- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
RIP DORCE! Bunda Dorce dan Allegra Wolter, Kisah Prestasi Transpuan Indonesia


TS
albyabby91
RIP DORCE! Bunda Dorce dan Allegra Wolter, Kisah Prestasi Transpuan Indonesia
SELAMAT JALAN DORCE GAMALAMA! Bunda Dorce dan Allegra Wolter, Kisah Nyata Prestasi Transpuan Indonesia

Rabu, 16 Februari 2022 jagat hiburan tanah air berkabung atas kabar duka meninggalnya seorang transpuan multitalenta, Dorce Gamalama. Artis, Penyanyi dan Pelawak kelahiran Solok, Sumatera Barat itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami sakit yang cukup serius dalam beberapa bulan terakhir dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Simprug dan sempat bolak-balik beberapa kali sebab diabetes dan alzheimer yang di deritanya. Kabar terakhir di konfirmasi bahwa Dorce Gamalama meninggal karena terpapar Covid 19.
Dorce Gamalama atau lebih di kenal dengan Bunda Dorce itu terlahir sebagai seorang laki-laki pada 21 Juni 1963 dengan nama Dedy Yuliardi Ashadi. Dia pertama kali mendapat nama panggung "Dorce" dari seorang pemimpin kelompok tari waria, Fantastic Dolls bernama Myrna. Hal ini di sebabkan saat menjalani profesinya Dorce acap kali menempatkan dirinya sebagai perempuan meski secara fisik dia masih kental sebagai sosok pria. Dorce kemudian melakukan operasi ganti kelamin di Surabaya pada tahun 1983 dan kemudian di kenal dengan nama Dorce Gamalama. Nama Gamalama di ambil dari nama sebuah gunung di Ternate, Maluku Utara.
Prestasi Dorce dalam dunia hiburan bisa di bilang sangat mentereng. Dunia presenter tanah air mempopulerkannya lewat acara gelar wicara, Dorce Show di stasiun Trans TV sejak Januari 2005. Prestasinya dalam dunia musik juga tidak main-main. Museum Rekor Indonesia ( MURI) memberikan penghargaan kepadanya sebagai penyanyi yang berhasil meluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan. Sungguh sebuah prestasi yang mengagumkan dan patut di acungi jempol.
Lain dengan Dorce, Allegra Wolter adalah seorang transpuan pertama Indonesia yang berprofesi sebagai dokter dan terbuka terhadap identitas gendernya. Allegra terlahir sebagai seorang laki-laki, yang mana sejak kecil dia sudah merasakan ada yang berbeda dengan keadaan gender dalam dirinya. Seiring berjalannya waktu dia menyadari bahwa hal yang dia alami adalah gender dysphoria yang merupakan suatu perasaan di mana seseorang merasa identitas gender yang di milikinya tidak sesuai dengan jenis kelamin yang di tetapkan secara fisik saat dia lahir. Hal itu membuat merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa sehingga ia sempat menyalahkan dirinya oleh sebab sifat-sifatnya yang feminis, meski ia mengaku itu keluar secara alami dari dalam dirinya. Saat usia Sekolah Dasar ia sempat berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater tetapi hal tersebut dia rasakan belum menjawab kebingungan gender yang di alaminya. Dia kemudian di bawa ke dokter untuk di suntikan hormon testosteron tetapi tindakan itu malah membuat dia lebih terpuruk karena depresi. Allegra kemudian menyimpan identitas gendernya ke alam bawah sadar dan membuatnya mengalami gejala kecemasan.
Keinginanya menjadi transpuan kemudian menguat ketika Allegra menjalani kuliah kedokteran di Jakarta dan itu membuatnya harus siap menghadapi tantangan terbesar saat transisi secara sosial, yang mana ia sudah mulai menggunakan pakaian yang feminim, memanjangkan rambut dan belajar menata diri, berdandan dan lain-lain. Tantangan lainnya adalah ketakutan keluarga terhadap dirinya apabila nantinya tidak mendapatkan support di lingkungan Pendidikan, pekerjaan yang layak. Namun, di saat yang bersamaan dia berhasil mematahkan ketakutan itu semua saat berhasil lulus dari kuliah kedokteran dan bekerja, dan itu adalah momen yang melegakan baginya. Hal itu tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak seperti teman-teman kuliahnya, para dosen, psikolog, psikiater, ahli hukum dan ahli pendidikan. Dia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya tersebut dan itu banyak membantunya menjalani pilihan gendernya saat ini.
Kini, Allegra sudah bekerja sebagai dokter umum di salah satu klinik di Jakarta. Dia juga aktif menjadi relawan di komunitas LGBT. Di sisi lain, Allegra melihat bahwa identitas gender yang dia miliki sekarang membantunya menjadi lebih berempati terhadap orang lain karena dia pernah merasakan berjuang cukup lama dan hal itu membawanya menjadi pribadi yang lebih toleran terhadap perbedaan dan tentunya tanpa penghakiman.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Dorce_Gamalama
https://www.cnnindonesia.com/hiburan...-usia-58-tahun
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-59937590

Rabu, 16 Februari 2022 jagat hiburan tanah air berkabung atas kabar duka meninggalnya seorang transpuan multitalenta, Dorce Gamalama. Artis, Penyanyi dan Pelawak kelahiran Solok, Sumatera Barat itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami sakit yang cukup serius dalam beberapa bulan terakhir dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Simprug dan sempat bolak-balik beberapa kali sebab diabetes dan alzheimer yang di deritanya. Kabar terakhir di konfirmasi bahwa Dorce Gamalama meninggal karena terpapar Covid 19.
Dorce Gamalama atau lebih di kenal dengan Bunda Dorce itu terlahir sebagai seorang laki-laki pada 21 Juni 1963 dengan nama Dedy Yuliardi Ashadi. Dia pertama kali mendapat nama panggung "Dorce" dari seorang pemimpin kelompok tari waria, Fantastic Dolls bernama Myrna. Hal ini di sebabkan saat menjalani profesinya Dorce acap kali menempatkan dirinya sebagai perempuan meski secara fisik dia masih kental sebagai sosok pria. Dorce kemudian melakukan operasi ganti kelamin di Surabaya pada tahun 1983 dan kemudian di kenal dengan nama Dorce Gamalama. Nama Gamalama di ambil dari nama sebuah gunung di Ternate, Maluku Utara.
Prestasi Dorce dalam dunia hiburan bisa di bilang sangat mentereng. Dunia presenter tanah air mempopulerkannya lewat acara gelar wicara, Dorce Show di stasiun Trans TV sejak Januari 2005. Prestasinya dalam dunia musik juga tidak main-main. Museum Rekor Indonesia ( MURI) memberikan penghargaan kepadanya sebagai penyanyi yang berhasil meluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan. Sungguh sebuah prestasi yang mengagumkan dan patut di acungi jempol.
Lain dengan Dorce, Allegra Wolter adalah seorang transpuan pertama Indonesia yang berprofesi sebagai dokter dan terbuka terhadap identitas gendernya. Allegra terlahir sebagai seorang laki-laki, yang mana sejak kecil dia sudah merasakan ada yang berbeda dengan keadaan gender dalam dirinya. Seiring berjalannya waktu dia menyadari bahwa hal yang dia alami adalah gender dysphoria yang merupakan suatu perasaan di mana seseorang merasa identitas gender yang di milikinya tidak sesuai dengan jenis kelamin yang di tetapkan secara fisik saat dia lahir. Hal itu membuat merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa sehingga ia sempat menyalahkan dirinya oleh sebab sifat-sifatnya yang feminis, meski ia mengaku itu keluar secara alami dari dalam dirinya. Saat usia Sekolah Dasar ia sempat berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater tetapi hal tersebut dia rasakan belum menjawab kebingungan gender yang di alaminya. Dia kemudian di bawa ke dokter untuk di suntikan hormon testosteron tetapi tindakan itu malah membuat dia lebih terpuruk karena depresi. Allegra kemudian menyimpan identitas gendernya ke alam bawah sadar dan membuatnya mengalami gejala kecemasan.
Keinginanya menjadi transpuan kemudian menguat ketika Allegra menjalani kuliah kedokteran di Jakarta dan itu membuatnya harus siap menghadapi tantangan terbesar saat transisi secara sosial, yang mana ia sudah mulai menggunakan pakaian yang feminim, memanjangkan rambut dan belajar menata diri, berdandan dan lain-lain. Tantangan lainnya adalah ketakutan keluarga terhadap dirinya apabila nantinya tidak mendapatkan support di lingkungan Pendidikan, pekerjaan yang layak. Namun, di saat yang bersamaan dia berhasil mematahkan ketakutan itu semua saat berhasil lulus dari kuliah kedokteran dan bekerja, dan itu adalah momen yang melegakan baginya. Hal itu tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak seperti teman-teman kuliahnya, para dosen, psikolog, psikiater, ahli hukum dan ahli pendidikan. Dia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya tersebut dan itu banyak membantunya menjalani pilihan gendernya saat ini.
Kini, Allegra sudah bekerja sebagai dokter umum di salah satu klinik di Jakarta. Dia juga aktif menjadi relawan di komunitas LGBT. Di sisi lain, Allegra melihat bahwa identitas gender yang dia miliki sekarang membantunya menjadi lebih berempati terhadap orang lain karena dia pernah merasakan berjuang cukup lama dan hal itu membawanya menjadi pribadi yang lebih toleran terhadap perbedaan dan tentunya tanpa penghakiman.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Dorce_Gamalama
https://www.cnnindonesia.com/hiburan...-usia-58-tahun
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-59937590


marwangroove920 memberi reputasi
1
768
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan