- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Adzan Dan Bid'ahnya Dimasa Yang Akan Datang!


TS
c4punk1950...
Adzan Dan Bid'ahnya Dimasa Yang Akan Datang!

Sebelumnya yang belum tahu bid'ah itu kenapa banyak dipakai dimasa modern, bisa melihat thread disini.
Umar Bin Khattab salah satu sahabat yang banyak menelurkan bid'ah yang sesuai dengan masanya. Maka dapat dipastikan masa depan akan banyak modifikasi, atau bid'ah yang terbaru karena masa demi masa terus berkembang, maka itjihad pun semakin berkembang dikalangan para ulama.

Pernyataan Menag yang menyerupakan azan dengan suara guguk, memang membawa polemik tersendiri. Mungkin dia khilaf, dan memaafkan lebih mulia daripada dikit-dikit lapor. Karena, kalau oramg khilaf dilaporkan seperti kasus Ahok, maka akan banyak orang khilaf masuk penjara. Yang bayar makan mereka itu dipenjara siapa? Tentu negara! Darimana? Pajak rakyat, kalau rakyat sudah banyak dipenjara lalu yang bayar pajaknya siapa? Apakah akan cukup! Tidak, jelas akan ada ketimpangan ekonomi kedepannya. Terlebih saat ini banyak yang balas dendam, kenapa banyak ulama dilaporkan inilah efek kasus Ahok. Maka, kalau tidak diputus akan terjadi saling lapor yang tidak menguntungkan untuk hidup bernegara.
Kembali lagi dengan azan dan bid'ahnya, sejarah azan dimulai dari ketika itu Rasulullah SAW dan juga para Sahabatnya ketika sudah di Madinah setelah Hijrah, mereka melakukan musyawarah bagaimana cara mengumpulkan orang ke masjid untuk shalat, karena dimasa itu tidak ada jam dan penentu waktu shalat, ini tentu menjadi masalah karena tidak semua orang dimasa itu tahu akan waktu.

Maka ada beberapa usulan seperti menghidupkan api, lonceng, memukul kentongan (naqus), atau suara dari meniup buq (sejenis alat tiup terompet). Namun semua itu tidak disetujui Rasulullah, hingga Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab bermimpi tentang lafazh azan.
Maka lafazh itu diajarkan kepada Bilal, dan dikumandangkan untuk mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Tujuannya, di gaungkan azan pun tercapai.
Hingga di masa sesudahnya azan yang dilakukan tidak hanya suara dari muadzzin yang jangkauan suaranya bisa lebih luas, dengan adanya teknologi baru dimasukkannya pengeras suara ke dalam azan agar suaranya lebih terdengar ke wilayah yang jauh sekalipun. Tentu hal ini menjadi polemik karena sebuah bid'ah, bahkan di Indonesia sajapun pengeras suara di masjid baru tumbuh sekitar tahun 1960-1964, dan semakin marak ketika di tahun 1970an. Nah karena pengeras suara buatan perusahaan alat elektronik asal Jepang, bernama TOA yang masuk ke Indonesia pada 1960-an. Maka hingga sekarang apapun pengeras suaranya dinamakan TOA.

Lalu semakin tumbuh suburnya masjid di banyak wilayah terutama kota-kota besar, bahkan jarak antara masjid, mushalla, langgar yang satu dengan yang lain berdekatan maka suara azan ini seperti perlombaan saling bersahutan. Maka hasilnya suara merdu dari lafazh azan tadi tidak bisa dinikmati, bahkan tujuannya azan untuk mengumpulkan orang untuk berbondong-bondong shalat tujuannya malah tidak terlaksana disaat ini.
Terlihat suara azan tidak menggugah umat muslim untuk shalat di masjid, para pekerja masih sibuk bekerja, mereka yang dijalan masa bodoh dan cuek dengan panggilan yang digaungkan. Jadi, ini yang salah azannya atau umatnya?
Ketika zaman semakin modern, penggunaan pengeras suara untuk azan dinilai tidak terlalu efektif, maka penggunaan smartphone bisa mendukung azan digital secara otomatis, yang bisa di download gratis. Tentu ini bid'ah di masa digital, dan tidak ada yang mempermasalahkan. Karena tujuan dari azan ini adalah pemberitahuan masuknya shalat fardhu.

Maka, dimasa yang akan datang tentu akan ada bid'ah yang baru untuk azan, entah itu robot azan, atau azan yang akan secara terkoneksi otomatis di setiap smart VR dimasa depan. Karena melihat dunia metaverse yang mulai berkembang bukan tak mungkin, telinga dan mata manusia saat itu berada di dunia bukan di dunia nyata. Mereka banyak berinteraksi di dunia metaverse.
Ketika bid'ah-bid'ah yang dilakukan ternyata tidak tepat sasaran karena banyak umat muslim yang tidak mensegerakan shalat, maka apa yang perlu di ubah?

Quote:
Diri umat muslim itu sendiri, kesadarannya yang harus dibenahi. Percuma kalau suara azan yang lewat tidak mengetuk hati untuk shalat, percuma kalau disebut mayoritas kalau kewajiban utama sudah disepelekan.

Bid'ah pada azan dengan pengeras suara, atau lebih modern lagi seperti azan digital, digunakan agar banyak orang tahu akan waktu shalat dan berbondong-bondong ke masjid, bukan ke pasar, ke diskotik atau ke tempat hiburan. Bukan juga untuk terus bekerja, berdagang dan tidur.
Jadi, kuantitas mengalahkan kualitas tentu tidak baik bagi peradaban Islam, mudah disusupi oleh pemahaman yang salah karena tidak mengerti tujuan beragama itu untuk apa? Kalau beragama membawa kerusakan, maka orang itu telah salah dalam menjalani tujuannya untuk beragama. Inti ajaran agama di dunia adalah Dharma (Dhamma) bertujuan untuk mencapai kebahagiaan jiwa dan kesejahteraan hidup jasmani. Inilah falsafah dasar utama leluhur Indonesia terdahulu.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.


"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google




Diubah oleh c4punk1950... 04-03-2022 12:55
0
993
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan