- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jika Penyekatan Perbatasan Dilakukan, Sultan Minta Masyarakat Jangan Mengeluh
TS
dragonroar
Jika Penyekatan Perbatasan Dilakukan, Sultan Minta Masyarakat Jangan Mengeluh
Jika Penyekatan Perbatasan Dilakukan, Sultan Minta Masyarakat Jangan Mengeluh
19 Februari 2022 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. (Foto : Riyana Ekawati)
YOGYA, KRJOGJA.com – Kenaikan kasus harian Covid-19 di DIY dalam beberapa hari terakhir tergolong cukup signifikan. Bahkan pada Jumat (18/02/2022) penambahan kasus terkonfirmasi positif di DIY mencapai 1.633 kasus. Menyikapi adanya lonjakan kasus tersebut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menyiapkan beberapa opsi untuk menekan terjadinya kenaikan kasus.
Salah satu opsi yakni memberlakukan penyekatan di daerah perbatasan. Langkah tersebut ditempuh untuk mengurangi mobilitas masyarakat dengan harapan penambahan kasus bisa ditekan.
“Kalau nantinya kasus terus mengalami kenaikan. Untuk mengurangi penambahan jumlah kasus kita harus sekat jalan. Karena tidak ada pilihan,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Jumat (18/02/2022).
Menurut Sultan, kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di DIY tapi hampir terjadi di semua daerah seperti Jawa Timur, DKI Jakarta atau daerah lainnya. Jadi, satu-satunya cara untuk menekan kasus adalah dengan mengurangi mobilitas.
Karena jika mobilitas tidak dikendalikan, kemungkinan terjadinya kenaikan kasus bisa terjadi. Selain mengurangi mobilitas, penegakkan prokes harus selalu dilakukan.
“Kalau semua naik otomatis semua ikut naik, Jakarta, Surabaya pasti naik semua. Mau apa lagi, ya satu satunya cara mengurangi mobilitas masyarakat di luar harus menggunakan prokes sama masker itu jadi prinsip yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Sultan menyatakan apabila opsi penyekatan itu dipilih, sebaiknya masyarakat jangan mengeluh. Karena dengan cara itu diharapkan bisa mengurangi mobilitas masyarakat.
“Saat rapat evaluasi dengan Pemerintah Pusat pada Kamis (18/02/2022) malam. Kasus Covid DIY memiliki kecenderungan akan terus meningkat. Berbeda dengan DKI Jakarta yang saat ini sudah mulai menurun,”ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs K Baskara Aji menyatakan sejak kasus Omicron semakin merebak beberapa minggu terakhir, Pemda DIY sebenarnya sudah melakukan sejumlah pembatasan mobilitas masyarakat. Diantaranya menunda jadwal kedatangan tamu ke lingkungan Pemda hingga penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sejak 8 Februari 2022 lalu.
“Jadi saat ini yang perlu dilakukan adalah memastikan penegakkan Prokes bisa dilaksanakan dengan baik. Karena hanya dengan cara itu diharapkan penambahan kasus akan bisa ditekan,” ujarnya.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Biro Umum, Humas dan Protokol (UHP) Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji melaporkan kasus konfirmasi positif harian Covid-19 di DIY bertambah signifikan sebanyak 1.633 kasus sehingga total 169.762 kasus pada Jumat (18/02/2022). Rerata kasus positif harian mencapai 11,93 persen dengan jumlah kasus aktif mencapai 11.526 kasus.
” Kasus Covid-19 trennya mengalami kenaikan lagi di DIY. Riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 yang baru tersebut sebanyak 1.149 kasus berasal dari tracing kontak kasus positif dan 484 kasus periksa mandiri,” ujarnya.
Ditya mengatakan angka kesembuhan pun bertambah sebanyak 138 kasus dengan demikian total kasus kesembuhan di DIY mencapai 152.932 kasus. Sementara itu, kasus pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di DIY juga dilaporkan terjadi penambahan 5 kasus sehingga total kasus meninggal menjadi 5.304 kasus.
“Jumlah orang yang diperiksa sampelnya di DIY sebanyak 13.686 orang. Case recovery rate (CRR) atau tingkat kesembuhan sebanyak 90,09 persen dan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3,12 persen di DIY,” paparnya.
Selanjutnya, Ditya menyampaikan jumlah ketersediaan Tempat Tidur (TT) di 27 RS Rujukan Covid-19 mencapai 1.575 bed. Jumlah ketersediaan tempat tidur critical mencapai 199 bed dan terpakai 44 bed, sedangkan jumlah ketersediaan tempat tidur non critical mencapai 1.376 bed dan terpakai 453 bed.
“Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) RS Rujukan di DIY total di kisaran 31,56 persen dengan rincian BOR Isolasi mencapai 32,768 persen dan BOR ICU mencapai 22,19 persen,” imbuhnya. (Ria/Ira)
https://www.krjogja.com/berita-lokal...ngan-mengeluh/
19 Februari 2022 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. (Foto : Riyana Ekawati)
YOGYA, KRJOGJA.com – Kenaikan kasus harian Covid-19 di DIY dalam beberapa hari terakhir tergolong cukup signifikan. Bahkan pada Jumat (18/02/2022) penambahan kasus terkonfirmasi positif di DIY mencapai 1.633 kasus. Menyikapi adanya lonjakan kasus tersebut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menyiapkan beberapa opsi untuk menekan terjadinya kenaikan kasus.
Salah satu opsi yakni memberlakukan penyekatan di daerah perbatasan. Langkah tersebut ditempuh untuk mengurangi mobilitas masyarakat dengan harapan penambahan kasus bisa ditekan.
“Kalau nantinya kasus terus mengalami kenaikan. Untuk mengurangi penambahan jumlah kasus kita harus sekat jalan. Karena tidak ada pilihan,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Jumat (18/02/2022).
Menurut Sultan, kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di DIY tapi hampir terjadi di semua daerah seperti Jawa Timur, DKI Jakarta atau daerah lainnya. Jadi, satu-satunya cara untuk menekan kasus adalah dengan mengurangi mobilitas.
Karena jika mobilitas tidak dikendalikan, kemungkinan terjadinya kenaikan kasus bisa terjadi. Selain mengurangi mobilitas, penegakkan prokes harus selalu dilakukan.
“Kalau semua naik otomatis semua ikut naik, Jakarta, Surabaya pasti naik semua. Mau apa lagi, ya satu satunya cara mengurangi mobilitas masyarakat di luar harus menggunakan prokes sama masker itu jadi prinsip yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Sultan menyatakan apabila opsi penyekatan itu dipilih, sebaiknya masyarakat jangan mengeluh. Karena dengan cara itu diharapkan bisa mengurangi mobilitas masyarakat.
“Saat rapat evaluasi dengan Pemerintah Pusat pada Kamis (18/02/2022) malam. Kasus Covid DIY memiliki kecenderungan akan terus meningkat. Berbeda dengan DKI Jakarta yang saat ini sudah mulai menurun,”ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs K Baskara Aji menyatakan sejak kasus Omicron semakin merebak beberapa minggu terakhir, Pemda DIY sebenarnya sudah melakukan sejumlah pembatasan mobilitas masyarakat. Diantaranya menunda jadwal kedatangan tamu ke lingkungan Pemda hingga penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sejak 8 Februari 2022 lalu.
“Jadi saat ini yang perlu dilakukan adalah memastikan penegakkan Prokes bisa dilaksanakan dengan baik. Karena hanya dengan cara itu diharapkan penambahan kasus akan bisa ditekan,” ujarnya.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Biro Umum, Humas dan Protokol (UHP) Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji melaporkan kasus konfirmasi positif harian Covid-19 di DIY bertambah signifikan sebanyak 1.633 kasus sehingga total 169.762 kasus pada Jumat (18/02/2022). Rerata kasus positif harian mencapai 11,93 persen dengan jumlah kasus aktif mencapai 11.526 kasus.
” Kasus Covid-19 trennya mengalami kenaikan lagi di DIY. Riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 yang baru tersebut sebanyak 1.149 kasus berasal dari tracing kontak kasus positif dan 484 kasus periksa mandiri,” ujarnya.
Ditya mengatakan angka kesembuhan pun bertambah sebanyak 138 kasus dengan demikian total kasus kesembuhan di DIY mencapai 152.932 kasus. Sementara itu, kasus pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di DIY juga dilaporkan terjadi penambahan 5 kasus sehingga total kasus meninggal menjadi 5.304 kasus.
“Jumlah orang yang diperiksa sampelnya di DIY sebanyak 13.686 orang. Case recovery rate (CRR) atau tingkat kesembuhan sebanyak 90,09 persen dan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3,12 persen di DIY,” paparnya.
Selanjutnya, Ditya menyampaikan jumlah ketersediaan Tempat Tidur (TT) di 27 RS Rujukan Covid-19 mencapai 1.575 bed. Jumlah ketersediaan tempat tidur critical mencapai 199 bed dan terpakai 44 bed, sedangkan jumlah ketersediaan tempat tidur non critical mencapai 1.376 bed dan terpakai 453 bed.
“Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) RS Rujukan di DIY total di kisaran 31,56 persen dengan rincian BOR Isolasi mencapai 32,768 persen dan BOR ICU mencapai 22,19 persen,” imbuhnya. (Ria/Ira)
https://www.krjogja.com/berita-lokal...ngan-mengeluh/
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
561
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan