di lautan pasir dengan selamat

Nih bentukan motor saya



Bener-bener motor sejuta umat

Saat kalian baru menginjakkan ban motor di lautan pasir, jangan kaget jika banyak bapak-bapak sedang asik nongkrong dengan motor koplingnya. Bapak-bapak tersebut adalah ojek bromo. Biasanya mereka membantu para wisatawan yang berboncengan dengan motor matic yang motornya tidak kuat naik kembali ke atas. Tapi sekali lagi, jika kalian yakin motor yang kalian tunggangi mampu untuk kembali naik ke atas. Gaassss

Kadang motor kopling bapak-bapak ini juga bisa mengangkut motor kalian loh. Motor ngangkut motor. Yaa kalian pasti sering lihat lah motor-motor yang trobel di lautan pasir, mulai dari rantai motor yang putus, vanbel terbakar, kampas kopling habis, atau mesin motor yang mecet dan gak mau nyala. Solusinya adalah bapak-bapak yang sedang asik nongkrong dengan motornya ini

Yaa, walaupun harganya lumayan menguras kantong. Buat informasi aja nih, jasa angkut motor dengan motor ini dari tempat trobel (kebanyakan di lautan pasir) sekitar 1jt sampai 1.5jt. Pinter-pinter kalian aja negosiasi sama bapak-bapak motor kopling ini. Besar harapan saya agar motor kalian tidak trobel saat disini. Tapi namanya lagi apes gak kenal waktu dan tempat gan

Dilautan pasir ada beberapa spot poto, dengan view gunung batok atau juga gunung widodaren. Kalo saya sendiri sih lebih feel ke gunung batoknya gan



Mantep gak tuh

Cekrak-cekrek bentar. Lanjut.
Tujuan kali ini adalah ke gunung bromo. Nah gunung bromo ini ada dibaliknya gunung batok gan, gunung yang kayak mangkok itu. Jadi kita muterin gunung tersebut. Pokoknya jalan aja lurus ngikutin lautan pasir sampai nanti kalian bakal ngelihat warung warung makan di lautan pasir. Nantinya kalian juga bakal nemuin pagar pembatas warna kuning seperti ini.


Pagar pembatas ini adalah batas mobil jeep. Mobil jeep dilarang masuk lebih dalam ke arah gunung bromo. Tapi kalau motor gapapa, jadi lebih enak naik motor kan lebih deket ke bromonya, jadi gak usah capek-capek jalan deh. Pagar pembatasnya buat spot poto juga oke tuh kayak poto saya diatas

Tapi jika kalian kaum mager, bisa juga sewa kuda, jadi kebromonya naik kuda, tapi ya gitu cuma sampe anak tangga pertama doang. Ujung-ujungnya jalan juga ke puncak kawahnya

Berhubung saya pengen nyari yang beda, kali ini saya mau naik ke gunung batoknya, bukan gunung bromo. Kenapa? Ya biar beda aja.
Jalan untuk naik ke gunung batok sangat curam. Gunung ini hanya berlapis debu. Jadi saat diinjak debunya bakal terbang kemana-mana. Tapi jangan salah, pemandangnya cakep banget dari sini gan



Pemandangan gunung bromo dari atas gunung batok. Buat yang gak tau gunung batok, gunung batok itu yang bentuknya kayak mangkok. Bisa kalian cek di poto pembukaan paling atas



Pemandangan tebing-tebing gunung widodaren dan gunung semeru yang kelihatan kepalanya doang



Pemandangan pura dan lautan pasir dari atas gunung batok

Nah kira-kira gunung batok ini ada apanya sih dipuncaknya. Dipuncaknya gak ada apa-apa gan, cuma ada pura kecil, dan itupun cuma sebiji. Puncaknya sangat luas kira-kira 2x lapangan sepak bola



Nah, seperti itulah pura kecil di puncak gunung batok.
Setelah dirasa cukup saya pun turun kembali kebawah untuk kembali naik ke gunung bromo. Habis capek-capek naik eh turun lagi, sampe bawah malah naik lagi. Bener-bener dah



Mendaki gunung bromo ini tidaklah lama, hanya beberapa menit saja. Cuma jalan ngikutin anak tangga yang jumlahnya entah 600 atau 800 saya agak lupa, setelah itu kalian sudah mencapai bibir kawah. Disini saya pun bisa melihat dalamnya kawah gunung bromo. Selain itu saya juga ingin memutari bibir kawah. Dan yang takut ketinghian jangan sekali-kali memutari kawah ya. Karena jalur untuk memutari kawah ini sangat tipis.
Di titik tertinggi gunung bromo sendiri ada sebuah patung ganesha dengan beberapa sesaji yang masih utuh. Saat saya berkeliling kawah, saya bertemu dengan penduduk asli sana yang baru saja selesai beribadah. Saya pun ijin kepada beliau untuk sedikit mengabadikan dirinya disana. Dan seperti inilah potonya gan



Puas berkeliling bromo dan poto-poto saya pun turun untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Tujuan kali ini adalah bukit teletubis gan.
Oh iya gan, sekedar informasi aja nih. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini berada di 4 wilayah, yaitu; Pasuruan (meliputi pananjakan, bukit kingkong, bukit love atau bukit cinta), Probolinggo (meliputi seruni point, lautan pasir sisi utara, bukit kembang, gunung bromo, dan gunung batok), Malang (meliputi lautan pasir sisi selatan, bukit teletubis, dan gunung widodaren) dan Lumajang (meliputi puncak B29, puncak B30, dan gunung semeru).
Oke lanjut. Perjalanan untuk menuju bukit teletubis tidaklah jauh. Hanya beberapa menit saja akhirnya saya bisa melihat gugusan perbukitan berwarna hijau memanjakan mata.



Ternyata wisatawan dari arah Malang hari itu sangat ramai. Saya disini pun hanya sebentar karena cuaca mulai mendung.
Dengan terburu-buru saya langsung menaiki kuda besi ini untuk menyudahi perjalanan agar tidak kehujanan. Namun ada sedikit hal yang berbeda kali ini, jika biasanya saya berangkat dari Pasuruan dan kembali pulang lewat Pasuruan. Kali ini tidak berlaku karena jika sudah berada di bukit teletubis, jalan paling dekat untuk kembali ke kota hanya lewat Malang. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang lewat kota Malang. Yaa itung-itung jalan-jalan sambil nyari bengkel saat sudah sampai kota

"Lah, emang kenapa gan motornya?"
Abis dibuat perjalanan jauh ya wajib diservice kecil-kecilan dong, sekalian ganti oli



Masa cuma manusia doang sih yang perlu di refresh, motor juga perlu lah, biar mesinnya awet dan terawat ya kudu rutin ganti olinya.
Setelah service dan ganti oli di kota, saya langsung patas menuju rumah. Beh kenceng banget gan larinya ini motor. Mantap lah Federal Oil ini.
Dengan sampainya saya dirumah. Maka berakhir pula perjalanan keliling bromo dengan menggunakan motor ini.

Terimakasih buat agan / sista yang sudah mengikuti sedikit catatan perjalanan saya. Mohon maaf apabila ada beberapa penulisan yang typo.
Enjoy life
Selamat berlibur


Sumber foto: dokpri
Sumber tulisan: pengalaman pribadi






bejosegerwaras dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan