- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
JENDERAL HOEGENG DINOBATKAN SEBAGAI POLISI JUJUR SEDUNIA


TS
payungpink
JENDERAL HOEGENG DINOBATKAN SEBAGAI POLISI JUJUR SEDUNIA

Hoegeng Iman Santoso. Inilah polisi yang disebut sebagai contoh jenderal jujur yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
Kapolri yang patut menjadi teladan bagi seluruh anggota Korps Bhayangkara
Bahkan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memiliki anekdot: hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia. Mereka yakni patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng.
Dan kini, Kapolri ke-5, almarhum Hoegeng mendapat rekor MURI sebagai polisi paling jujur sedunia.
Penghargaan itu langsung diberikan oleh Direktur MURI Jaya Suprana kepada istri Hoegeng, Merry Roeslani di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 5 Maret 2015.
Wanita berusia 90 tahun itu tak kuasa menahan haru atas pemberian rekor penghargaan yang didapat suaminya meski telah tiada.
Tampak matanya berkaca-kaca saat menerima piagam dari MURI.
Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, pada 14 Oktober 1921, tak hanya dikenal jujur. Hoegeng juga tak segan turun ke lapangan melaksanakan tugas sebagai polisi.
Meski berpangkat jenderal, dia tak segan turun ke jalan mengatur arus lalulintas.
Sejak menjadi perwira polisi di Medan, Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujurannya.
Dia tak sudi menerima suap sepeser pun. Barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah.
Ya begitulah sosok Hoegeng. Usai pensiun sekali pun meski pernah menjabat sebagai Kapolri, ia tidak memiliki rumah dan kendaraan pribadi.
Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia oleh media dan masyarakat.
Hoegeng hidup pada era di mana banyak pejabat pemerintah yang korup dan belum ada wadah pemberantas korupsi seperti saat ini KPK.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5 Masa jabatan 9 Mei 1968 – 2 Oktober 1971
Sekretaris Kabinet Indonesia ke-2
Masa jabatan 27 Maret 1966 – 25 Juli 1966
Direktur Jenderal Imigrasi ke-4 Masa jabatan
19 Januari 1961 – 22 Juni 1965
Hoegeng juga merupakan salah satu penandatangan Petisi 50.
Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju dengan nama Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso dan namanya juga diabadikan sebagai stadion sepak bola di Kota Pekalongan.
Sumber : Baca Ajah Di Sini






minakjinggo007 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
740
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan