Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

faisaelzAvatar border
TS
faisaelz
6 Masalah Kesehatan yang Kerap Dialami Perempuan Indonesia
6 Masalah Kesehatan yang Kerap Dialami Perempuan Indonesia
Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret kemarin membawa beberapa perhatian khusus. Terutama masalah kesehatan perempuan di Indonesia. Tema Hari Perempuan Internasional yang diusung tahun 2022 ini adalah “Gender equality today for a sustainable tomorrow” atau “Kesetaraan gender kini bagi keberlangsungan hari esok”.

Tema ini bertujuan untuk mengajak perempuan di seluruh belahan dunia untuk berpartisipasi dalam memimpin perubahan, terutama dalam hal perubahan iklim, mitigasi bencana dan membangun masa depan yang berkesinambungan.

Masalah Kesehatan Perempuan di Indonesia

Keberlangsungan hari esok erat hubungannya dengan kesejahteraan hari ini, dan kesehatan adalah bagian awal dari kesejahteraan. Masalah kesehatan penting sekali untuk diperhatikan. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami perempuan antara lain:

Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling mematikan, dimana 29% penderita perempuan berakhir pada kematian. Ketidaknyamanan dalam beraktivitas biasa dirasakan oleh penderita penyakit jantung, terutama bila tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan data dari kesehatan masyarakat di Amerika Serikat, 49% masalah kesehatan jantung pada wanita dipicu karena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Oleh sebab itu, hipertensi adalah masalah serius yang wajib diwaspadai, khususnya oleh para wanita.

Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan benjolan (atau disebut juga tumor) ganas pada jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel pada jaringan payudara tumbuh dengan cepat, tidak normal serta tidak terkendali. Kejadian ini pada akhirnya juga mengganggu jaringan payudara yang sehat disekitarnya.

Secara umum, kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker yang terdeteksi. Kementerian Kesehatan menyatakan rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.

Pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta perempuan di dunia yang baru didiagnosa kanker payudara dengan angka kematian mencapai 685.000 orang. Di akhir tahun 2020, terdapat 7,8 juta wanita yang berhasil bertahan hidup setelah didiagnosa kanker payudara 5 tahun silam.

Kanker Serviks

Kanker serviks adalah keganasan yang tumbuh pada sel-sel mulut rahim. Kanker ini berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut.

Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 234.511 kasus.

Kanker serviks menempati urutan tertinggi kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari keseluruhan kasus kanker. Oleh sebab itu, kanker serviks harus dicegah. 

Osteoporosis

Nyeri punggung merupakan salah satu gejala osteoporosis yang umum dialami oleh perempuan. National Osteoporosis Foundation melaporkan bahwa osteoporosis mengancam sebanyak 44 juta orang Amerika, dimana enam persennya adalah perempuan.

Untuk menghindari osteoporosis, sangat penting untuk menghindari faktor risiko terjadinya osteoporosis. Berikut ini adalah faktor risiko terjadinya osteoporosis:

- Usia atau faktor penuaan

- Konsumsi alkohol yang berlebihan


- Genetik/ keturunan


- Kurang berolahraga


- Indeks massa tubuh rendah


- Merokok


- Penggunaan steroid dalam jangka waktu panjang


Penyakit Autoimun

Gangguan autoimun adalah gangguan kekebalan tubuh dimana sistem imun tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Penyakit autoimun yang paling sering adalah lupus, multiple sclerosis dan diabetes tipe 1.

Menurut American Autoimmune Linked Disease Association (AARDA), sekitar 75% penyakit autoimun terjadi pada wanita, yang kemungkinan disebabkan karena faktor genetik, hormonal dan lingkungan.

Depresi dan Gangguan Cemas

Gangguan hormon yang berfluktuasi pada perempuan dapat menyebabkan depresi atau kecemasan yang berlebihan. National Institute of Mental Health melaporkan bahwa sekitar 12 juta wanita terkena gangguan depresi setiap tahunnya. Angka ini dua kali lebih besar dari kasus depresi yang terjadi pada pria. Perubahan hormon menjadi salah satu pencetusnya, baik pada masa pra menstruasi, masa kehamilan, masa setelah kehamilan (postpartum) atau sekitar masa menopause.



Diubah oleh faisaelz 10-03-2022 08:53
provocator3301Avatar border
provocator3301 memberi reputasi
1
426
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan