- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Traktor Warga Ukraina Curi Kendaraan Militer Rusia, Perekam Tertawa Lepas
TS
tribunnews.com
Traktor Warga Ukraina Curi Kendaraan Militer Rusia, Perekam Tertawa Lepas
TRIBUNWOW.COM - Hari Senin (28/2/2022) menandakan sudah empat hari Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Operasi militer spesial yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui juga melibatkan warga sipil Ukraina.
Di media sosial (medsos), viral sebuah video menampilkan warga sipil Ukraina menggunakan traktor untuk mencuri kendaraan militer milik Rusia.
Baca juga: Rusia Siapkan Pasukan Bersenjata Nuklir, Inggris Soroti Perilaku Aneh Putin
Baca juga: Rusia Klaim Beredar Video Tentaranya Disiksa Secara Sadis oleh Prajurit Ukraina
Video ini dibagikan oleh Anggota Parlemen Inggris, Johnny Mercer, pada Senin (28/2/2022).
Dalam video tersebut terekam sebuah traktor berwarna biru menyeret sebuah kendaraan militer milik Rusia.
"Saya bukan ahli, tetapi invasi tampaknya tidak berjalan dengan baik," ujar Johnny dalam cuitannya.
"Terjadi hari ini, traktor Ukraina mencuri kendaraan lapis baja Rusia," sambungnya.
Video ini bukan kali pertama warga sipil Ukraina terekam berpartisipasi menghadapi serangan tentara Rusia.
Sebelumnya pada Jumat (25/2/2022) beredar sebuah video viral menampilkan aksi nekat seorang pria warga Ukraina.
Diberitakan oleh media massa di Ukraina, pria itu tampak berdiri sendirian di tengah jalan raya.
Dikutip dari YouTube Guardian News, di jalan tersebut tampak rombongan kendaraan militer milik Rusia berjalan beriringan.
Dalam video tersebut, pasukan militer yang didekati oleh Pria Ukraina itu terekam banting setir berusaha menghindari pria Ukraina itu.
Terdengar suara ketakutan dan kaget dari perekam dan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu.
Warganet lalu menyamakan kejadian viral ini dengan momen bersejarah seorang pria mencoba mengadang tank di Tiananmen Square, China, pada tahun 1989.
Viral seorang pria di Ukraina terekam berdiri sendirian di jalan mencoba menghentikan konvoi pasukan militer Rusia, video ini mulai viral sejak Jumat (25/2/2022). (YouTube Guardian News)
Ukraina Manfaatkan Narapidana Pembunuh
Di sisi lain, media massa asal Rusia yakni Russian Today (RT.com) memberitakan bagaimana pemerintah Ukraina melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan.
Para narapidana sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.
Narapidana yang dipilih untuk dilepaskan adalah mereka yang memiliki latar belakang militer hingga pengalaman bertarung.
Dikutip dari RT.com, Minggu (27/2/2022), info ini diungkapkan oleh Andrey Siniuk selaku pejabat di kantor kejaksaan saat diwawancarai oleh stasiun televisi Hromadske.
Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina dengan dalih membantu warga Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memberontak dari pemerintah Ukraina dan menyatakan kemerdekaan.
"Ini merupakan masalah rumit yang diselesaikan di level tinggi," ujar Siniuk.
Siniuk menyampaikan, satu dari beberapa narapidana yang dilepaskan bernama Sergey Torbin.
Sergey Torbin adalah seorang tentara veteran yang berpartisipasi dalam konflik melawan Republik Donetsk dan Republik Lugansk.
Torbin dipenjara selama enam tahun pada tahun 208 karena aksinya membunuh seorang aktivis kemanusiaan dan anti korupsi bernama Kateryna Handziuk dengan cara disiram air keras.
Torbin kemudian diberikan hak untuk memilih narapidana lainnya sebagai anggota tim pasukan melawan Rusia.
Kemudian narapidana lain yang dibebaskan adalah ekstentara bernama Dmitry Balabukha yang dipenjara selama sembilan tahun karena menikam pria hingga mati di tahun 2018 lalu.
Baca juga: Dibunuh Pasukan Rusia, Anak-anak di Ukraina Dihabisi di TK hingga Ditembak Agen Sabotase

Presiden Ukraina Tolak Tawaran AS Dibantu Kabur
Seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.
Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.
Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.
Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.
Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.
Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.
Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.
Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.
"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.
Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.
Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.
Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.
Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.
Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.
Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.
"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).
"Kepala kantor presiden ada di sini."
"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."
"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."
"Presiden ada di sini."
"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."
"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.
Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.
"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya. (TribunWow.com/Anung)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Operasi militer spesial yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui juga melibatkan warga sipil Ukraina.
Di media sosial (medsos), viral sebuah video menampilkan warga sipil Ukraina menggunakan traktor untuk mencuri kendaraan militer milik Rusia.
Baca juga: Rusia Siapkan Pasukan Bersenjata Nuklir, Inggris Soroti Perilaku Aneh Putin
Baca juga: Rusia Klaim Beredar Video Tentaranya Disiksa Secara Sadis oleh Prajurit Ukraina
Video ini dibagikan oleh Anggota Parlemen Inggris, Johnny Mercer, pada Senin (28/2/2022).
Dalam video tersebut terekam sebuah traktor berwarna biru menyeret sebuah kendaraan militer milik Rusia.
"Saya bukan ahli, tetapi invasi tampaknya tidak berjalan dengan baik," ujar Johnny dalam cuitannya.
"Terjadi hari ini, traktor Ukraina mencuri kendaraan lapis baja Rusia," sambungnya.
Video ini bukan kali pertama warga sipil Ukraina terekam berpartisipasi menghadapi serangan tentara Rusia.
Sebelumnya pada Jumat (25/2/2022) beredar sebuah video viral menampilkan aksi nekat seorang pria warga Ukraina.
Diberitakan oleh media massa di Ukraina, pria itu tampak berdiri sendirian di tengah jalan raya.
Dikutip dari YouTube Guardian News, di jalan tersebut tampak rombongan kendaraan militer milik Rusia berjalan beriringan.
Dalam video tersebut, pasukan militer yang didekati oleh Pria Ukraina itu terekam banting setir berusaha menghindari pria Ukraina itu.
Terdengar suara ketakutan dan kaget dari perekam dan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu.
Warganet lalu menyamakan kejadian viral ini dengan momen bersejarah seorang pria mencoba mengadang tank di Tiananmen Square, China, pada tahun 1989.
Viral seorang pria di Ukraina terekam berdiri sendirian di jalan mencoba menghentikan konvoi pasukan militer Rusia, video ini mulai viral sejak Jumat (25/2/2022). (YouTube Guardian News)
Ukraina Manfaatkan Narapidana Pembunuh
Di sisi lain, media massa asal Rusia yakni Russian Today (RT.com) memberitakan bagaimana pemerintah Ukraina melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan.
Para narapidana sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.
Narapidana yang dipilih untuk dilepaskan adalah mereka yang memiliki latar belakang militer hingga pengalaman bertarung.
Dikutip dari RT.com, Minggu (27/2/2022), info ini diungkapkan oleh Andrey Siniuk selaku pejabat di kantor kejaksaan saat diwawancarai oleh stasiun televisi Hromadske.
Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina dengan dalih membantu warga Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memberontak dari pemerintah Ukraina dan menyatakan kemerdekaan.
"Ini merupakan masalah rumit yang diselesaikan di level tinggi," ujar Siniuk.
Siniuk menyampaikan, satu dari beberapa narapidana yang dilepaskan bernama Sergey Torbin.
Sergey Torbin adalah seorang tentara veteran yang berpartisipasi dalam konflik melawan Republik Donetsk dan Republik Lugansk.
Torbin dipenjara selama enam tahun pada tahun 208 karena aksinya membunuh seorang aktivis kemanusiaan dan anti korupsi bernama Kateryna Handziuk dengan cara disiram air keras.
Torbin kemudian diberikan hak untuk memilih narapidana lainnya sebagai anggota tim pasukan melawan Rusia.
Kemudian narapidana lain yang dibebaskan adalah ekstentara bernama Dmitry Balabukha yang dipenjara selama sembilan tahun karena menikam pria hingga mati di tahun 2018 lalu.
Baca juga: Dibunuh Pasukan Rusia, Anak-anak di Ukraina Dihabisi di TK hingga Ditembak Agen Sabotase

Presiden Ukraina Tolak Tawaran AS Dibantu Kabur
Seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.
Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.
Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.
Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.
Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.
Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.
Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.
Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.
"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.
Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.
Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.
Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.
Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.
Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.
Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.
"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).
"Kepala kantor presiden ada di sini."
"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."
"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."
"Presiden ada di sini."
"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."
"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.
Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.
"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya. (TribunWow.com/Anung)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
0
478
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan