- Beranda
- Komunitas
- Komunitas Penggemar Cerita Horor
ROMBONGAN PENDAKI HANTU PART 2 END


TS
lakonstory
ROMBONGAN PENDAKI HANTU PART 2 END

Hal itu tentu saja memberikan pertanyaan tersendiri bagiku, mana mungkin di tahun ini anak anak muda seperti mereka tidak memiliki ponsel.
Dan yang paling membuat aku terkejut adalah,
Kaos yang digunakan salah satu rombongan ku ada yang bertuliskan.
( Expedisi Gunung " nama gunung yang kudaki ini " tahun 1967 )
Melihat semua keanehan itu, tentu saja aku seketika langsung kaget dengan diringi tubuhku yang ikut bergetar tidak karuan.
Jantungku berdetak kencang dengan keringatku yang saat itu mulai keluar bercucuran.
Dan dengan tetap menahan semua itu, akhirnya akupun mempercepat tanganku untuk mendirikan tendaku.
Dan tanpa lama lama lagi, setelah tendaku berdiri, akhirnya akupun masuk kedalam tenda dengan tanpa memperdulikan mereka lagi.
Selama didalam tenda, tentu saja aku hanya diam dengan terus mendengarkan isi dari obrolan rombonganku tersebut.
Disitu aku seolah olah sudah tidak lagi dianggap ada oleh rombonganku, mereka terus tertawa tawa bercerita bahkan juga tidak jarang mereka terdengar menangis nangis entah kenapa.
Pagi itu, benar benar pagi yang tidak akan pernah aku lupakan selama hidupku.
Detik demi detik kulalui dengan penuh rasa ketakutan, jangankan mengantuk, rasa lelah dan laparpun pagi itu sudah tidak terasa lagi.
Bagaimana tidak, pagi itu aku ternyata bersama rombongan yang kuduga kuat adalah rombongan pendaki hantu.
Dan puncaknya,
Sekitar pukul 04.30 pagi, aku mendengar aktifitas mereka sepertinya mereka terdengar sedang membereskan tendanya.
Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika terkejut dan memberanikan diri untuk sedikit mengintip kearah luar tenda melalui celah celah tendaku ini.
Dan ketika aku melihat kearah luar, mataku seketika terpana, jantungku berdetak kencang bahkan aku merasakan jika aku telah kencing dicelana.
Bagaimana tidak, pagi itu aku melihat mereka dengan bentuk yang sudah sangat tidak karu karuan.
Lina yang awalnya kulihat sebagai wanita cantik, pagi itu tiba tiba berubah menjadi sosok pendaki yang sangat menyeramkan.
Rambutnya tinggal separuh dengan separuhnya yang sudah habis bersimbah darah, tentu saja sudah cukup untuk membuat aku tidak lagi bisa bergerak karena syok ketakutan.
Dan tidak berhenti disitu saja,
Pagi itu aku juga melihat dengan mata kepalaku sendiri, teman teman Lina tersebut ada yang terlihat telanjang bulat dengan tubuh yang penuh bercak bercak hitam.
Ada juga yang berwajah busuk, kakinya pincang dan masih banyak lagi yang mungkin tidak bisa kuceritakan disini.
Mereka semua terlihat sibuk merapikan tendanya yang ternyata tenda itupun sudah terlihat sobek, rusak dan sangat tidak layak jika masih digunakan.
Dan karena aku sudah tidak kuat lagi melihat semua itu, akhirnya akupun kembali masuk kedalam sarungku dan memejamkan mata sambil menahan getaran tubuhku yang saat itu semakin kencang luar biasa.
" Ya allah, ya allah, ya allah, ya allah " rintihku
Dan akhirnya, setelah beberapa lama kemudian, aku benar benar mendengar mereka berpamitan kepadaku dari arah luar tendaku.
" Terimakasih sudah mengantar kami " ucap wanita yang kuduga kuat adalah suara Lina.
Meskipun aku mendengarnya dengan lirih, tapi aku masih bisa mendengar dengan jelas jika suara tersebut adalah suara Lina, dia adalah wanita pertama yang datang ke ruko ku dan meminta aku mengantarnya kesini.
Dan akhir cerita, sekitar pukul 06.00 pagi, akupun bergegas membereskan tendaku dan segera pergi dari tempat tersebut.
Langkah kakiku kupercepat dengan fikiran yang sudah melayang kemana mana, membuat rasa lelahku pagi itu benar benar seolah menjadi sangat tidak terasa.
Sesampainya di Post registrasi, tentu saja aku kembali memastikan riwayat pendaftaran yang katanya sudah di daftarkan oleh Lina Sebelum aku naik kemarin malam.
Dan ternyata, semua itu memang tidak ada dan tidak pernah ada.
Menurut petugas loket, tidak ada pendaki yang mendaftar untuk mendaki di malam hari.
" Misalnya ada pendaki naik tapi tidak mau daftar, pasti kita hadang mas, kan aksesnya cuma lewat sini. Lagian kemarin kan malam jum'at kliwon, mana mungkin ada pendaki berani naik malam malam. Aku taunya sih cuma masnya yang lewat depan sini, terus karena ku kira masnya mau naik besuk ya sudah, aku biarkan ketika aku tau masnya tiduran dipinggir jalan itu " terang petugas loket tersebut menjelaskan.
Mendengar hal itu, akupun seketika terduduk lemas sambil terus memikirkan apa yang sudah kulalui semalam.
Dan akhir cerita, akhirnya akupun pulang dengan keadaan tetap melamun sepanjang jalan.
Rasa syukur dan penyesalan, semuanya bercampur menjadi satu hingga akupun tidak tau apa yang aku rasakan waktu itu.
Dan hingga cerita ini ditulis, aku terkadang masih melihat sosok pendaki yang kuantar tersebut mampir kedalam mimpiku.
Semuanya nampak jelas seolah ingin memberitahuku jika mereka adalah rombongan pendaki yang telah meninggal digunung tersebut beberapa puluh tahun yang lalu.
Akhir akhir ini, aku sempat sengaja kembali ke gunung tersebut bersama sahabatku untuk sekedar mengirim doa dimana aku terakhir berpisah dengan mereka.
Karena akupun yakin, pasti ada satu alasan yang membuat Lina mendatangiku dan memintaku untuk mengantarkannya kembali ke gunung waktu itu.
Terlepas dari itu semua, hendaknya kita selalu berdoa dimanapun kita berada agar kita senantiasa dijauhkan dari segala marabahaya
( Dilarang keras copas, story telling, re- Upload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story. semua peraturan tentang re-Upload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin re-Upload. Jika kami menemukan cerita lakon story di re-Upload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).
Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian & Sampai Jumpa di cerita cerita kami selanjutnya.


MFriza85 memberi reputasi
1
1.1K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan