- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Cerita Murid Mak Erot Buka Praktik di Solo : Tak Bisa Sembarang Besarkan Milik Pasien
TS
tribunnews.com
Cerita Murid Mak Erot Buka Praktik di Solo : Tak Bisa Sembarang Besarkan Milik Pasien
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran jika mendengar nama Mak Erot?
Baca juga: Buka di Kota Solo, Ini Sosok Anom Sulistyo Terapis Mak Erot, Akui Bisa Atasi Masalah Kejantanan Pria
Terlebih Anda pasti sering mendapati iklan atau poster di pinggir jalan saat berkendara dengan tawaran bisa memperpanjang alat vital.
Sangat jelas ditulis melayani pengobatan alternatif yang bisa mengatasi masalah vitalitas pria.
Ternyata di Kota Solo, ada juga cabang Mak Erot yang membuka praktek di Kampung Distrikan RT 04 RW XI, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Tempat pengobatan alternatif Mak Erot di Kota Solo sendiri sudah ada sejak tahun 2014 lalu.
Di sana ada seorang terapis bernama Anom Sulistyo, yang sudah berguru kepada
keluarganya Mak Erot yang merupakan sosok asli Sukabumi, Jawa Barat sejak tahun 2003 lalu.
"Sekarang bisnisnya yang mengelola anaknya, di sini hanya cabang saja," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (23/2/2022).
Anom mengatakan, Mak Erot memiliki 3 anak, yang semuanya menekuni terapi vitalitas pria di Sukabumi dan Jakarta.
Karena tertarik, dia memutuskan untuk belajar menjadi terapis pada tahun 2003 lalu di Sukabumi.
"Tahun 2007 mulai praktek, tapi masih didampingi. Tahun 2010, sudah praktek sendiri di Jawa Timur, lalu 2014 disini sampai sekarang," jelasnya.
Dia menerangkan, bisa membantu mengatasi masalah seksualitas bagi pria seperti, ejakualasi dini, sperma encer, memperbesar ukuran, lemah syahwat, dan impoten.
Baca juga: Catat! Urus SIM dan STNK Kini Wajib Lampirkan BPJS Kesehatan, Bagaimana Nasib yang Tidak Punya?
Baca juga: Alasan Kartu BPJS Kesehatan Jadi Syarat Jual Beli Tanah dan Rumah, Berlaku Mulai 1 Maret 2022
Permasalahan pria itu akan dibantu disembuhkan dengan cara dipijit dan diberikan ramuan khusus.
"Sekali terapi itu waktunya 30-45 menit, nanti dipijit pada titik-titik sesuai dengan keluhannya," ucapnya.
"Nanti juga dilihat pola hidupnya seperti apa, seperti pola makan dan olahraganya," imbuhnya.
Biasanya, pengunjung cukup sekali terapi untuk satu kali keluhan.
Setelah dipijit, Anom juga memberikan ramuan dan meminta pasiennya untuk membenahi pola hidupnya yang kurang.
Sekali datang, pengunjung harus membayar biaya terapi sebesar Rp400 ribu.
"Kalau kira-kiranya sudah sulit disembuhkan, atau tidak bisa disembuhkan, biasanya saya akan bilang di awal kalau tidak bisa," ujarnya.
Selama 8 tahun membuka praktek di Solo, pasiennya tak hanya datang dari Solo Raya saja, bahkan ada yang datang dari luar Jawa.
Dari sekian banyak pasien yang dia tangani, impoten merupakan keluhan yang cukup sulit ditangani.
"Kalau yang impoten itu biasanya sudah usia 60 tahun ke atas," jelasnya.
"Tapi ada juga yang masih usia 40 tahunan, biasanya dia memiliki penyakit deabetes," kata dia.
Soal memperbesar alat vital pria sendiri, Anom mengatakan tak semua pria dapat diperbesar.
Faktornya tergantung pada otot dan kulit pasiennya itu sendiri.
"Cara memperbesarnya dengsn dipijet dan dikasih minyak. Tapi tergantung otot dan kulitnya, kalau bagus bisa tambah 2-3cm. Tapi kalau misal kulitnya tipis, nanti bisa iritasi kalau dipaksa," jelasnya.
Anom menambahkan masalah vitalitas pria sendiri dapat diantisipasi dengan pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan pikiran harus tenang saat berhubungan. (TribunSolo.com)
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran jika mendengar nama Mak Erot?
Baca juga: Buka di Kota Solo, Ini Sosok Anom Sulistyo Terapis Mak Erot, Akui Bisa Atasi Masalah Kejantanan Pria
Terlebih Anda pasti sering mendapati iklan atau poster di pinggir jalan saat berkendara dengan tawaran bisa memperpanjang alat vital.
Sangat jelas ditulis melayani pengobatan alternatif yang bisa mengatasi masalah vitalitas pria.
Ternyata di Kota Solo, ada juga cabang Mak Erot yang membuka praktek di Kampung Distrikan RT 04 RW XI, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Tempat pengobatan alternatif Mak Erot di Kota Solo sendiri sudah ada sejak tahun 2014 lalu.
Di sana ada seorang terapis bernama Anom Sulistyo, yang sudah berguru kepada
keluarganya Mak Erot yang merupakan sosok asli Sukabumi, Jawa Barat sejak tahun 2003 lalu.
"Sekarang bisnisnya yang mengelola anaknya, di sini hanya cabang saja," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (23/2/2022).
Anom mengatakan, Mak Erot memiliki 3 anak, yang semuanya menekuni terapi vitalitas pria di Sukabumi dan Jakarta.
Karena tertarik, dia memutuskan untuk belajar menjadi terapis pada tahun 2003 lalu di Sukabumi.
"Tahun 2007 mulai praktek, tapi masih didampingi. Tahun 2010, sudah praktek sendiri di Jawa Timur, lalu 2014 disini sampai sekarang," jelasnya.
Dia menerangkan, bisa membantu mengatasi masalah seksualitas bagi pria seperti, ejakualasi dini, sperma encer, memperbesar ukuran, lemah syahwat, dan impoten.
Baca juga: Catat! Urus SIM dan STNK Kini Wajib Lampirkan BPJS Kesehatan, Bagaimana Nasib yang Tidak Punya?
Baca juga: Alasan Kartu BPJS Kesehatan Jadi Syarat Jual Beli Tanah dan Rumah, Berlaku Mulai 1 Maret 2022
Permasalahan pria itu akan dibantu disembuhkan dengan cara dipijit dan diberikan ramuan khusus.
"Sekali terapi itu waktunya 30-45 menit, nanti dipijit pada titik-titik sesuai dengan keluhannya," ucapnya.
"Nanti juga dilihat pola hidupnya seperti apa, seperti pola makan dan olahraganya," imbuhnya.
Biasanya, pengunjung cukup sekali terapi untuk satu kali keluhan.
Setelah dipijit, Anom juga memberikan ramuan dan meminta pasiennya untuk membenahi pola hidupnya yang kurang.
Sekali datang, pengunjung harus membayar biaya terapi sebesar Rp400 ribu.
"Kalau kira-kiranya sudah sulit disembuhkan, atau tidak bisa disembuhkan, biasanya saya akan bilang di awal kalau tidak bisa," ujarnya.
Selama 8 tahun membuka praktek di Solo, pasiennya tak hanya datang dari Solo Raya saja, bahkan ada yang datang dari luar Jawa.
Dari sekian banyak pasien yang dia tangani, impoten merupakan keluhan yang cukup sulit ditangani.
"Kalau yang impoten itu biasanya sudah usia 60 tahun ke atas," jelasnya.
"Tapi ada juga yang masih usia 40 tahunan, biasanya dia memiliki penyakit deabetes," kata dia.
Soal memperbesar alat vital pria sendiri, Anom mengatakan tak semua pria dapat diperbesar.
Faktornya tergantung pada otot dan kulit pasiennya itu sendiri.
"Cara memperbesarnya dengsn dipijet dan dikasih minyak. Tapi tergantung otot dan kulitnya, kalau bagus bisa tambah 2-3cm. Tapi kalau misal kulitnya tipis, nanti bisa iritasi kalau dipaksa," jelasnya.
Anom menambahkan masalah vitalitas pria sendiri dapat diantisipasi dengan pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan pikiran harus tenang saat berhubungan. (TribunSolo.com)
teddygp memberi reputasi
1
945
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan