Kaskus

Story

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Untuk Februari Yang Akan Pergi
Untuk Februari Yang Akan Pergi (Sebuah Monolog)
Untuk Februari Yang Akan Pergi
Wah, udah Februari aja nih
Gak terasa, Januari bagai tak berbekas
Ceritanya masih sama, masih tentang pedih yang pergi lekas. Kapan? Entah kapan? Harus seperti inikah selamanya?

Aku merenung, sendiri, malam-malam begitu sesak
Di sini ramai, banyak orang-orang baik yang begitu santun menyapa, memberi sedikit cerah. Tapi kesedihan itu begitu lekat, pekat, dekat tak mau berlalu. Imajinasiku saban hari bertumbuh dalam kecemasan, galau, patah hati hilang sandaran. Mesti bagaimana aku? Harus seperti apa ku posisikan kecemasanku.

Aku bahkan tidak ingat lagi, apa itu senyum yang tak semu. Sebab hari-hariku hanyalah tetes demi tetes air mata. Tak ada yang patut di puja, apalagi di beri senyuman yang benar-benar tentang sebuah senang, sebuah bahagia.

Entah terhenti di sini, atau akan kembali seperti dulu lagi. Entahlah, kadang aku malas berpikir, malas mengingat, malas memelas. Toh orang lain tak mau peduli, siapa aku? Apa pentingnya aku? Tanpa aku mereka tidak akan merugi.

Kucoba hilang sejenak dari hiruk-pikuk, dari pesta pora, dari ramai sorak-sorai. Dulu mereka itu pengagum. Semua mengagumi, memuji setinggi langit. Aku tahu itu semu, dasar akunya saja yang naif. Begitu mudah percaya pada glory yang fana. Semua itu palsu tau, gak benar-benar seperti itu. Mereka semua begitu karena kamu ada apa-apanya, bukan apa adanya. Yang menyukai apa adanya itu, bulshit lah semua. Dunia itu sama semua, soal take it for granted. Tak ada yang gratis, simbiosis mutualisme. Kadang juga parasit, toxic relationship merajai pergaulan hari-hari.

Fuck lah semuanya, fake. Kefanaan itu bakal keliatan kok. Lambat-laun, sedikit demi sedikit, mereka yang dulu ada akan bercerai-berai menjauh dengan sendirinya, seiring kejatuhan mu, seiring berantakanmu.

Untuk Februari yang akan pergi
Please, bawa serta duka ini di akhir bulanmu. Aku tahu kamu mengujiku kali ini. Aku tahu kamu sedang bergumam dalam hati "segitu aja rupaya, katanya kamu kuat". Yaa, aku tahu kamu kasih ini semua karena kamu tahu aku kuat. Kamu ingin aku belajar dari keterpurukan. Dan jika (mampu) bangkit, aku akan lebih kuat, lebih mengakar. But please, i really close to say "i give up, don't give it to me anymore. I'm tired". Jangan lagi please, aku mohon, jangan lagi. Tolong bantu aku kali ini.

Untuk Februari yang akan pergi, please bawa semua pernak-pernik lukamu. Untuk luka yang sudah terlanjur ada ini, aku sedang berusaha membalutnya. Biarkan aku sembuh, tanpa luka yang baru, please.....
*====*
Diubah oleh albyabby91 09-02-2022 14:45
bukhoriganAvatar border
joeycapeAvatar border
marwangroove920Avatar border
marwangroove920 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
658
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan