Nusantara memiliki begitu banyak kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan tentu saja kekayaan alam gaib. Nusantara pun memiliki begitu banyak keberagaman, mulai dari keberagaman suku, budaya, bahasa, sampai keberagaman makhluk halus.
Kali ini aku ingin membahas Ghost Parade menurut klenik Nusantara. Ghost Parade sendiri bermula dari komik strip lucu yang diterbitkan di facebook. Kemudian beredar dalam bentuk video game untuk PS4, Switch, dan PC. Konon katanya, selalu ada potongan harga untuk Ghost Parade di hari Halloween.
Ada apa dengan Ghost Parade sampai perlu dibahas dari sudut pandang perdukunan Nusantara? Adakah sesuatu yang membuat penasaran?
Spoiler for Hutan Swaka:
Hutan Swaka adalah hutan dengan ciri tertentu. Hutan Swaka adalah hutan yang berguna untuk melestarikan keanekaragaman tumbuhan dan satwa, juga lelembut yang hidup disana. Keberadaan hutan sangat penting untuk melestarikan kehidupan yang nyaman ini.
Nenek moyang Nusantara pun sudah menerapkan peraturan yang seperti hutan Swaka. Di Nusantara ada banyak hutan yang ditandai sebagai hutan larangan. Hutan ini tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang. Hutan larangan merupakan tempat persemayaman para dewa, lelembut, dan roh nenek moyang. Hutan ini juga dianggap sebagai hutan suci sehingga menjadi tempat yang sangat dilindungi.
Hutan larangan lebih suci dari hutan adat. Untuk memasukinya saja tidak mudah, apalagi mengambil kekayaannya. Ada beberapa macam alasan kenapa sebuah hutan menjadi hutan larangan. Misalnya karena ada binatang buas, binatang aneh, bau tanaman beracun, dedemit, siluman, atau raksasa.
Di hutan larangan juga terdapat sumber mata air, pohon, dan binatang langka yang menjadi kunci keberlangsungan hidup penduduk di sekitarnya. Kesimpulannya, hutan swaka di Ghost Parade itu sebenarnya merupakan hutan larangan.
Spoiler for Lentera:
Apabila kita perhatikan, tokoh bernama Suri membawa lentera untuk menerangi jalan. Di permulaan cerita, Suri menerima lentera itu dari sesosok wanita bunian yang dia temui di dekat patung ular naga. Wanita bunian itu hanya mengajak bicara sebentar, lalu memberikan lentera untuk menerangi jalan.
Hutan selebat itu memang tampak indah di siang hari. Tetapi tampak angker ketika sudah malam. Cahaya bulan pun tidak cukup menerangi hutan yang dipenuhi oleh pohon-pohon berdaun lebat yang menjulang tinggi.
Menurut sudut pandang klenik, cahaya merupakan harapan ketika seseorang sedang dikelilingi oleh kegelapan. Dan kegelapan disini adalah ketidaktahuan. Suri tidak tahu apa-apa tentang hutan itu. Yang dia tahu disana ada jalan pintas untuk pulang ke rumah. Sayangnya, dia memasuki hutan ketika hari mulai gelap.
Bagi orang biasa, lentera dianggap sebagai alat penerangan. Jika direnungkan lagi, maksud lentera disini adalah sumber cahaya pengetahuan. Suri tidak tahu apa saja yang mucul di hutan itu ketika hari mulai gelap. Maka dia memegang erat lentera yang sangat berharga itu.
Spoiler for Penghuni:
Hutan-hutan yang jarang terjamah oleh manusia memang mempunyai banyak penghuni. Tidak hanya binatang liar saja, binatang gaib juga ada, dan ada pula makhluk-makhluk gaib lain yang hidup bersuku-suku serta melestarikan kebudayaan nenek moyangnya di sana.
Kehidupan mereka pun tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia. Disana ada macam-macam pekerjaan, tentu saja ada jual beli juga. Dan barang-barang yang diperdagangkan adalah macam-macam kebutuhan sehari-hari bagi para lelembut.
Boleh jadi benda-benda tententu adalah kebutuhan bagi para lelembut, sedangkan bagi manusia hanya pelengkap kebutuhan sehari-hari. Benda-benda itu juga yang biasa dijadikan sesajen oleh orang yang memanggil makhluk halus.
Spoiler for Tempat Suci:
Kita juga sering mendengar tentang keberadaan orang-orang bijak yang paling bisa melepaskan diri dari kemewahan. Orang-orang bijak itu memilih untuk menyepi, merasakan ketenangan, bertapa, sambil memohon kebaikan kepada Sang Maha Pencipta. Orang-orang seperti ini tinggal di sebuah tempat suci. Menjauhkan diri dari hingar-bingar kehidupan duniawi demi mencapai moksa.
Para petapa itu menerima tamu yang baik dengan penuh sukacita. Namun mereka menolak keberadaan tamu yang membawa maksud jahat. Para petapa menggunakan kesaktiannya dengan sangat bijak. Tamu yang hendak berpamitan selalu mendapatkan pesan dari sang petapa.
Spoiler for Danghyang:
Sejak dahulu kala, nenek moyang kita mengetahui keberadaan para penunggu. Mereka percaya bahwa, penunggu itu ada dimana-mana. Orang-orang bijak selalu berpesan untuk tidak bicara sembarangan karena bisa membuat penunggu merasa tersinggung. Kalau sudah begitu, si pelaku akan mendapat kutukan.
Di Nusantara, para penunggu itu sering disebut dengan macam-macam istilah. Misalnya Penunggu, Danghyang, Puaka, dan sebagainya. Setiap suku mempunyai sebutan masing-masing untuk sosok-sosok penunggu itu.
Tugas para penunggu adalah menjaga kelestarian lingkungan dan kebudayaan penduduk di sekitarnya. Barangsiapa yang melakukan pelanggaran, maka para penunggu itu akan memberikan pelajaran menurut adat yang berlaku disana.
Bagi para pembaca yang sudah memainkannya, pasti ada sesuatu yang bisa dijadikan sebagai bahan pemasahasan. Boleh jadi banyak penggemar yang mempunyai teori sendiri mengenai cerita Ghost Parade. Baik dalam komik, maupun video game. Apabila pembaca disini sudah pernah memainkannya, boleh berbagi cerita di bawah. Yang mengikuti komiknya juga boleh berbagi cerita.
Aku juga penasaran siapakah sebenarnya tokoh-tokoh yang ada di game ini. Terutama tokoh-tokoh jahat yang menjadi boss di video game ini.