Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta kembali memberikan update terbaru mengenai situasi di wilayahnya pasca serangan Rusia, Jumat (25/2/2022). Pihaknya menyebut bahwa agresi ini telah membawa bencana ekologis yang serius terhadap masyarakat sipil.

Dalam sebuah konferensi pers virtual, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan bahwa tanda pertama bencana ekologis ini adalah pengambilalihan reaktor nuklir Chernobyl. Pihaknya menyebut masalah keamanan reaktor yang pernah meledak pada 1986 lalu itu sudah tidak dapat dijamin kembali.

"Chernobyl saat ini dikuasai pasukan penjajahan Rusia. Bila tidak ditangani dengan baik ini dapat menjadi sebuah bencana lingkungan yang cukup besar bagi Eropa," ujarnya sebagaimana dikutip CNBC Indonesia.

Selain Chernobyl, ia juga menyinggung tambang-tambang batu bara yang berada di wilayah Donbass dan Krimea yang telah direbut milisi pro-Moskow pada 2014 lalu. Hamianin menyinggung bahwa tambang-tambang itu tidak dirawat dengan baik dan dibanjiri air.

"Ini sangat berbahaya bagi warga sipil, utamanya mengenai persoalan air untuk kepentingan konsumsi," paparnya.

Lebih lanjut ia juga menekankan bahwa pertempuran untuk memperebutkan beberapa wilayah masih terus dilancarkan. Hamianin mencatat bahwa Rusia beberapa kali melancarkan serangan ke wilayah pemukiman.

"Ini mengingatkan kami pada kejadian tahun 1941 lalu di mana pasukan Nazi Jerman untuk pertama kalinya memasuki wilayah Kyiv," tegasnya.

Hingga saat ini pasukan Rusia masih terus mencoba untuk mendekati kota Kyiv yang notabenenya merupakan ibu kota Ukraina. Dilaporkan bahwa Rusia juga menggunakan rudal balistik dan juga mengadakan pertempuran untuk merebut pangkalan militer yang ada di sekitar kota itu

Sumber

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220225160657-4-318481/dubes-ukraina-di-ri-agresi-rusia-bawa-bencana-ekologis


Chernobyl jelas bencana ekologis