Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

faisaelzAvatar border
TS
faisaelz
Hari Tuberkulosis Sedunia 2022: Kenali Efek Samping Obat TB Pada Anak
Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia diperingati pada tanggal 24 Maret setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait salah satu penyakit menular paling mematikan. Tanggal tersebut ditetapkan bertepatan dengan ditemukannya bakteri penyebab TB oleh Dr. Robert pada tahun 1882. Tuberkulosis anak perlu mendapat perhatian karena kesulitan dalam mendiagnosis dan peningkatan risiko efek samping obat TB pada anak.

Hari Tuberkulosis Sedunia 2022: Kenali Efek Samping Obat TB Pada Anak

Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 Kenali Efek Samping Obat TB Pada Anak


 

Indonesia berada pada peringkat ketiga dari delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TB tertinggi di seluruh dunia dengan persentase 8% setelah India 27% dan China 9%. Pada tahun 2021, diperkirakan ada 824.000 kasus TB dengan total kematian sebanyak 13.110 orang. 

Meski mematikan dan mudah menular, TB sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Berdasarkan data WHO, upaya pemberantasan TB secara global telah menyelamatkan sekitar 66 juta jiwa sejak tahun 2020. Akan tetapi, mengonsumsi obat-obatan TB diketahui juga dapat menimbulkan berbagai efek samping terhadap penderita, terutama pada anak-anak penderita TB. Apa saja yang perlu diwaspadai? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu Tuberkulosis?

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain menyerang paru-paru, bakteri ini juga dapat menyerang organ vital lain seperti ginjal, tulang belakang, hingga otak. 

Umumnya, bakteri penyebab TB menyebar melalui udara saat penderita batuk, berbicara, atau tertawa. Bakteri yang terhirup oleh individu yang sehat akan meningkatkan risiko terinfeksi TB. Gejala TB pada anak berupa gejala umum (sistemik) dan sesuai organ terkait. Gejala umumnya meliputi:

- Berat badan turun, tidak naik selama 2 bulan terakhir, atau gagal tumbuh (failure to thrive)

- Demam lama (> 2 minggu) atau berulang

- Batuk lama (> 2 minggu) dan memburuk


- Lesu dan anak kurang aktif bermain


Selain paru-paru, TB dapat menginfeksi organ tubuh lain, atau disebut juga sebagai tuberkulosis ekstra paru. Dengan demikian, gejala yang timbul juga bervariasi sesuai dengan organ yang terlibat seperti kelenjar getah bening, sistem saraf pusat (otak), tulang, mata, kulit, dan sebagainya.

Orang dengan HIV/AIDS, kanker dan penyakit kronis lebih rentan terinfeksi TB. Namun, penularan TB dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta menerapkan protokol kesehatan. Khusus bagi anak, jangan lupa untuk vaksinasi TB anak (BCG) di usia 1 bulan. Bila telat, vaksinasi dapat dikejar sampai dengan usia 12 bulan. 


Pengobatan Infeksi TB untuk Anak

Penyakit TB pada anak dapat diobati dengan mengonsumsi beberapa obat anti-TB (OAT) selama enam bulan atau lebih, tergantung pada respon pengobatan. Pengobatan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase intensif selama 2 bulan dan fase lanjutan selama 4 bulan.

Pengobatan TB harus dilakukan dengan benar karena anak dapat kembali sakit bila terapi tidak diselesaikan. Selain itu, apabila obat tidak diminum dengan benar, bakteri yang masih hidup dapat menjadi resisten atau kebal terhadap obat tersebut. TB yang resisten terhadap obat akan lebih sulit disembuhkan dan lebih mahal biaya pengobatannya bila suatu hari anak kembali sakit. Durasi pengobatan juga akan berlangsung lebih lama sampai 18-24 bulan. 

Efek Samping Obat Anti TB pada Anak

Serupa dengan obat-obatan pada umumnya, pengobatan TB juga memiliki risiko menimbulkanberbagai efek samping, baik ringan maupun berat. Namun, efek samping obat TB pada anak lebih jarang terjadi dibandingkan dewasa.

Efek samping obat TB yang ditimbulkan pun dapat bervariasi antar individu walau menjalani pengobatan yang sama. Berikut beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat tuberkulosis:

- Mual atau muntah dan gangguan nafsu makan

- Gangguan saraf seperti kram, kesemutan, dsb.

- Gangguan pengelihatan


- Peradangan hati


- Kerusakan ginjal


- Reaksi alergi


- Gangguan fungsi pendengaran.


Penanganan Efek Samping dari Obat Anti TB

Apabila Si Kecil mulai menunjukkan gejala efek samping Obat TB (OAT), segeralah berkonsultasi dengan dokter. Umumnya, dokter akan menyesuaikan dosis obat, mengganti obat, dan/atau menambahkan obat penangkal setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. 

Tapi ingat, jangan langsung menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sebab, hal itu justru akan membuat Anda lebih berisiko mengalami TB resisten obat (TB-MDR). Kondisi tersebut akan membuat bakteri kebal terhadap obat TB sehingga lebih menyulitkan pengobatan.


sumber : Efek samping obat TB
Diubah oleh faisaelz 24-03-2022 09:10
0
623
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan