- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ukraina Membara, Ramai-ramai Negara 'Keroyok' Rusia Sanksi


TS
Lockdown666
Ukraina Membara, Ramai-ramai Negara 'Keroyok' Rusia Sanksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik Rusia dan Ukraina, yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kian memanas.
Terbaru, manuver Presiden Rusia Vladimir Putin yang "membelah" Ukraina dengan mengakui kemerdekaan pemberontak dan berencana mengirimkan pasukan sebagai "tentara perdamaian" membuat kecaman banyak negara.
AS misalnya akan mengumumkan "hukuman" Selasa (22/2/2022) waktu setempat. Sebelumnya, perintah eksekutif sudah dibuat pemerintah Joe Biden untuk melarang investasi dan perdagangan dengan wilayah pemberontak Ukraina yang diakui Putin, Donetsk dan Lugansk .
"Kami berencana mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia besok sebagai tanggapan atas keputusan dan tindakan Moskow hari ini. Kami berkoordinasi dengan sekutu dan mitra terkait pengumuman itu," kata Juru Bicara Gedung Putih, Senin (21/2/2022).
Bukan hanya AS yang mengutuk aksi Rusia ini dan akan memberi sanksi. Tapi juga Inggris, Prancis, Jepang dan Australia.
Inggris misalnya, melalui Perdana Menteri (PM) Boris Johnson menegaskan akan menghukum Rusia dalam percakapan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Langkah-langkah itu akan mulai berlaku besok.
"Ia mengatakan kepada Presiden Zelenskiy bahwa Inggris telah membuat sanksi untuk menargetkan mereka yang terlibat dalam pelanggaran integritas teritorial Ukraina," ujar Downing Street.
Jepang menurut laporan surat kabar Yomiuri, akan memberi sanksi berupa larangan chip semikonduktor dan ekspor teknologi utama lainnya. Ini juga pembatasan yang lebih ketat pada bank-bank Rusia.
"Tindakan itu tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional," kata Perdana Menteri Fumio Kishida, dikutip dari Reuters merujuk pengumuman Putin.
Kishida sebelumnya sempat menelpon Presiden Vladimir Putin untuk mendesak menahan diri. Jika Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, Jepang siap untuk memberi tanggapan yang kuat yang dapat mencakup sanksi.
Putin sendiri sebelumnya mengklaim benar tindakannya. Dalam pidatonya ia menyebut Ukraina tidak pernah memiliki riwayat berdiri sebagai negara sendiri.
"Ukraina tidak pernah memiliki tradisi kenegaraannya sendiri. Apalagi, bagian timur negara itu adalah tanah Rusia kuno," ucap Putin seperti dikutip .
Putin menuduh pemerintah menganiaya warga keturunan Rusia. Warga Doneth dan Luhanks diketahui memang dekat dengan budaya Rusia, termasuk penggunakan bahasa Beruang Putih.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...k-rusia-sanksi




jerryreality220 dan ronny398 memberi reputasi
2
976
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan