Ane pikir orang itu rata" emang butuh rasa kepuasan, apakah itu secara virtual atau enggak. Manusia selalu gak puas dengan apa yang dia punya, ada aja yang dipengenin tapi realita berkata lain alias gapunya cukup uang. Nah ini membuat ane berpikir tentang metaverse yang dibikin Mark Zuckerberg. Sepertinya dia lihat kesempatan dalam kesempitan itu, dimana dia memfasilitasi orang untuk "punya" rasa puas yang tidak nyata. Di cerita objek digital dia, dia yakin kalo metaverse semua orang bisa memiliki sesuatu yang tidak mereka miliki di dunia nyata, bisa berinteraksi tanpa memandang fisik. Rasa puas yang kita keluarkan ketika kita berasa mampu untuk membeli sesuatu bisa mengarahkan kita pada kepuasan yang tabu menurut saya.