Banyak sekali berita supir yang tersesat dan bahkan terjebak apes karena terlalu percaya dengan Google Maps. Dan aku juga yakin, agan aganwati juga pernah menjadi korban kelakuan 'tidak sengaja' Google Maps mengarahkan ke jalan yang tidak benar. Terjerumus kejalur hitam. Jalan yang tersesat.

Kalau menggunakan sepeda motor sihtidak terlalu beresiko sih, ya agan aganwati. Meskipun sama-sama ribetnya. Nah ini kalau yang tersesat kendaraan macam truk? Bawa kontainer lagi? Akhirnya kan malah Bikin repot pengendara sekaligus warga setempat. Ada yang masuk sungai karena gagal putar balik sebab jalan terlalu sempit, ada yang hampir masuk jurang, bahkan ada yang masuk hutan gara-gara terlalu percaya Google Maps.

Karena aku peduli dengan warga negara Indonesia dan karena terlalu sering melihat berita pengguna Google Maps yang terjerumus ke dalam kesesatan. Pada trit ini aku akan berbagi alternatif solusi agar tidak sampai terjebak pada kondisi yang bikin perjalanan healingagan aganwati malah tambah bikin pusing.

Pastikan ini dilakukan sebelum berangkat ke lokasi lho ya. Kalau dilakukan dalam perjalanan, ya jadinya kan sama aja. Manfaatnya ada tapi tidak optimal kan jadinya. Sebelum agan aganwati berangkat ke lokasi, fitur ini sangat penting untuk digunakan agar bisa mengetahui kondisi medan di lokasi.

Memang sih ada kelemahannya. Apa itu? Ada kemungkinan gambar di lokasi belum update, namun ada informasi penting yang tetap bisa Ma Bos gunakan sebagai acuan yaitu lebar jalan lokasi tersebut. Hal yang paling sering membuat pengendara terjebak kesulitan karena Google Maps adalah lebar jalan yang tidak sesuai dengan kendaraan yang digunakan. Jadi, itu tips untuk survey lokasi tanpa harus mengunjungi lokasi terlebih dahulu.