- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Profil 7 Anggota KPU yang Disetujui DPR, Siapa Mereka?


TS
jindanjun6946
Profil 7 Anggota KPU yang Disetujui DPR, Siapa Mereka?
Jakarta - Komisi II DPR RI telah menyetujui tujuh nama anggota KPU periode 2022-2027. Nama-nama anggota KPU selanjutnya akan dibawa ke rapat paripurna untuk selanjutnya diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Siapa saja mereka?
Tujuh nama tersebut ditetapkan Komisi II DPR RI seusai proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, Kamis (17/2/2022), sekitar pukul 01.30 WIB. Komisi II juga menetapkan lima nama anggota Bawaslu.
Rapat penetapan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia dan Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus dan Sufmi Dasco Ahmad.
"Berdasarkan pertimbangan itu semua, pada akhirnya setelah kita lakukan simulasi berbagai hal, berbagai cara, maka kita putuskan kita tetapkan urutan 1-14 di mana 1-7 adalah yang terpilih untuk menjadi calon anggota KPU yang akan dilantik oleh Presiden nanti," kata Doli saat rapat di gedung MPR/DPR, Jakarta.
Dirangkum dari laman KPU dan DKPP, berikut ini ketujuh profil singkat sosok yang telah diputuskan oleh Komisi II DPR RI menjadi anggota KPU periode 2022-2027:
1. Betty Epsilon Idroos
Betty Epsilon Idroos menjadi satu-satunya perempuan dalam daftar anggota KPU periode 2022-2027. Betty lahir dan besar di Medan di tengah keluarga sederhana. Lulus SMA, Betty berhasil masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan sosial-ekonomi lewat jalur undangan khusus PMDK.
Di IPB-lah Betty, yang semasa SMP dan SMA aktif di keorganisasian sekolah, mengenal dunia pemilu dan proses di baliknya. Dia terpilih sebagai salah satu anggota sukarelawan UNFREL, sebuah lembaga swadaya masyarakat, untuk mengawasi Pemilu 1999 di daerah Jasinga, Bogor.
Selanjutnya, ketika melanjutkan studi S2 di jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia berkat beasiswa IIEF Ford Foundation, ia ikut menggawangi Voter Education Program tingkat nasional, yang bertujuan mengedukasi mahasiswa dalam menghadapi Pemilu 2004.
Betty juga pernah bergabung dengan LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) sebagai asisten peneliti.
Pada 2018, Betty kemudian terpilih menjadi Ketua KPU DKI Jakarta periode 2018-2023.
2. Hasyim Asy'ari
Hasyim lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 3 Maret 1973 dan menghabiskan masa kecilnya di Kudus, Jawa Tengah. Setelah itu, Hasyim melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH Unsoed) Purwokerto pada 1991-1995. Pada saat yang sama, Hasyim juga nyantri di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Karangsuci, Purwokerto.
Selama mahasiswa, Hasyim menjadi salah satu aktivis kampus menentang Orde Baru. Di kampus, Hasyim menginisiasi Lembaga Kajian Hukum dan Sosial (LKHS) dan kini menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergengsi.
Pada 1998, Hasyim menyelesaikan S2 dari Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dengan tesis "Demokratisasi Melalui Civil Society: Studi Tentang Peranan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dalam Pemberdayaan Civil Society di Indonesia 1971-1996". Adapun S3 didapatinya dari Sosiologi Politik, Department of Anthropology and Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2012.
Untuk rekam jejak pekerjaan, Hasyim mengawali menjadi dosen di FH Undip dari 1998 hingga sekarang. Sejak 2016, ia menjadi anggota KPU RI. Hasyim juga aktif menulis dan mencetak sejumlah buku.
3. Mochammad Afifuddin
Mochammad Afifuddin lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur. Sejak mahasiswa aktif di lembaga intrakampus dan ekstrakampus sampai terpilih sebagai Presiden BEM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2002. Semasa kuliah, aktif di organisasi intrakampus dan ekstrakampus. Pernah menjadi Presiden Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2000-2001 dan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Setamat dari UIN, ia mengabdi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM UIN) membidangi isu Islam dan Demokrasi sambil melanjutkan studi ke program Magister Manajemen Komunikasi Politik di UI (2005-2007). Bergulat di aktivitas kepemiluan, mulai jadi relawan pemantauan di TPS pada Pemilu 1999 sampai menjadi Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
Sejak mahasiswa, ia aktif menulis artikel dan resensi di beberapa media nasional, seperti Kompas, Republika, Gatra, Suara Pembaruan, Koran Jakarta, dan media lainnya. Sempat menjadi pengajar tidak tetap di Jurusan Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat itu, selain aktif di JPPR, ia mengajar mata kuliah komunikasi politik di Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta.
Sejak 2017, terpilih sebagai anggota Bawaslu RI dan membidangi Divisi Pengawasan dan Sosialisasi.
4. Parsadaan Harahap
Parsadaan Harahap merupakan jebolan S2 Ilmu Administrasi Universitas Bengkulu. Selain itu, ia pernah menjadi Sekjen PB HMI periode 1999-2002.
Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Pengurus Pusat KNPI periode 2008-2011. Ia kemudian banyak berkecimpung di KPU dan Bawaslu Bengkulu. Hingga akhirnya menjabat selama dua periode sebagai Ketua Bawaslu Bengkulu.
5. Yulianto Sudrajat
Yulianto Sudrajat merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ia pernah belajar Ilmu Politik di program magister kampus itu.
Ia kemudian aktif di berbagai kegiatan pemilu. Ia pernah menjadi anggota KPU Kabupaten Sukoharjo selama dua periode. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua KPU Jateng periode 2018-2023.
6. Idham Holik
Idham Holik merupakan lulusan Universitas Islam 45 Bekasi. Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Indonesia.
Selain itu, ia pernah tercatat sebagai dosen tidak tetap di Universitas Paramadina. Ia pun aktif di berbagai kegiatan KPU.
Ia pernah menjadi anggota KPU Kabupaten Bekasi dua periode. Ia pun pernah menjabat sebagai komisioner KPU Jawa Barat.
7. August Melasz
August Melasz dikenal sebagai aktivis demokrasi dan pemilu. Ia kerap mengisi berbagai acara yang berkaitan dengan pemilu dan demokrasi.
Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD).
https://news.detik.com/berita/d-5946...ereka?single=1
dari 7 nama, menurut ane cuman no. 1 yang paling oke...
Tujuh nama tersebut ditetapkan Komisi II DPR RI seusai proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, Kamis (17/2/2022), sekitar pukul 01.30 WIB. Komisi II juga menetapkan lima nama anggota Bawaslu.
Rapat penetapan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia dan Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus dan Sufmi Dasco Ahmad.
"Berdasarkan pertimbangan itu semua, pada akhirnya setelah kita lakukan simulasi berbagai hal, berbagai cara, maka kita putuskan kita tetapkan urutan 1-14 di mana 1-7 adalah yang terpilih untuk menjadi calon anggota KPU yang akan dilantik oleh Presiden nanti," kata Doli saat rapat di gedung MPR/DPR, Jakarta.
Dirangkum dari laman KPU dan DKPP, berikut ini ketujuh profil singkat sosok yang telah diputuskan oleh Komisi II DPR RI menjadi anggota KPU periode 2022-2027:
1. Betty Epsilon Idroos
Betty Epsilon Idroos menjadi satu-satunya perempuan dalam daftar anggota KPU periode 2022-2027. Betty lahir dan besar di Medan di tengah keluarga sederhana. Lulus SMA, Betty berhasil masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan sosial-ekonomi lewat jalur undangan khusus PMDK.
Di IPB-lah Betty, yang semasa SMP dan SMA aktif di keorganisasian sekolah, mengenal dunia pemilu dan proses di baliknya. Dia terpilih sebagai salah satu anggota sukarelawan UNFREL, sebuah lembaga swadaya masyarakat, untuk mengawasi Pemilu 1999 di daerah Jasinga, Bogor.
Selanjutnya, ketika melanjutkan studi S2 di jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia berkat beasiswa IIEF Ford Foundation, ia ikut menggawangi Voter Education Program tingkat nasional, yang bertujuan mengedukasi mahasiswa dalam menghadapi Pemilu 2004.
Betty juga pernah bergabung dengan LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) sebagai asisten peneliti.
Pada 2018, Betty kemudian terpilih menjadi Ketua KPU DKI Jakarta periode 2018-2023.
2. Hasyim Asy'ari
Hasyim lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 3 Maret 1973 dan menghabiskan masa kecilnya di Kudus, Jawa Tengah. Setelah itu, Hasyim melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH Unsoed) Purwokerto pada 1991-1995. Pada saat yang sama, Hasyim juga nyantri di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Karangsuci, Purwokerto.
Selama mahasiswa, Hasyim menjadi salah satu aktivis kampus menentang Orde Baru. Di kampus, Hasyim menginisiasi Lembaga Kajian Hukum dan Sosial (LKHS) dan kini menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergengsi.
Pada 1998, Hasyim menyelesaikan S2 dari Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dengan tesis "Demokratisasi Melalui Civil Society: Studi Tentang Peranan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dalam Pemberdayaan Civil Society di Indonesia 1971-1996". Adapun S3 didapatinya dari Sosiologi Politik, Department of Anthropology and Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2012.
Untuk rekam jejak pekerjaan, Hasyim mengawali menjadi dosen di FH Undip dari 1998 hingga sekarang. Sejak 2016, ia menjadi anggota KPU RI. Hasyim juga aktif menulis dan mencetak sejumlah buku.
3. Mochammad Afifuddin
Mochammad Afifuddin lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur. Sejak mahasiswa aktif di lembaga intrakampus dan ekstrakampus sampai terpilih sebagai Presiden BEM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2002. Semasa kuliah, aktif di organisasi intrakampus dan ekstrakampus. Pernah menjadi Presiden Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2000-2001 dan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Setamat dari UIN, ia mengabdi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM UIN) membidangi isu Islam dan Demokrasi sambil melanjutkan studi ke program Magister Manajemen Komunikasi Politik di UI (2005-2007). Bergulat di aktivitas kepemiluan, mulai jadi relawan pemantauan di TPS pada Pemilu 1999 sampai menjadi Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
Sejak mahasiswa, ia aktif menulis artikel dan resensi di beberapa media nasional, seperti Kompas, Republika, Gatra, Suara Pembaruan, Koran Jakarta, dan media lainnya. Sempat menjadi pengajar tidak tetap di Jurusan Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat itu, selain aktif di JPPR, ia mengajar mata kuliah komunikasi politik di Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta.
Sejak 2017, terpilih sebagai anggota Bawaslu RI dan membidangi Divisi Pengawasan dan Sosialisasi.
4. Parsadaan Harahap
Parsadaan Harahap merupakan jebolan S2 Ilmu Administrasi Universitas Bengkulu. Selain itu, ia pernah menjadi Sekjen PB HMI periode 1999-2002.
Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Pengurus Pusat KNPI periode 2008-2011. Ia kemudian banyak berkecimpung di KPU dan Bawaslu Bengkulu. Hingga akhirnya menjabat selama dua periode sebagai Ketua Bawaslu Bengkulu.
5. Yulianto Sudrajat
Yulianto Sudrajat merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ia pernah belajar Ilmu Politik di program magister kampus itu.
Ia kemudian aktif di berbagai kegiatan pemilu. Ia pernah menjadi anggota KPU Kabupaten Sukoharjo selama dua periode. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua KPU Jateng periode 2018-2023.
6. Idham Holik
Idham Holik merupakan lulusan Universitas Islam 45 Bekasi. Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Indonesia.
Selain itu, ia pernah tercatat sebagai dosen tidak tetap di Universitas Paramadina. Ia pun aktif di berbagai kegiatan KPU.
Ia pernah menjadi anggota KPU Kabupaten Bekasi dua periode. Ia pun pernah menjabat sebagai komisioner KPU Jawa Barat.
7. August Melasz
August Melasz dikenal sebagai aktivis demokrasi dan pemilu. Ia kerap mengisi berbagai acara yang berkaitan dengan pemilu dan demokrasi.
Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD).
https://news.detik.com/berita/d-5946...ereka?single=1
dari 7 nama, menurut ane cuman no. 1 yang paling oke...


nomorelies memberi reputasi
1
913
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan