- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Perjalanan Hidup Seorang Yang Bercita-Cita Tinggi


TS
elkheila
Perjalanan Hidup Seorang Yang Bercita-Cita Tinggi
Hello Kaskuser....
Sebagai awalan yang baik, ada baiknya kita buka dengan Assalamualaikum , "Bismillah".
Sebelumnya aku ucapin maaf yang sebesar-besarnya karena lama banget gak nyambung thread kemarin, maklum aja sibuk banget pekerjaan kantor. Kebetulan kali ini waktu luangnya banyak banget, jadi bisa lanjut bikin thread lagi. HehehehS E N S O R...

Nahh, kali ini sesuai judul thread, aku akan menceritakan perjalanan hidup yang ku alami. Mungkin ada baiknya dibagi beberapa spoiler aja supaya enak ceritanya.

Spoiler for 0-5 Tahun:
Nahh, diumur segini sih aku mengalami hidup yang normal. Lahir normal, anggota tubuh normal dan berfungsi normal juga (Alhamdulillah)
. Setelah lahir di sebuah rumah sakit pemerintah, aku diboyong ortu dan tinggal diperumahan dinas bapak bekerja. Disini aku beberapa bulan saja tinggal, dan pindah lagi ke rumah dinas yang berada satu komplek dengan kantor bapak. Jadi, yang banyak kenangan ketika tinggal dirumah ini. Karena ditempat inilah aku menemukan banyak hal dan masih teringat hingga sekarang
.
Aku dibiasakan dirumah saja oleh ortu, yaa karena juga disitu gak ada anak yg seumuran aku. Jadi aku tumbuh terbiasa dengan bermain sendiri, apalagi bapak mamah suka memberikan aku mainan kesukaan ku, yaitu mainan mobilan atau bahasa kerennya "Die Cast". Diputarkan VCD film "Tom & Jerry" hingga lagu islami oleh mamah. Yaa jadinya aku sangat hobi hingga sekarang mengoleksi die cast dan nonton film kartun
.
Hari-hari aku lewati dengan mengasyikkan dan sama halnya dengan anak ditahun 90an yang saat itu penuh dengan kebahagiaan tanpa gadget. Namun ada yg berbeda, karena tinggal dikomplek perkantoran, aku biasa diajak bapak keruangan dia bekerja dan menemaninya hingga aku tertidur biasanya ketika lembur. Nahh, aku itu karena tipe anak yang dikasih mainan lalu diam, akhirnya bapak mengenalkan aku dengan komputer. Aku ingat benar saat itu masih berupa program "DOS" dengan disket
. Ciri khas bunyi komputer ini adalah "Beep", lalu masuk program DOS. Nahh, aku dikenalkan dengan game "Minessweeper", game kartu apa itu aku lupa namanya
, game "Prehistoric 2" (game ini masih ada sampe sekarang dan masih seru dimainkan) dan yaa game standar lah pada saat masih DOS. Lalu update terbaru, aku menggunakan "windows95", disini aku kenalan dengan game "Demostar", naahh ini favorit banget kalo udah dihadapan komputer. Jadi bapak lembur, aku main game
.
Kembali kekehidupanku, bapak itu suka banget perbaiki motor Vespa tipe Excel 200 yang kami miliki. Sekitar umur 4 tahunan, dipagi minggu yang cerah, bapak perbaiki Vespa ini dengan melepas bak penutup sebelah kanan yang mana langsung terlihat mesin gahar 200cc dari Vespa Excel ini. Bapak setelah memasang karbunya, lalu menghidupkan mesin gahar ini. Aku saat itu posisi berdekatan dengan mesinnya bermain pasir. Karena aku ini gak bisa liat yang menarik dari sebuah motor, aku melihat kipas mesin vespa berputar kencang. Cerobohnya aku karena penasaran, langsung aku masukkan jari telunjuk kanan ke kipas mesin ini, seketika "Wuaarrgghhhhh......." aku teriak dan bapak terkejut bukan main dan melihat tangan aku sudah penuh dengan darah segar. Digendong aku kedalam rumah dan berteriak "Mamah, mamah, ini anak kita tangannya berdarah, cepat air mana air." Aku menangis sejadi-jadinya dan berteriak ketika tangan kananku dimasukkan ke air oleh mamah. Setelah beberapa kali mengganti air dan bersih, terlihat luka yang lumayan dalam dari telunjuk kanan aku. Mamah langsung mengambil perban dan mengoles dengan kapur. Kapur?? Iyaa, kapur yang dibasahi sehingga menjadi seperti adonan tepung. Ini membuat luka lekas kering dan cepat menutup luka. Lalu setelah itu, aku hanya ingat tertidur saja hingga sore hari, mungkin karena syok. Lagian apa coba faedahnya masukin jari dimesin motor, dikira itu seperti kipas angin yang bisa ditahan lalu berhenti. Wuahahahahaa



Itu kenangan yang sampai sekarang masih membekas, bekas lukanya juga masih ada sampai sekarang. Hahahaha
Peran bapak dan mamah disini sangat terasa, sehingga aku dapat merasakan ikatan batin dengan mereka. Rasanya beda aja ketika udah beranjak dewasa, mungkin efek dari didikan dari mereka berdua.
Memasuki umur 5 tahun, aku mulai masuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang saat itu menjadi sekolah unggulan. Entah kenapa bisa masuk sekolah itu aku juga bingung, tapi seingatku diumur 4 tahunan aku sudah lancar membaca tanpa harus mengeja. Karena bapak mamah dulu sering membelikan aku buku bacaan bergambar juga aku gigih untuk belajar.
Ooo yaa, aku sebenarnya juga diasuh oleh 2 tante aku (adik mamah), karena dulu sekolah dekat rumah dan mereka juga ikut tinggal dirumah. 2 orang tanteku ini juga banyak membantu memberikan pelajaran. Dan sampai aku sekarang dewasa pun dengan mereka juga sering berbagi cerita, curhat hingga bercanda.


Aku dibiasakan dirumah saja oleh ortu, yaa karena juga disitu gak ada anak yg seumuran aku. Jadi aku tumbuh terbiasa dengan bermain sendiri, apalagi bapak mamah suka memberikan aku mainan kesukaan ku, yaitu mainan mobilan atau bahasa kerennya "Die Cast". Diputarkan VCD film "Tom & Jerry" hingga lagu islami oleh mamah. Yaa jadinya aku sangat hobi hingga sekarang mengoleksi die cast dan nonton film kartun

Hari-hari aku lewati dengan mengasyikkan dan sama halnya dengan anak ditahun 90an yang saat itu penuh dengan kebahagiaan tanpa gadget. Namun ada yg berbeda, karena tinggal dikomplek perkantoran, aku biasa diajak bapak keruangan dia bekerja dan menemaninya hingga aku tertidur biasanya ketika lembur. Nahh, aku itu karena tipe anak yang dikasih mainan lalu diam, akhirnya bapak mengenalkan aku dengan komputer. Aku ingat benar saat itu masih berupa program "DOS" dengan disket



Kembali kekehidupanku, bapak itu suka banget perbaiki motor Vespa tipe Excel 200 yang kami miliki. Sekitar umur 4 tahunan, dipagi minggu yang cerah, bapak perbaiki Vespa ini dengan melepas bak penutup sebelah kanan yang mana langsung terlihat mesin gahar 200cc dari Vespa Excel ini. Bapak setelah memasang karbunya, lalu menghidupkan mesin gahar ini. Aku saat itu posisi berdekatan dengan mesinnya bermain pasir. Karena aku ini gak bisa liat yang menarik dari sebuah motor, aku melihat kipas mesin vespa berputar kencang. Cerobohnya aku karena penasaran, langsung aku masukkan jari telunjuk kanan ke kipas mesin ini, seketika "Wuaarrgghhhhh......." aku teriak dan bapak terkejut bukan main dan melihat tangan aku sudah penuh dengan darah segar. Digendong aku kedalam rumah dan berteriak "Mamah, mamah, ini anak kita tangannya berdarah, cepat air mana air." Aku menangis sejadi-jadinya dan berteriak ketika tangan kananku dimasukkan ke air oleh mamah. Setelah beberapa kali mengganti air dan bersih, terlihat luka yang lumayan dalam dari telunjuk kanan aku. Mamah langsung mengambil perban dan mengoles dengan kapur. Kapur?? Iyaa, kapur yang dibasahi sehingga menjadi seperti adonan tepung. Ini membuat luka lekas kering dan cepat menutup luka. Lalu setelah itu, aku hanya ingat tertidur saja hingga sore hari, mungkin karena syok. Lagian apa coba faedahnya masukin jari dimesin motor, dikira itu seperti kipas angin yang bisa ditahan lalu berhenti. Wuahahahahaa




Itu kenangan yang sampai sekarang masih membekas, bekas lukanya juga masih ada sampai sekarang. Hahahaha
Peran bapak dan mamah disini sangat terasa, sehingga aku dapat merasakan ikatan batin dengan mereka. Rasanya beda aja ketika udah beranjak dewasa, mungkin efek dari didikan dari mereka berdua.
Memasuki umur 5 tahun, aku mulai masuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang saat itu menjadi sekolah unggulan. Entah kenapa bisa masuk sekolah itu aku juga bingung, tapi seingatku diumur 4 tahunan aku sudah lancar membaca tanpa harus mengeja. Karena bapak mamah dulu sering membelikan aku buku bacaan bergambar juga aku gigih untuk belajar.
Ooo yaa, aku sebenarnya juga diasuh oleh 2 tante aku (adik mamah), karena dulu sekolah dekat rumah dan mereka juga ikut tinggal dirumah. 2 orang tanteku ini juga banyak membantu memberikan pelajaran. Dan sampai aku sekarang dewasa pun dengan mereka juga sering berbagi cerita, curhat hingga bercanda.
Spoiler for 6-10 Tahun:
Diumur segini, aku menghabiskan waktu dengan belajar dan bermain. Memasuki masa sekolah dasar (SD), aku menginginkan untuk masuk disalah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri yang menjadi unggulan saat itu. Dan lagi-lagi aku lolos masuk sekolah impianku disini. Kelas 1 sampai kelas 3 aku mengenyam di kota kelahiran aku. Hingga ditahun 2001 akhir, aku harus pindah ke provinsi sebelah dengan julukan Kota Bungas karena saat itu mamah mendapat tugas Guru disebuah kabupaten dengan julukan "Tira Tangka Balang", yang mana dulu satu-satunya akses hanya melalui kota Bungas ini menuju kesana. Bisa sih melalu jalan provinsi asalku, hanya saja saat itu jalannya sangat rusak dan melalui jalan perusahaan. Kebetulan juga bapak mendapat tugas baru di kabupaten dengan julukan "Kota Air", itulah sebabnya aku dititipkan pada kai nini (Kakek Nenek) aku di kota Bungas.
Di Kota Bungas ini, aku dimasukkan disebuah sekolah unggulan pula, Madrasah Diniyah Islamiyah Muhammadiyah (MDIM) yang berjarak sekitar 5 km dari kai nini.
Dikelas 4, sebagai murid baru aku hanya bisa beradaptasi dengan kawan-kawan baru setelah ada yang mengajak ku untuk memulai ngobrol. Memang aku agak sedikit introvert, namun apabila sudah asik, aku bisa menjadi extrovert.
Dikelas 4-5 seingatku disekolah berjalan biasa saja dan normal. Nahh dikelas 6 ini, aku mulai terpengaruh teman yang agak sedikit liar. Mulai bisa membolos dan karena dulu dikasih izin untuk kesekolah dengan sepeda sendiri, akhirnya aku pulang sekolah kadang bisa melipir ke warnet game. Yaa, main game
. Game dulu itu yang online adalah Counter Strike dan Need For Speed Underground 1, itupun aku rela menyisihkan uang untuk kesana. Beberapa kali kedapatan oleh guru sekolah, hingga akhirnya aku dipanggil oleh ke ruangan kepala sekolah. Diinterogasi sejadi-jadinya, dan pikir ku bakal dipanggil orang tua. Tetapi hanya teguran saja, namun teguran keras apabila diulangi akan dikeluarkan dari sekolah. Astaga, ternyata senakal itu yaa
Di Kota Bungas ini, aku dimasukkan disebuah sekolah unggulan pula, Madrasah Diniyah Islamiyah Muhammadiyah (MDIM) yang berjarak sekitar 5 km dari kai nini.
Dikelas 4, sebagai murid baru aku hanya bisa beradaptasi dengan kawan-kawan baru setelah ada yang mengajak ku untuk memulai ngobrol. Memang aku agak sedikit introvert, namun apabila sudah asik, aku bisa menjadi extrovert.
Dikelas 4-5 seingatku disekolah berjalan biasa saja dan normal. Nahh dikelas 6 ini, aku mulai terpengaruh teman yang agak sedikit liar. Mulai bisa membolos dan karena dulu dikasih izin untuk kesekolah dengan sepeda sendiri, akhirnya aku pulang sekolah kadang bisa melipir ke warnet game. Yaa, main game


Sewaktu kelas 6 SD beberapa bulan sebelum ujian sekolah, aku merasakan badan yang sangat tidak enak. Panas demam dan ketika makan mengalami muntah-muntah. Memang sebelumnya aku itu aktif banget, kerumah teman yang berjarak sekitar 15km menggunakan sepeda sendirian. Terus dibarengi dengan mandi disungai didepan rumah temanku ini. Seketika aku merasakan lemas, waktu itu posisi bapak masih berada di kota tempat dia bekerja, sekitar 1 jam perjalanan dengan kendaraan. Posisi mamah juga berada di kota tempatnya bekerja, sekitar 10 jam perjalanan dengan transportasi darat dan 4 jam dengan transportasi air. Tante ku menelepon beliau bapak agar segera mendatangi aku dirumah kai nini di provinsi sebelah. Setiba bapak dirumah kai nini, aku dipeluknya dan aku cuma lesu. Lalu disaat itu bapak berinisiatif membawa aku ke Rumah Sakit terdekat. Akhirnya aku dibawa menggunakan kendaraan ke RS. Setiba disana aku diambil darah dan ternyata ada penyakit Tyfus. Aku hanya diam merasakan diinfus, akan tetapi aku ingat mamah, lalu menangis. Bapak bertanya, "Kenapa nangis?? Maka tadi kuat aja pas diambil darah sampai diinfus", aku menjawab "Pengen mamah disini, pa". Bapak bingung untuk menyampaikan ke mamah, karena saat itu telfon ataupun alat komunikasi didesa mamah kerja sangat terbatas, bahkan tidak tersedia. Harus ke desa sebelah untuk menghubungi orang yang tinggal dikota. Akan tetapi, syukurnya ketika itu bapak ada ditinggali nomor dari Wartel (Warung Telekomunikasi) yang biasa digunakan mamah. Disampaikan melalui pemilik Wartel tersebut ke mamah, seketika sore itu mamah langsung menyewa perahu menuju ibukota kabupaten "Tira Tangka Balang" mendengar anaknya masuk RS dan sakit keras. Aku yang terbaring lemas hanya bisa diam, nonton tv dan tidur tapi tidak nyenyak. Pikiran ku, mamah dimana yaa sudah. Bapak juga disampingku menemani dan aku sesekali memanggil bapak untuk minta suapi buah atau sekedar ke WC. Keesokan subuh, sekitar pukul 05.00 WITA, disaat aku terbangun ternyata mamah sudah ada dikamar, dipeluknya aku seeratnya. Bapak menjelaskan sakit apa dan mamah bilang "Makanya jangan terlalu gagah!". Yaakk seketika makjleb, diharap dikasihani ehh ternyata dimarahin. Hahahahaa

Tapi itulah mamah, walau marah tapi dia tetap menunjukkan kasih sayangnya. Sekitar 4 hari di RS dan sembuh, akhirnya aku diperbolehkan pulang dan bisa masuk sekolah lagi.
Memasuki masa SMP, aku masuk salah satu sekolah Negeri unggulan dikota Seribu Sungai ini. Awal masuk tak banyak temanku, akan tetapi beberapa bulan kemudian aku banyak mempunyai teman. Namun, aku disekolah ini hanya bertahan 1 semester saja, karena kebetulan bapak ditarik lagi ke ibukota provinsi dan mamah SK pindah mengikuti suami keluar pada tahun 2005 saat itu. Akhirnya aku juga ditarik kembali untuk berkumpul di Kota Cantik, tak berpisah-pisah lagi seperti beberapa tahun sebelumnya
.


Di Kota Cantik, aku masuk sekolah unggulan kembali, tetapi dengan nuansa agamis, yaitu MTs Negeri Model. Yaa, sekolah ini sangat diunggulkan karena ada embel-embel "Model" dibelakangnya yang saat itu menjadi percontohan bagi sekolah sejenis. Masuk sekolah ini, lucunya aku malah bertemu kembali dengan kawan-kawan di MI sebelumnya. Memang karena jenjang sekolahnya sejalur, yaa wajar sih banyak kawan di MI masuk di MTs ini.
Saat aku sekolah disini, aku layaknya anak-anak normal lainnya, gak bagus-bagus amat, gak jelek-jelek amat juga
.


2 tahun setengah aku mengenyam pendidikan disini, lalu lulus dengan predikat memuaskan itu sudah cukup mengantarkan aku ke jenjang selanjutnya.
Nahhh, daripada panjang banget, aku bagi thread di part 2 yaa buat selanjutnya.
Yupppp.... Lanjut nanti di thread keempat aku Yaitu "Perjalanan Hidup Seorang Yang Bercita-Cita Tinggi Part 2"
Aku usahakan dalam waktu secepatnya segera rilis part 2 ini.
Sebagai penutup, mari kita mensyukuri betapa nikmatnya hidup ini dengan "Alhamdulillah", dan ditutup dengan Wassalam.




dewisuzanna dan bukhorigan memberi reputasi
2
907
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan