Kaskus

News

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Warga Rusia di Ukraina Anggap Negaranya sebagai Musuh: Saya Malu
Warga Rusia di Ukraina Anggap Negaranya sebagai Musuh: Saya Malu

Kiev -

Invasi militer Rusia ke Ukraina menjadi tragedi pribadi bagi setiap warga Rusia yang tinggal di Ukraina. Kebanyakan dari mereka mengaku kini memandang Rusia, negara asal mereka, sebagai musuh dan beberapa bahkan siap ikut bertempur untuk Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/3/2022), salah satunya Andrei Sidorkin (40) yang lahir di St Petersburg, Rusia, namun pindah ke Kiev, Ukraina sejak 15 tahun lalu. Sidorkin mengakui merasa diterima di Ukraina, meski dia lima kali ditolak saat berupaya bergabung Angkatan Bersenjata Ukraina karena kewarganegaraannya.

"Jika pasukan Rusia memasuki Kiev, saya ingin menyambut mereka dengan senjata di tangan, bukan dengan tangan kosong," tegas Sidorkin.

Dia menambahkan bahwa dirinya mempersiapkan bom molotov bersama para relawan lainnya.

Sebagai negara bekas Uni Soviet di mana bahasa Rusia masih digunakan secara luas, dan pernah mengalami dua revolusi demokratis tahun 2004 dan 2014, Ukraina telah menjadi tujuan yang populer bagi warga liberal Rusia yang meninggalkan negara mereka.

Menurut dinas migrasi nasional Ukraina kepada AFP, terdapat nyaris 175.000 warga Rusia yang memiliki izin tinggal di wilayah Ukraina hingga akhir Januari lalu. Namun lebih banyak lagi warga Rusia yang diketahui tinggal secara ilegal di Ukraina mengingat tidak ada pemberlakuan visa antara kedua negara.

Invasi yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin sejak 24 Februari lalu membuat banyak warga Rusia di Ukraina terkejut. Beberapa mendapati diri mereka terpecah antara negara asal mereka dengan negara yang menjadi tempat tinggal mereka.

Ini menjadi situasi yang berpotensi berbahaya karena sebagian dari total 40 juta penduduk Ukraina sekarang menganggap setiap warga Rusia sebagai musuh.

"Saya merasa sangat malu menjadi warga Rusia," ucap Galina Zhabina (36) yang ikut berlindung dari gempuran Rusia di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Maria Troushnikova (43) yang seorang guru bahasa Inggris dan sudah tinggal di Ukraina selama 20 tahun namun selalu merasa sebagai warga Rusia, kini mengakui dirinya mengalami krisis identitas.

"Malu, marah, bangga untuk Ukraina -- semua itu ada dalam diri saya," tuturnya kepada AFP, sembari menggambarkan dirinya merasakan 'kekosongan yang mengerikan bukannya nasionalisme'.

Sama seperti kebanyakan warga Rusia lainnya, perang di Ukraina telah memutuskan hubungan Zhabina dengan kerabatnya di Rusia, yang mendukung invasi atau enggan mengecam Moskow.

"Saya hampir tidak berbicara dengan siapapun. Teman-teman saya menyembunyikan kepala mereka dalam pasir, keluarga saya meminta saya kembali ke Rusia dan mereka tidak memahami mengapa saya tidak mau," imbuhnya.

Sementara Yulia Kutsenko, yang mendirikan sebuah taman kanak-kanak di Kiev, menuturkan bahwa ibunda dan saudara perempuannya di Moskow mendukung Ukraina namun dia sulit memahami sikap diam mereka, meskipun aksi protes apapun ditindak tegas oleh otoritas Rusia.

"Saya sangat takut pada mereka, tapi saya masih ingin mereka turun ke jalanan," ucap wanita berusia 44 tahun ini.

Kutsenku menyatakan bahwa dirinya kini merasa sepenuhnya warga Ukraina dan menganggap Rusia sebagai 'musuh'.

https://news.detik.com/internasional...uh-saya-malu/1
nomoreliesAvatar border
nomorelies memberi reputasi
1
405
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan