Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bajer.dinar212Avatar border
TS
bajer.dinar212
Gubsu soal 1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun: Diproses Polisi, Jangan Gaduh
Gubsu soal 1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun: Diproses Polisi, Jangan Gaduh

Medan - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menyebut temuan penimbunan 1 juta kg minyak goreng oleh Satgas Pangan Sumut masih didalami oleh kepolisian. Untuk itu, dia meminta agar temuan ini jangan sampai membuat suasana jadi semakin gaduh.

"Kemarin ditemukan oleh satgas, satgas itu adalah tim, di satu tempat, Deli Serdang, ada informasi diduga penimbunan," kata Edy di Asrama Haji, Medan, Senin (21/2/2022).

"Sedang didalami pihak kepolisian, tolong jangan membuat gaduh, iya kalau iya. Kalau tidak, nanti menjadi repot semuanya," sambungnya.

Edy mengatakan, dari informasi yang dia terima, minyak goreng di lokasi itu akan didistribusikan. Edy mengatakan minyak itu akan didistribusikan ke rumah makan dan juga mal.

"Ini kan akan dicek kepastiannya oleh hukum," ujar Edy.

Edy kemudian mengatakan soal kelangkaan minyak goreng ini bukan hanya terjadi di Sumut. Edy menyebut kelangkaan minyak goreng terjadi di seluruh Indonesia.

"Yang pasti saat ini Indonesia sedang kesulitan minyak goreng," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Satgas Pangan Provinsi Sumut menemukan adanya tumpukan minyak goreng yang tidak diedarkan dan disimpan di dalam gudang di wilayah Deli Serdang. Jumlah tumpukan minyak goreng dalam kemasan itu berkisar 1,1 juta kg.

"Hari ini kita melihat faktanya didapat stok minyak goreng yang siap dipasarkan sekitar 1.1 juta kilo gram minyak goreng bertumpuk di gudang," kata Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut Naslindo Sirait, Jumat (18/2).

Naslindo mengatakan pengusaha menyimpan minyak goreng itu karena takut rugi. Pengusaha, kata Naslindo, menyebut harga bahan baku yang mahal tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Waktu kita tanya kenapa ini tertahan begini, mereka menyampaikan keluhannya takut rugi dengan HET (harga eceran tertinggi) sekarang," jelasnya.

PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk pun memberikan penjelasan terkait temuan ini.


Berikut penjelasan lengkap SIMP:

Sehubungan dengan pemberitaan di media massa mengenai minyak goreng di Deli Serdang, dengan ini kami, PT Salim Ivomas Pratama Tbk ("SIMP") sebagai anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk ("Indofood") memandang perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Pabrik minyak goreng kami memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pabrik mi instan Grup perusahaan kami yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Deli Serdang. Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik.

2. Dalam pemberitaan menyebutkan 1,1 juta kg minyak goreng hasil temuan dari tim Satgas di Gudang Pabrik Deli Serdang, adalah setara dengan 80 ribu karton untuk 2-3 hari pengiriman. Semua stock yang tersedia merupakan pesanan dan siap untuk didistribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan.

3. Hasil produksi minyak goreng kami di Pabrik Lubuk Pakam Deli Serdang terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera sebesar 2.500 ton/bulan. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihannya kami proses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550 ribu karton/bulan yang rutin didistribusikan kepada distributor dan pasar modern kami yang berada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.

4. SIMP sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini terkait dengan peraturan Kementerian Perdagangan. Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan.



Berikut ini pernyataan lengkapnya PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT):

1. Bahwa pada hari Selasa, 15 Februari 2022, telah kami terima pengiriman minyak goreng merek Parveen sebanyak 2091 karton secara manual. Namun, karena terjadi kendala adanya kesalahan faktur sehingga secara administrasi tidak dapat dilakukan penginputan penerimaan barang secara komputer di Gudang / Distribution Center Alfamart Medan.

2. Setelah dilakukan revisi oleh pihak distributor, pada hari Rabu, 16 Februari 2022 berhasil dilakukan input penerimaan (receipt) data komputer Gudang / Distribution Center Alfamart Medan sehingga proses pengiriman ke toko bisa mulai dijalankan.

3. Distribusi minyak goreng tersebut seluruhnya diproses pengiriman secara bertahap ke seluruh toko di wilayah kota Medan dengan alokasi 3 karton per tokonya, pengiriman hingga 17 Februari 2022 Jam 11:00 mencapai 70% barang selesai terkirim ke toko.

4 Saat sidak oleh Polda Sumut pada Kamis 17 Februari pukul 11.30, karena proses pengiriman masih berjalan berjalan, maka stok di gudang belum sepenuh teralokasi ke Toko, masih tersedia 30% dari total stok barang yang kami terima.

5. Pada Jumat, 18 Februari seluruh minyak goreng di Gudang telah terkirim ke toko di wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Dan saat ini kami masih menunggu pengiriman selanjutnya dari pihak distributor.

6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk tidak ada kepentingan untuk menimbun bahan makanan pokok di Gudang, termasuk minyak goreng yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. Justru kami bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terus berusaha berkoordinasi pemerintah, produsen dan distributor agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.



Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5951...gaduh?single=1
Diubah oleh bajer.dinar212 22-02-2022 07:28
sudarmadji-oyeAvatar border
nomoreliesAvatar border
jlampAvatar border
jlamp dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan