Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aksadaruAvatar border
TS
aksadaru
CHAPT 14 - KEMBALI BERSAMA ABAH DAN JENAKA - PERTEMUAN DENGAN DUNIA PARALEL
CHAPT 14 - KEMBALI BERSAMA ABAH DAN JENAKA - PERTEMUAN DENGAN DUNIA PARALEL



Kemudian salah satu kitab terbuka dan lambang mulai kubaca. Ada semacam perasaan tenang dalam hati, secepat kilat pandangan terang benderang dan aku berada di ruang putih bercahaya. Sosok murid eyang tepat berada di depanku ..

------------------------------------------------------------------------
Sosok Murid Eyang Dharmawangsa ini cukup tegas perawakannya, ia hanya diam dan memandangku dengan halus. Ada hal unik yang kulihat dari sosok ini, rambut belakangnya di kepang dengan ujung runcing dan bisa bergerak sendiri, seperti sedang menulis / melukis. Di kanan kirinya ada buku dan kitab kuno, di belakangnya seperti ada gambaran peristiwa yang bercampur entah adapa maksudnya.

Setelah beberapa saat ku mencoba berkomunikasi melalui batin, tetapi tidak ada jawaban hanya terdengar mantra tadi di ucapkannya berulang-ulang. Ku ikuti saja dan mencoba untuk fokus kembali, masuk kedalam keheningan. Aku merasakan mantra ini seperti terhubung dengan alam semesta, semakin dalam semakin aku menyadari bahwa segala yang ku miliki termasuk ilmu dan pengetahuan rasanya sangat kecil dibandingkan dengan alam semesta ini. Terlebih alam semesta diciptakan atas kehendak yang Maha Kuasa, kita hanya insan yang haruslah taat pada apa yang telah di gariskan.

Sosok murid Eyang seperti menuntunku melalui batin untuk menghubungkan kala cakraku dengan alam semesta, kau mencoba sebisaku dan perlahan kalacakra di dadaku bergejolak kembali. Tubuhku seperti bergetar hebat saat ada hawa sejuk masuk melalui tulang belakang dan berputar-putar di area pusar, bersamaan dengan energi kalacakra yang menyatu dengannya. Keheningan yang menghanyutkan tiba-tiba saja pecah saat kudengar benturan rantai di belakangku yang Cumiikkan telinga, ternyata rantai dari sang Raja Siluman beradu dengan kalacakraku. Mataku terbuka dan kulihat Sang Raja sudah naik darah melihatku tidak tunduk dan takut dengannya, lantas ia membaca sesuatu dan terlihat portal dimensi mulai menutup.

Ruang dimensi paralel memudar dan sosok murid eyang mulai hilang, tubuhku gemetaran, kalacakraku masih berusaha membentengi. Aku merasa ini sudah batasnya, mungkin aku yang terlalu berlebihan dan sombong karena merasa bisa menyelamatakan teman manusiaku yang jadi budak tadi. Ku pasrahkan segalanya kepada Allah bila memang aku harus berada di dimensi ini selamanya, ini memang kesalahanku sendiri. Batinku dalam kepasrahan, aku sempat membaca mantra dari murid eyang tadi sembari pasrah.

Dari arah belakang muncul suara rantai bergesekan dengan tanah,  tanla diduga sudah melilit kaki tanganku.  Ini puncak kepasrahanku,  kutanggalkan segala sombong dan kurangku,  Gusti Aku Pasrah dengan jalan yang sudah kau gariskan. Tak bisa kubayangkan aku akan dljadi budak makhluk yang di laknat Allah. Dalam puncak kepasrahan aku dikagetkan dengan tangan yang meraihku bersamaan dengan suara yang ku kenal. 

"Aksa, awas!!  Jangan Masuk"

Jenaka berteriak keras sambil ketakutan, abah dan patih Darindra di belakangnya sedang fokus menutup Portal Ghaib Kerajaan Siluman.  Aku baru sadar ternyata aku masih ada di depan portal dan hampir terseret masuk,  aku masih belum mengerti dengan apa yang sedang terjadi. 

Abah : Nak Aksa,  istighfar dan perdalam batinmu dalam berdoa.  Tingkatkan akal sehatmu dan kembali dalam kesadaran, untung saja tadi Jenaka sempat meraihmu.

Abah Damar dan patih Darindra sama-sama mengeluarkan pusaka andalanya,  dari pusaka tersebut muncul cahaya yang bersamaan pula mengarah kedalam portal,  kemudian menyelimuti seluruhnya. Setelah beberapa saat portal hilang bersamaan dengan kembalinya energi berbentuk Naga dan Kuda Putih. Kesadaranku mulai pulih dan situasi sudah kembali seperti semula, kulihat Jenaka masih seperti orang ketakutan dan pikirannya kosong.

Abah : Jenaka, istighfar. Abah tau kamu mengalami kejadian yang tak terduga. Ini yang abah maksud tentang sebenarnya kamu memiliki hal yang istimewa, hanya saja kau belum mampu mengendalikannya. Kamu tadi sempat melihat masa depan ya dan sepertinya apa yang kamu lihat berhubungan dengan Aksa.

Jenaka masih terdiam dan merasa bingung dengan peristiwa yang dia lihat, sedangkan aku juga tambah bingung karena justru aku yang seperti mengalami peristiwa di dalam portal tadi. Setelah dirasa kondisi stabil abah menjelaskan apa yang terjadi.

Abah : Aksa, Jenaka.....ini pelajaran berharga untuk kalian. Apa yang sebenarnya terjadi tadi hampir saja mengakibatkan semua orang dalam bahaya, terlebih kamu aksa. Tidak semua hal di dunia ghaib bisa kau atasi sendiri. Yang telah terjadi biarlah terjadi, apapun peristiwanya bila memang diluar kemampuan kita sebagai manusia tidak perlu untuk di paksakan. Jenaka, kalau sudah merasa tenang ceritaknlah apa yang baru saja kalu lihat agar pertanyaan aksa terjawab.

Jenaka : Sudah bah, badanku rasanya sudah enakan dan kepalaku gak pusing lagi. 
Oke bah kuceritaka semua yang aku lihat. Jadi begini mas aksa, Hmmmm (Jenaka seperti menahan kejengkelan yang siap meluap, dengan lantang dia sedikit berteriak). AKKKSAAAA, SAMPEAN MEMANG SIPPPPPPP. EDANNN, NEKAT DAN LUAR BIASAAAAAAA, HUHHHHH!!! LEGAAAA. 

Aku sampai kaget dan tambah bingung juga kenapa Jenaka sampai meluap-luap gt ya?????? suasanapun kembali cair dan Jenaka mulai bercerita

Jenaka : Jadi ini aksa....Sewaktu tadi kita sampai di dekat kolam tengah pasar, abah sudah memperingatkanku untuk mulai menjaga pikiran, tetapi bila ada sesuatu energi yang masuk dari kepala jangan ditolak, tetapi biarkan masuk dan beklai diri dengan akal dan logika. Tau gak mas, beneran terjadi lho. Tadi kan kulihat abah dan sampean masih sibuk dengan informasi mengenai portal ghaib di kolam itu? ya karena aku tak bisa melihat ya aku duduk aja sambil coba meditasi seperti yang abah ajarkan. Gak tau kenapa aku merasa ada yang berdiri di belakangku tapi aku tidak takut, bener atau tidaknya nanti biar abah sajalah. (sebenarnya dari awal masuk abah sudah meminta Patih Darindra untuk menjaga Jenaka). Nah, ini bagian yang seru, waktu meditasi aku merasa ada seperti angin berhembus masuk ke kepalaku, karena abah sudah bilang dulu jadi aku gak kaget, hehe. 
Lalu setelah itu aku merasa kepalaku sangat pusing, pandanganku kabur dan yang kulihat seperti banyak subject yang berputar-putar, berbenturan, acak, semrawut lah pokoknnya. Sampai akhirnya aku menemukan satu titik fokus berupa cahaya terang, lalu cahaya itu menuju kemataku dengan cepat sekali dan seketika aku melihat dunia lain. hehe. Apa ya namanya, gak paham aku.

Abah : Ya itu kamu menembus portal ghaib tetapi dalam versi pandangan / penerawangan saja.

Jenaka : Nah itu maksudku. Semua terlihat aneh menurutku, yang bikin aku takut dan kaget disitu aku melihat mas aksa sedang kebingungan dan mencoba menyelamatkan seseorang dan seremnya ada makhluk yang mirip di film-film itu mas. Makhluk itu hampir saja mencelakaimu dan seperti ingin membawamu masuk lebih jauh ke dunia nya. Nah, pas aku mulai berfikir dengan akal dan logika, rasanya aku di tarik kembali kedalam kesadaranku, aku melihat ruangan pasar ini lagi dan kaget setengah mati melihat sampean mau nekat masuk portal ghaib, kondisi kaya orang linglung, abah malah sibuk mengeluarkan jurus yang aneh. Terus karena ku juga bingung ya aku teriak panggil namamu mas. Terus ya udah pada mulai sadar dan sampai sekarang ini.

Aksa : Aku masih bingung dengan penjelasanmu Jenaka, karena kalau kamu bilang aku tadi hampir mau masuk portal ghaib lha terus peristiwa yang ku alami tadi bagaimana? aku jelas-jelas seperi mengalami kejadian itu di dalam portal ghaib.

Jenaka  : Lha gak tau juga mas. Abah jelasin dong biar gak salah kaprah ini.

Abah : (tertawa puasa melihat tingkah Jenaka). Kalian ini baru kenal tapi sudah seperti kaka beradik ya, sampai urusan dunia ghaib saja bisa saling terkoneksi, baguslah. Ini awal yang sempurna.
Jadi begini Jenaka, Aksa...Pada intinya yang kalian alami adalah pembacaan masa depan walaupun sekilas saja. Abah tau yang kalian rasakan memang sulit dicerna akal sehat. Lebih detailnya begini, Yang di alami Jenaka adalah pandangan visi masa depan, sedangkan yang di alami aksa adalah benturan energi dan waktu yang menghasilkan ruang baru yang disebut Dunia paralel. Kalau pertanyaannya adalah siap dulu yang memulai maka jawabnya adalah aksa, karena kamu yang lebih punya keinginan kuat untuk masuk ke dalam portal. Bersamaa dengan benturan waktu dan energimu maka mengasilkan sinyal dan frekuensi yang kebetulan tertangkap oleh Jenaka, kemudia Jenaka sanggup melihat masa depan walau hanya sekilas. Jadi apa yang dialami Aksa sesunggunya belum benar-benar terjadi secara fisik, hanya pecahan dirimu saja yang mengalami dan sudah sepaptutnya kamu berterima kasih dengan Jenaka karena tepat disaat kau masuk , Jenaka masih sempat menghalangi. Alhasil kejadian yang kalian lihat dan alami tidak benar-benar terjadi.

AKsa : Jadi yang aku alami itu hanya ilusi ya abah?

Jenaka : Tapi yang kulihat kok seperti nyata ya.

Abah : Tidak. Yang kalian alami itu nyata, hanya saja belum terjadi karena hanya pandangan masa depan saja. Kalau yang kalian lihat dalam portal itu benar semua. Kalau tidak salah kalian sempat menangkap momen tentang kisah zalanbur yang bekerja sama dengan seorang dukun kan? itulah yang abah maksud dengan pelajaran berharga yang bisa kalian ambil hikmahnya. Paham?

Aksa & Jenaka : Paham Abah .

Jenaka : Abah, kita mau sampai subuh disini? Aku laper, istirahat, ishoman, cari makanlah sebentar.

Aksa & Abah tertawa bersama, Jenaka ikut tertawa dan hanyut dalam suasana.

Kamipun mulai beranjak dari pasar setelah merasa cukup belajar dalam hal ghaib di Pasar Matahari ini. Menikmati perjalanan pulang dengan bersenda gurau, dengan tetap menjunjung tinggi tata krama abah juga mengajak kami berdoa sebentar untuk menutup apa yang telah kami buka di awal perjalanan. 

Saat berdoa aku tak sengaja terkoneksi dengan sosok murid eyang di dunia paralel, sosok tersebut tersenyum dan seperti berkomunikasi melalui batin. 



"Setelah ini, mulailah perjalanan menuju peninggalan leluhur bangsa ini. Aku utusan dari leluhurmu akan membantumu membuka tabir yang masih tertutup "

Aku sempat memperhatikan buku dan kitab yang beterbangan di sekelilingnya, dan ada satu kitab yang terbuka dan mengarah kepadaku...




LANJUT CHAPTER 15
DUNIA PARALEL & AWAL PERJALANAN MEWARISI SEJARAH NUSANTARA.


beritabaik32297Avatar border
regmekujoAvatar border
erman123Avatar border
erman123 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
2.9K
9
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan