Mengenal Investor Kakap yang Melirik KEK Mandalika
TS
sudarmadji-oye
Mengenal Investor Kakap yang Melirik KEK Mandalika
Spoiler for cebong mana investor antri luh?:
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan perhelatan MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika, NTB, mengundang perhatian global, termasuk investor, ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK Mandalika merupakan satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional yang ditetapkan melalui PP 52 Tahun 2014 tentang KEK Mandalika.
Jauh sebelum terlaksananya MotoGP, pemerintah sudah membidik berbagai investasi dari luar dan dalam negeri. Pembangunan di KEK Mandalika belum berakhir, pemerintah masih terbuka dengan proposal investasi yang ditawarkan.
Lantas, siapa saja yang sudah dan akan menanamkan modalnya di KEK Mandalika?
Mengutip situs resmi pemerintah provinsi NTB, dijelaskan bahwa kawasan tersebut ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp40 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 587 ribu orang hingga 2025.
Per Desember 2021, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat total komitmen investasi di KEK Mandalika sebesar Rp17 triliun. Total komitmen investasi terdiri dari Master Land Utilization & Development Agreement (LUDA) dari VINCI Construction Grands Projets (VCGP) senilai Rp14 triliun.
VCGP merupakan anak usaha Vinci Construction, BUMN Perancis yang bergerak di bidang desain dan konstruksi proyek infrastruktur.
Direktur Teknik & SDM ITDC Taufik Hidayat mengatakan komitmen investasi tersebut akan cair secara bertahap selama 15 tahun.
Selain itu, juga dikantongi komitmen dari tujuh investor untuk membangun hotel senilai total Rp3 triliun untuk 1.700 kamar.
Lewat rilis terpisah, Pemprov NTB menyatakan PT BAT Instrument Bank Instrument Bank International menyambangi KEK Mandalika pada November 2021. Menurut pemprov, kedatangan BAT guna membahas sejauh mana investasi yang sudah dilaksanakan dan lahan mana saja yang masih bisa menjadi ladang investasi di NTB.
PT BAT Instrument Bank International disebut membidik investasi pembangunan hotel dan restoran. Walaupun tak menyebut berapa besar dana yang disiapkan, namun BAT disebut menawarkan dana segar kepada ITDC untuk mengembangkan KEK Mandalika.
Sementara itu, Kementerian Investasi atau BKPM lewat rilis tertulis pada September 2021 menyatakan investor asal AS, EDB Paragon, menyiapkan investasi sekitar Rp1,2 triliun untuk pembangunan Paramount Lombok Resort and Residence.
Direktur EDB Paragon Wajih Malki mengatakan ini merupakan proyek properti Paragon yang pertama di Asia Tenggara dan proyek investasi hospitality pertama di Indonesia.
Proyek ini digarap EBD Paragon bersama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk di atas lahan seluas 7,65 hektare yang akan menyediakan lebih dari 500 kamar.
Pada tahap selanjutnya akan dilakukan pembangunan Hotel X2 dengan kapasitas 240 kamar, Club Med Hotel berkapasitas 350 kamar, Grand Mercure dengan 342 kamar, dan Aloft by Marriot dengan 173 kamar.