- Beranda
- Komunitas
- Komunitas Penggemar Cerita Horor
LELAYU ( BERITA KEMATIAN ) PART 7A


TS
lakonstory
LELAYU ( BERITA KEMATIAN ) PART 7A

Namun belum selesai aku kebingungan, tiba tiba malam itu aku kembali mencium wangi bunga melati.
Bau tersebut tiba tiba tercium oleh hidungku dengan sangat menyengat seolah bunga tersebut ada di dalam rumahku.
Anehnya,,tanpa mencari sumber bau tersebut, tiba tiba ibu langsung mengunci pintu kamar ini sambil terlihat sangat tergesa gesa.
" Wes ayo turu ojo rame yo,,lek krungu opo opo meneng ae yo nduk ( sudah ayo tidur, jangan berisik ya, kalau kamu dengar apa apa diam saja ya nak." Ucap ibu tiba tiba.
Melihat tingkah ibuku yang seolah merasakan hal aneh tentu saja aku langsung merasa ketakutan dan langsung menuruti semua perintah ibuku tanpa mempertanyakan alasannya.
Masih sangat teringat jelas dikepalaku, detik demi detik malam itu adalah malam yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.
Karena di malam itulah yang akhirnya menjadi awal aku mengetahui jika aku dan keluargaku sebenarnya telah menjadi incaran setan sejak lama.
Malam itu, setelah aku dan ibuku mencium aroma bunga melati, tiba tiba kami mendengar suara lemparan benda dari arah samping rumahku.
Suara lemparan tersebut terdengar sangat jelas dan berulang ulang.
Bahkan akupun yakin jika saat itu ada seseorang yang sengaja melempari tembok rumah kami dengan sesuatu yang kuduga kuat adalah telur ayam.
Karena selain baunya yang amis, aku kembali teringat saat aku melihat samping rumahku memang penuh dengan cangkang telur ayam yang berserakan.
" Oo..suoro iki to seng nggarai omahku akeh ndok bosok e ( oo suara ini ta yang membuat rumahku banyak telur busuknya ) " fikirku dalam hati.
Karena kufikir itu adalah kesempatanku untuk melihat siapa pelaku pelempar telur busuk tersebut, akupun akhirnya mengajak ibuku untuk membuka jendela kamar dan mencari tau siapa sebenarnya pelaku pelempar tersebut.
Tapi anehnya, bukannya mau mencari tahu, ibuku saat itu malah memelukku dengan sangat erat sambil memberi tanda agar aku tetap diam dan tidak banyak bergerak.
Melihat hal itu tentu saja aku hanya diam sambil kembali merasa heran dengan sikap orang tuaku yang menurutku sudah sangat tidak masuk akal.
Namun belum selesai aku memikirkan hal itu, tiba tiba aku sangat terkejut tidak karuan karena malam itu aku tiba tiba mendengar suara lompatan yang seolah berasal dari kamar ini.
Suara tersebut terdengar sangat dekat hingga lompatan demi lompatannya terasa menggetarkan lantai yang ada di kamar orang tuaku ini.
Blek.....Blek......Blek......Blek.........
Mendengar hal itu tentu saja tubuhku seketika gemetar tidak karuan, keringat keluar bercucuran hingga aku kesulitan untuk bernafas.
Dan yang paling membuat aku semakin ketakutan adalah, waktu itu lompatan tersebut hanya mondar mandir di dalam kamarku dan seolah memang sengaja menunggu dan mengangguku.
Karena sudah tidak kuat lagi, akhirnya waktu itu akupun memberontak dan berteriak sekuat tenaga untuk mengusir sosok yang kuduga adalah pocong tersebut. Karena selain aku sudah tidak kuat lagi dengan gangguan ini, akupun waktu itu tidak tega melihat ibuku yang mulai terlihat menangis tersedu sedu.
" Pergiii kamuu,,, jangan ganggu akuu " teriakku sambil membuka selimutku.
Dan benar.....
Di tengah cahaya yang gelap karena lampu kamar yang memang sudah dimatikan,,aku waktu itu memang melihat sosok pocong yang berdiri tepat dihadapanku.
Sosok tersebut selain menyeramkan, dia juga terlihat sangat menjijikan. Matanya yang sudah hampir keluar ditambah dengan wajahnya yang sebagian sudah hancur membuat pemandangan waktu itu tidak akan pernah bisa kulupakan selama hidupku.
Melihat hal itu tentu saja aku semakin terkejut dan langsung berteriak histeris sambil masuk kedalam selimut dan kembali memeluk ibuku sambil menangis tidak karuan.
" Buk pocongan bukkkk,,,,, iki ono opo see bukk ya allah,,, ono opo,,,aku emoh urip ngene terus,, ( buuu Pocong Buuu,,,,ini ada apa see sebenarnya,,ya Allah,,,ada apa,,,aku tidak mau hidup seperti ini terus ) " Rintihku,
" Wes nduk sabar nduk ( sudah nak sabar nak ) " ucap ibuku lirih,
" Wes gak usah ditutup tutupi maneh, aku wes gedhe aku duduk arek cilik maneh,, aku eroh ono seng gak bener nd omah iki,,, ono opo genah e,, lapo jempol samean kok taleni,, lapo ndek tembok kok di bendoki ndok bosok,,mbek iku lapo kok akeh men barang aneh ndk nisor kasur. Samean mbek bapak iku lapo ae genahe "....
( sudah tidak usah ditutup tutupi lagi, aku sudah besar, aku bukan anak kecil lagi,, aku tau ada yang salah dirumah ini,,,ada apa sebenarnya,, kenapa jempol kaki ibu selalu diikat,, kenapa tembok rumah kok dilempari telur busuk. Dan ngapain itu banyak sekali barang aneh yang ada di bawah kasur...bapak dan ibu itu sebenarnya ngapain." ucapku dengan nada yang sedikit tinggi sambil terus menangis tersedu sedu.
Waktu itu,,, tanpa menjawab semua pertanyaanku, lagi lagi ibu langsung menarik tanganku dan kembali memelukku dengan sangat erat.
" Percoyo o ibuk yo nduk,,ibuk ndk kene nglindungi samean,,wes iku diomongno mene ae..
" Percaya ibu nak,,ibu disini melindungimu,,sudah itu semua kita bahas besuk saja.." Ucap ibu.
Dan lagi,,,
belum selesai aku mendengar jawaban ibuku,,,tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki orang dewasa yang terdengar seperti langkah kaki orang pincang.
Bersambung.......
0
479
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan