Solopos.com, SOLO — Banjir akibat tetesan air dari atap atau tempias hujan masih kerap terjadi di bangunan Pasar Legi Solo. Permasalahan ini sudah terjadi sejak sehari sebelum peresmian, tepatnya pada 19 Januari 2022 lalu. Namun hingga kini belum ada upaya solusi dari pemerintah maupun pelaksana proyek.


Informasi yang diperoleh Solopos.com, beberapa lokasi bangunan baru Pasar Legi Solo masih terkena banjir saat hujan turun. Pedagang Pasar Legi Solo, Dezrizal Kurniawan, mengatakan beberapa waktu terakhir ini masih terjadi banjir di kawasan bangunan baru Pasar Legi.

Kondisi banjir paling parah terjadi di lantai basement. “Beberapa waktu ini kalau hujan di basement bawah ini [basah] parah,” kata Rizal saat ditemui Solopos.com di Pasar Legi Solo, Selasa (15/2/2022).

Menurut penuturan Rizal, bagian yang perlu dibenahi untuk mengatasi banjir tersebut salah satunya atap pada lantai atas bangunan Pasar Legi Solo. Penambahan tersebut dinilai mampu mengurangi tempias yang dirasakan pedagang lantai tiga Pasar Legi.


Membuka Donasi

Paving di parkiran juga mengalami kerusakan sehingga di beberapa bagian muncul genangan air muncul setelah hujan. Sebelumnya, Rizal merencanakan membuka donasi untuk pembenahan kondisi bangunan baru Pasar Legi Solo secara mandiri.

Menurut Rizal, hingga kini atau hampir sebulan setelah peresmian, belum ada tanggapan dari pelaksana proyek terkait pembenahan kondisi Pasar Legi. “Sebelumnya belum ada tanggapan dari pelaksana. Kami sebagai pedagang kalau ada pasar baru kok banjir, ya kan enggak bagus juga. Lalu saya berencana open donasi. Tapi ini ditunda dulu,” imbuhnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan pembenahan tambahan bangunan baru Pasar Legi Solo untuk mengatasi masalah banjir telah direncanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Terkait [kondisi] Pasar Legi Solo, pembenahan tambahan sudah direncanakan Kementerian PUPR,” terang Heru kepada Solopos.com melalui pesan Whatsapp, Selasa (15/2/2022).

news

bangunan baru jadi kok kebanjiran

Pripun mas Gibran