

TS
mickey27
DIBUTUHKAN TEMAN YANG BISA MESOLATKAN BUKAN HANYA KARANGAN BUNGA
Halo agan dan aganwati kembali lagi di thread ane terbaru nih
cerita ini bukan untuk memprovokasi atau kepentingan apa-apa, hanya sekedar sharing dari pemikiran ane sendiri , daripada ane lupa mending ane tuangkan dalam tulisan ini ya
Duka cita di zaman now
Karangan Bunga Tidak Menambah Apa-apa.....
Ada seseorang yg kami kenal..., sebagai seorang yg diberikan kedudukan yg tinggi di dunia ini di hadapan manusia.
Beberapa waktu yg lalu, beliau rahimahullah wafat..
Maa syaa Allah, selang satu jam, tersiar berita duka, semua masyarakat bergerak.
Tamu berdatangan ke rumah megahnya, tidak sampai 3 jam, jalan raya di sekitar rumah duka, penuh dengan karangan bunga yg tersurat dari banyak orang besar di negeri ini.
Jalanan ditutup utk umum, dijaga polisi militer, Patroli pengawal disiapkan, panitia pengurusan jenazah didatangkan khusus.
Keluarga tidak mau pengurusan oleh jamaah masjid .. tak masalah ..
Hingga selesailah jenazah dikafani, dan siap dishalatkan.
Diluar rumah, orang ratusan berjejalan, hadir, maka diputuskan jenazah dishalatkan di masjid, segera kami siapkan.
Masjid siap, jenazah sdh dihadapan imam, tetapi yg berbaris di belakang imam baru 6 orang !
Subhanallah, kami susul para pelayat di luar masjid,
"pak, bu, ayo ambil wudhu ! Shalat jenazah akan dimulai ! Ayo pak !", kami menyeru...
Namun tamu-tamu elite dan sosialita ini berujar diluar dugaan "ini susah buka sepatunya, dek !" atau "kami doakan saja dek, dari sini " timpal ibu yg lain sambil bercermin ke kaca mobil.
Subhanallah, kami seru tetangga-tetangga kampung kami yg sama-sama hadir menyaksikan prosesi megah ini,
"pak, bu, ayo cepet wudhu !
Ayo ** pak, diminta keikhlasannya !!"
Bapak ibu tetangga kami ini hanya menggeleng, sambil tersenyum, "nggak dek, malu banyak orang besar !
Kami terhenyak menyerah ..
Akhirnya kami kembali kedalam masjid, yg saat itu terhimpun sekitar 11 orang yg kemudian kami bagi menjadi 3 shaf. Jenazah pun dishalatkan.
Semoga Allah mengampuni almarhum, menyayangi beliau dan memasukkan beliau ke dalam syurgaNYA yg penuh kenikmatan.
Ibrah bagi yg hidup ..
Berkawanlah dengan mereka yg pada waktunya, ikhlas menyalatkan jenazah kita, bahkan walaupun harus menempuh jarak.
Mereka yg ikhlas mau mendoakan ampunan Allah bagi kita ketika jasad ini sudah kaku.
Berdekatanlah dg mereka yg benar-benar menyayangi kita dunia akhirat.
Karena karangan bunga tidak menambah apa-apa.
Takziah dan ikut mensholatkan jenazah serta mendoakan itulah yg paling utama,
Carilah teman yg taat dunia akhirat supaya kelak kita tidak hanya menerima kiriman karangan bunga,
Memang sih banyak yang menghujat bila kita membahas soal seperti ini, tapi bukankah itu penting ya, mengingat rutinitas kita adalah rutinitas menuju kematian.
Terlebih lagi mungkin pertemanan yang mungkin kita bangun selama ini hanya pertemanan dikarenakan kepentingan pribadi semata, kita tidak tau isi hati seseorang apakah mereka tulus berteman dengan kita atau ada hal lain yang mereka pikirkan, atau mungkin juga kita pernah membuat sakit hati teman yang berteman dengan kita tanpa kita sadari.
"Intinya berbuat baiklah dengan semua yang pernah kita kenal didunia ini tanpa pamrih karena kebahagian kita sebenarnya adalah melihat orang lain bahagia"
cerita ini bukan untuk memprovokasi atau kepentingan apa-apa, hanya sekedar sharing dari pemikiran ane sendiri , daripada ane lupa mending ane tuangkan dalam tulisan ini ya

Duka cita di zaman now
Karangan Bunga Tidak Menambah Apa-apa.....
Ada seseorang yg kami kenal..., sebagai seorang yg diberikan kedudukan yg tinggi di dunia ini di hadapan manusia.
Beberapa waktu yg lalu, beliau rahimahullah wafat..
Maa syaa Allah, selang satu jam, tersiar berita duka, semua masyarakat bergerak.
Tamu berdatangan ke rumah megahnya, tidak sampai 3 jam, jalan raya di sekitar rumah duka, penuh dengan karangan bunga yg tersurat dari banyak orang besar di negeri ini.
Jalanan ditutup utk umum, dijaga polisi militer, Patroli pengawal disiapkan, panitia pengurusan jenazah didatangkan khusus.
Keluarga tidak mau pengurusan oleh jamaah masjid .. tak masalah ..
Hingga selesailah jenazah dikafani, dan siap dishalatkan.
Diluar rumah, orang ratusan berjejalan, hadir, maka diputuskan jenazah dishalatkan di masjid, segera kami siapkan.
Masjid siap, jenazah sdh dihadapan imam, tetapi yg berbaris di belakang imam baru 6 orang !
Subhanallah, kami susul para pelayat di luar masjid,
"pak, bu, ayo ambil wudhu ! Shalat jenazah akan dimulai ! Ayo pak !", kami menyeru...
Namun tamu-tamu elite dan sosialita ini berujar diluar dugaan "ini susah buka sepatunya, dek !" atau "kami doakan saja dek, dari sini " timpal ibu yg lain sambil bercermin ke kaca mobil.
Subhanallah, kami seru tetangga-tetangga kampung kami yg sama-sama hadir menyaksikan prosesi megah ini,
"pak, bu, ayo cepet wudhu !
Ayo ** pak, diminta keikhlasannya !!"
Bapak ibu tetangga kami ini hanya menggeleng, sambil tersenyum, "nggak dek, malu banyak orang besar !
Kami terhenyak menyerah ..
Akhirnya kami kembali kedalam masjid, yg saat itu terhimpun sekitar 11 orang yg kemudian kami bagi menjadi 3 shaf. Jenazah pun dishalatkan.
Semoga Allah mengampuni almarhum, menyayangi beliau dan memasukkan beliau ke dalam syurgaNYA yg penuh kenikmatan.
Ibrah bagi yg hidup ..
Berkawanlah dengan mereka yg pada waktunya, ikhlas menyalatkan jenazah kita, bahkan walaupun harus menempuh jarak.
Mereka yg ikhlas mau mendoakan ampunan Allah bagi kita ketika jasad ini sudah kaku.
Berdekatanlah dg mereka yg benar-benar menyayangi kita dunia akhirat.
Karena karangan bunga tidak menambah apa-apa.
Takziah dan ikut mensholatkan jenazah serta mendoakan itulah yg paling utama,
Carilah teman yg taat dunia akhirat supaya kelak kita tidak hanya menerima kiriman karangan bunga,
Memang sih banyak yang menghujat bila kita membahas soal seperti ini, tapi bukankah itu penting ya, mengingat rutinitas kita adalah rutinitas menuju kematian.
Terlebih lagi mungkin pertemanan yang mungkin kita bangun selama ini hanya pertemanan dikarenakan kepentingan pribadi semata, kita tidak tau isi hati seseorang apakah mereka tulus berteman dengan kita atau ada hal lain yang mereka pikirkan, atau mungkin juga kita pernah membuat sakit hati teman yang berteman dengan kita tanpa kita sadari.
"Intinya berbuat baiklah dengan semua yang pernah kita kenal didunia ini tanpa pamrih karena kebahagian kita sebenarnya adalah melihat orang lain bahagia"
Diubah oleh mickey27 28-03-2022 17:13


cupukids. memberi reputasi
1
825
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan