- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rusia Bombardir Ukraina, Rupiah & Mata Uang Asia Berguguran!


TS
Lockdown666
Rusia Bombardir Ukraina, Rupiah & Mata Uang Asia Berguguran!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketakutan pelaku pasar dalam beberapa hari terakhir akhirnya terjadi, Rusia menginvasi Ukraina pada hari ini, Kamis (24/2). Alhasil, pelaku pasar mengalihkan investasinya ke aset safe haven seperti dolar Amerika Serikat (AS), rupiah dan mata uang utama Asia lainnya pun berguguran.
Melansir data Refintiv, rupiah pada perdagangan hari ini melemah 0,31% ke Rp 14.380/US$. Pelemahan rupiah cukup besar, tetapi ada yang lebih terpuruk lagi. Dengan pelemahan tersebut rupiah menjadi mata uang terbaik ketiga, hanya kalah dari yen Jepang (mata uang safe haven) yang mampu menguat 0,33% dan yuan China yang melemah kurang dari 0.1%.
Won Korea Selatan dan rupee India menjadi yang terburuk dengan pelemahan lebih dari 0,9%.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hingga pukul 15:03 WIB.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, akhirnya memutuskan menginvasi Ukraina pada hari ini.
"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat.
Putin mengumumkan operasi militer tersebut demi membela separatis di wilayah timur Ukraina, yakni Donestk dan Luhansk. Di awal pekan ini, Putin sudah mengakui kemerdekaan kedua wilayah tersebut, dan menempatkan pasukannya di sana untuk "menjaga perdamaian "
Pasca pengumuman tersebut, pasukan militer Rusia memborbardir Ukraina, ledakan terjadi di beberapa wilayah termasuk ibu kota Kyiv.
Langkah Putin tersebut memberikan tekanan bagi aset-aset berisiko, tetapi yang menarik pasar saham Indonesia justru masih terus dibanjiri modal oleh investor asing.
Pada perdagangan hari ini investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 821 miliar di pasar reguler. Ditambah pasar nego dan tunai totalnya menjadi Rp 881 miliar. Sebelumnya net buy juga tercatat sekitar Rp 2,3 triliun dalam 3 hari di pekan ini, dan dalam 2 minggu sebelumnya Rp 10 triliun.
Di pasar obligasi juga terjadi inflow yang besar. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang bulan ini hingga 18 Februari aliran modal asing masuk ke pasar obligasi cukup besar, hampir Rp 14,5 triliun.
Capital inflow tersebut sekaligus membalikkan outflow sekitar Rp 4 triliun yang terjadi pada bulan Januari lalu. Dengan demikian sepanjang tahun ini (year-to-date) hingga 18 Februari lalu terjadi inflow lebih dari Rp 10 triliun di pasar obligasi.
Aliran modal yang masuk ke dalam negeri tersebut mampu membuat rupiah bertahan dari kuatnya tekanan eksternal.
https://www.cnbcindonesia.com/market...sia-berguguran






tepsuzot dan 2 lainnya memberi reputasi
3
792
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan