Kaskus

News

newsmerahputihAvatar border
TS
newsmerahputih
Cara Mendamaikan Gaji Versus Cicilan, Solusi Cerdas Hilangkan Pusing Awal Bulan
Cara Mendamaikan Gaji Versus Cicilan, Solusi Cerdas Hilangkan Pusing Awal Bulan

Merahputih.com - Bagi para pekerja kantoran 'tanggal muda' selalu jadi momentum paling membahagiakan. Tentu saja, di tanggal tersebut tiap-tiap pekerja menerima gaji bulanan rutin. Di saat itu, bahkan beberapa hari sebelumnya, hasrat ingin membeli barang incaran, staycation, beli tiket pesawat, dan lainnya sudah membuncah. Bahkan, keranjang e-commerce miliknya telah penuh barang pilihan lalu hanya tinggal menunggu check out pembayaran.

Meski begitu, terkadang segala keinginan tersebut harus kandas saat melihat tagihan cicilan beragam rupa. Bagi pekerja urban, cicilan seolah telah mendarah-daging. Entah cicilan kendaraan, rumah, apartemen, paylater, utang daring, dan lainnya. Segala cicilan mau tak mau harus dibayar. Jika tidak dibayar, tentu siap-siap bunga telat bayar akan menumpuk.

Istilah gaji numpang lewat bukan kiasan semata. Seolah gaji 'Assalamualaikum', langsung disapa tagihan cicilan 'Walaikumssalam'. Udah mana gajian dan tenggat bayar cicilan hanya terpaut dua hari. Jadi baru girang satu dua hari, bikin rencana staycation, beli barang aesthetic, dan sebagainya tiba-tiba langsung murung karena saldo rekening diganti struk pembayaran cicilan.

Kadang mau sok-sokan ikut bersolidaritas sama Ukraina, tapi kalau melihat tagihan kayaknya lebih baik bersolidaritas terhadap diri sendiri. Gaji versus cicilan memang benar-benar perang sesungguhnya di kehidupan saban hari. Jangan kalah, cicilan seri aja ogah, karena harus benar-benar dibayar tepat kala.

Belum lagi memikirkan uang gaji tersisa apakah cukup untuk makan dan ongkos hingga akhir bulan. Hal itu tentunya membuat overthinking dan insecure bersatu padu menyerang pikiran dan alam bawah sadar.

Karena itu, agar kamu tidak pusing di awal bulan, sebaiknya berdamai dengan cicilan dengan cara mengelola uang dengan benar dan membangun finansial sehat.

Menurut Prita Ghozie selaku Principal Consultant & CEO ZAP Finance, langkah strategis paling perlu dilakukan dalam merencanakan keuangan dengan menerapkan financial check up, agar bisa paham dengan kondisi finansial.

Hal itu bisa dilakukan dari mulai mencatat aset dimiliki, kewajiban, pemasukan, hingga pengeluaran. Pencatatan tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa sehat kondisi keuanganmu, dan memastikan kamu berada di jalur tepat dalam mengelola keuangan.

Demi mengetahui alur keuangan, kamu harus terlebih dahulu mengetahui pola perilaku atau kebiasaan pengeluaran. Selanjutnya, evaluasi pengeluaran mulai dari kebutuhan bisa dibeli bulanan hingga pengeluaran kecil setiap hari.

Evaluasi pengeluaran tersebut bisa membantu kamu mengetahui dan membatasi kebocoran serta mengurangi pengeluaran tak diperlukan.

Seseorang menjadi boros, biasanya ketika mereka mendapat banyak uang. Karena itu, penting untuk dapat menahan diri dalam mengendalikan berbagai keinginan. Hal itu agar kamu bisa menghilangkan istilah 'tanggal tua dan tanggal muda'.

Kemudian, penting juga untuk mengutamakan manfaat dibanding iming-iming harga murah ketika membeli barang. Hal itu bertujuan agar bisa digunakan dalam jangka panjang, biaya per penggunaan menjadi lebih murah, dan bisa dijadikan peluang investasi beberapa tahun ke depan.

Perlu diketahui, finansia sehat dengan memiliki total cicilan utang bulanan terkendali, atau di bawah 30 persen dari penghasilan bulananmu.

Selain besarnya cicilan, kamu perlu juga untuk memahami jenis utang. Ada utang baik contohnya utang KPR atau modal usaha. Sebaiknya hindari mengambil utang hanya untuk menutupi gaya hidup atau kebutuhan hidup bulanan.

Selanjutnya, perlu juga untuk membedakan tabungan dan dana darurat. Tabungan sebaiknya lebih fokus pada pengumpulan uang untuk satu tujuan, sementara dana darurat bersifat pencadangan.

Setelah bisa menghitung alokasi pengeluaran dari pendapatan, kamu bisa mempelajari investasi untuk mengalihkan sebagian uang dari gaji agar tidak terbuang percuma.

Investasi tersebut dapat menjadi strategi dalam mencapai tujuan keuangan. Ketika memperoleh penghasilan baik dari gaji bulanan atau hasil usaha, sebaiknya sisihkan untuk ditabung di awal minimal 10 persen dari penghasilan, sehingga dana tabung bukanlah dana sisa.

Dengan begitu kamu bisa menyisihkan penghasilan untuk ditabung agar pembelian telah direncanakan atau tujuan keuangan keuangan jangka pendek tercapai.

Perlu diingat, pengelolaan keuangan pada setiap orang tentu berbeda-beda, karena itu sebaiknya ketika keuangan sudah lebih kompleks, kamu bisa berkonsultasi dengan seorang ahli. Seperti halnya konsultan keuangan, karena bisa memberikan saran-saran sehingga dapat memperbaiki dan mengoptimalkan pengelolaan keuanganmu.


Sumber
newsbolaskorAvatar border
kabarotocomAvatar border
side.idAvatar border
side.id dan 2 lainnya memberi reputasi
3
341
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan