- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perpustakaan Manusia, Manusia Bisa Disewa per Jam, Buat Apa?


TS
ih.sul
Perpustakaan Manusia, Manusia Bisa Disewa per Jam, Buat Apa?
Agan-agan di sini ada yang pernah ke Denmark? Saya sih belum pernah, doakan saja agar suatu hari saya bisa ke sana. Well, kembali ke Denmark. Di Denmark ada dua tempat paling populer dimana kita bisa menyewa manusia untuk kita gunakan dalam waktu yang sudah ditetapkan dan diberi harga. Tempat pertama adalah kompleks pramuriaan dan tempat kedua adalah Perpustakaan Manusia.
Perpustakaan Manusia, tempat apa sih itu? Di sana, manusia-manusia disediakan untuk Anda dan Anda bisa memilih, membayar sesuai ketentuan, lalu menggunakan manusia itu. Hmm, terdengar nakal sekali tapi tenang, pramuriaan sudah memiliki tempatnya sendiri. Perpustakaan Manusia ini bukanlah tempat untuk bertukar kehangatan tubuh melainkan tempat untuk bertukar cerita.
Konsepnya sederhana, beberapa manusia 'dipajang' dengan label-label seperti pengangguran, biksu, veteran perang, pramuria (ada juga rupanya), hingga dokter jiwa. Nah, di sini Anda bisa menyewa mereka dan mereka akan menceritakan kisah hidup mereka pada Anda. Konsepnya sama seperti perpustakaan, bedanya hanya Anda tidak membaca melainkan mendengarkan.
Hmm… idenya sih cukup menarik. Di negara yang penduduknya malas membaca seperti Indonesia konsep seperti ini bisa diterapkan, siapa tahu bisa sesukses podcastnya Deddy Corbuzier. Masalahnya di sini adalah, memangnya ada orang yang menghabiskan waktu untuk mendengarkan cerita seseorang yang belum tentu akan menarik? Kalaupun ada paling cuma youtuber pengejar adsense atau penulis atau reporter saja yang datang. Setidaknya di negara ini.
Dan mungkin karena ketidakpopuleran itulah Perpustakaan Manusia ini tidak dijadikan sebuah institusi tetap. Perpustakaan ini bersifat seperti event yang hanya digelar 4 hari dalam setahun dan sudah dilakukan di lebih dari 80 negara. Namun, berkat popularitasnya yang tidak diduga, perpustakaan ini berhasil didirikan secara permanen di seluruh penjuru dunia dan mempekerjakan mereka-mereka yang sudah mengalami 'hal-hal menarik' dalam hidunya seperti penindasan, ketergantungan narkoba atau pengalaman penjara.
Jadi, jika buku yang tadinya hendak Anda baca berubah menjadi manusia hidup, apakah Anda merasa lebih tertarik? Atau tidak?
Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
sumur






rifaye dan 25 lainnya memberi reputasi
24
10.8K
70


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan