Film The Batman sukses mendapatkan sambutan yang positif. Film yang disutradarai oleh Matt Reeves ini berhasil menggambarkan Batman yang lebih realistis dan lebih gelap. Robert Pattinson yang berperan sebagai Batman berhasil menunjukan Batman yang kelam di mana di tahun keduanya beraksi sebagai pahlawan yang main hakim sendiri jalanan harus berhadapan dengan penjahat yang bernama Riddler yang membunuh para korbannya dengan misterius dan meninggalkan teka-teki di tubuh korbannya.

Yang menarik adalah, motivasi Riddler di sini adalah bukan membunuh karena kesenangan seperti yang Joker lakukan, melainkan punya misi tersendiri, yaitu menghabisi para pejabat dan polisi Gotham yang terlanjur kotor dan korup.

Seperti yang diketahui, kalau di awal film Riddler membunuh calon Wali Kota petahana Gotham dengan cukup brutal. Alasan Riddler membunuhnya adalah karena Riddler merasa jika sang Wali Kota telah korup dan juga berbohong kepada rakyatnya. Riddler main hakim sendiri lalu membunuhnya dan memperingatkan yang lainnya.

Riddler adalah cerminan dari seorang anggota masyarakat yang mengidap sosiopat dan muak dengan kelakuan kotor dan korup para pejabat, ketika hukum sudah tumpul maka menurutnya solusinya adalah membersihkannya sendirian.

Relate dengan Keadaan Sekarang


Kota Gotham digambarkan sebagai sebuah kota yang sudah sangat parah tingkat kejahatannya dan hukumnya kacau balau, dipenuhi mafia dan korupsi merajalela dan mirip-mirip dengan Indonesia. Harusnya Indonesia memang jangan suka disebut Wakanda karena Wakanda itu adalah negara fiksi yang kaya raya dan maju, harusnya disebut Gotham saja.


Lihat saja hukum di Indonesia, hukuman penjara untuk koruptor saja malah dikurangi dengan alasan yang mengada-ada dan masih banyak lagi kasus-kasus yang aneh di negeri ini.

Pertanyaannya apakah Indonesia ini butuh orang yang seperti Riddler? Sosiopat gila yang menghabisi para pejabat korup? Rasanya terlalu ekstrim dan hampir tidak mungkin terjadi.

Akan tetapi, ane yakin banyak orang di luaran sana yang punya keinginan seperti Riddler yang ingin main hakim sendiri dan "membersihkan" para pejabat korup dan itu pertanda jika memang sistem sosial dan hukum di negeri kita sudah bobrok seperti di Gotham. Suka atau tidak, tindakan seperti Riddler memang salah. Bahkan Batman menyebut Riddler adalah psikopat.

Batman Adalah Harapan


Di akhir-akhir film, Batman berhasil mendapatkan simpati dari masyarakat Gotham karena berhasil menyelamatkan warga dari banjir bandang yang disebabkan oleh Riddler yang ingin "membersihkan" Gotham. Di sini Batman yang tadinya dikenal sebagai yang suka main hakim sendiri datanh dan menolong warga secara langsung. Ini menggambarkan kalau memang ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik adalah menolong secara langsung dan lebih bijak lagi, bukannya bertindak brutal seperti Riddler tadi. Jika Riddler digambarkan sebagai seorang ekstrimis yang memburu koruptor kelas kakap, maka Batman membantu kepolisian dan mengarahkannya ke arah yang lebih baik. Mungkin di sekuelnya nanti Batman akan bertemu dengan Harvey Dent yang akan mengubah sistem hukum di Gotham.



Nah, kembali lagi ke masalah apakah orang yang seperti Riddler ini diperlukan untuk membersihkan para koruptor? Kalau kata ane sih memang terlalu ekstrim dan tidak akan efektif.

Ya, walaupun masyarakat Indonesia juga udah muak sama korupsi dan sistem hukum yang kacau balau dan tumpul ke atas.

Referensi