- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Taipei Mengutuk Pernyataan Vladimir Putin, Taiwan Tidak Pernah Diperintah Partai
TS
dragonroar
Taipei Mengutuk Pernyataan Vladimir Putin, Taiwan Tidak Pernah Diperintah Partai
Taipei Mengutuk Pernyataan Vladimir Putin, Taiwan Tidak Pernah Diperintah Partai Komunis China
- 6 Februari 2022, 17:06 WIB
Para veteran ikut serta dalam upacara pengibaran bendera di bekas pos militer di Kinmen, Taiwan, 15 Oktober 2021.* /Reuters /Ann Wang
ZONA PRIANGAN - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Vladimir Putin]Vladimir Putin[/url], setelah Presiden Rusia itu menentang kemerdekaan Taiwan.
Sebelumnya, Presiden Rusia [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Vladimir Putin]Vladimir Putin[/url] bertemu dengan timpalannya dari China [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Xi Jinping]Xi Jinping[/url] di Beijing pada hari Jumat.
Kremlin merilis pernyataan bersama yang mengatakan bahwa Rusia menegaskan kepatuhannya pada prinsip 'Satu-China'.
Bahkan [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Vladimir Putin]Vladimir Putin[/url], menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China, lapor rt.com.
Sementara Taipei selain mengutuk, juga menyebut pernyataan Pemimpin Rusia dan China merupakan klaim palsu.
“Pemerintah Republik Rakyat China tidak pernah memerintah Taiwan,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Taipei.
“Hanya pemerintah yang dipilih secara bebas oleh rakyat Taiwan yang dapat mewakili rakyat Taiwan secara internasional,” tegasnya.
Kemenlu Taiwan menambahkan bahwa Beijing tidak berhak untuk mewakili Taiwan di panggung dunia.
Kemenlu Taiwan juga menegaskan, China tidak boleh memaksa negara lain, organisasi internasional, dan perusahaan untuk membuat pernyataan palsu tentang masalah tersebut.
Di bawah apa yang disebut 'prinsip Satu-China' atau 'kebijakan Satu-China', mayoritas negara menahan diri untuk secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka.
Pulau Taiwan telah secara de facto diperintah oleh pemerintahnya sendiri sejak berakhirnya [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/perang saudara]perang saudara[/url] China pada tahun 1949.
Namun, Beijing mengklaim otoritas atas pulau itu dan menuduh 'pemisah diri' di Taipei memicu ketegangan di kawasan itu dengan menerima militer, bantuan dari luar negeri, termasuk dari AS.
Pejabat Taiwan, sementara itu, menuduh Beijing ikut campur dalam urusan pulau itu dan mempertahankan bahwa Taipei tidak pernah menerima kekuasaan [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Partai Komunis]Partai Komunis[/url] China.***
https://zonapriangan.pikiran-rakyat....s-china?page=2
- 6 Februari 2022, 17:06 WIB
Para veteran ikut serta dalam upacara pengibaran bendera di bekas pos militer di Kinmen, Taiwan, 15 Oktober 2021.* /Reuters /Ann Wang ZONA PRIANGAN - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Vladimir Putin]Vladimir Putin[/url], setelah Presiden Rusia itu menentang kemerdekaan Taiwan.
Sebelumnya, Presiden Rusia [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Vladimir Putin]Vladimir Putin[/url] bertemu dengan timpalannya dari China [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Xi Jinping]Xi Jinping[/url] di Beijing pada hari Jumat.
Kremlin merilis pernyataan bersama yang mengatakan bahwa Rusia menegaskan kepatuhannya pada prinsip 'Satu-China'.
Bahkan [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Vladimir Putin]Vladimir Putin[/url], menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China, lapor rt.com.
Sementara Taipei selain mengutuk, juga menyebut pernyataan Pemimpin Rusia dan China merupakan klaim palsu.
“Pemerintah Republik Rakyat China tidak pernah memerintah Taiwan,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Taipei.
“Hanya pemerintah yang dipilih secara bebas oleh rakyat Taiwan yang dapat mewakili rakyat Taiwan secara internasional,” tegasnya.
Kemenlu Taiwan menambahkan bahwa Beijing tidak berhak untuk mewakili Taiwan di panggung dunia.
Kemenlu Taiwan juga menegaskan, China tidak boleh memaksa negara lain, organisasi internasional, dan perusahaan untuk membuat pernyataan palsu tentang masalah tersebut.
Di bawah apa yang disebut 'prinsip Satu-China' atau 'kebijakan Satu-China', mayoritas negara menahan diri untuk secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka.
Pulau Taiwan telah secara de facto diperintah oleh pemerintahnya sendiri sejak berakhirnya [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/perang saudara]perang saudara[/url] China pada tahun 1949.
Namun, Beijing mengklaim otoritas atas pulau itu dan menuduh 'pemisah diri' di Taipei memicu ketegangan di kawasan itu dengan menerima militer, bantuan dari luar negeri, termasuk dari AS.
Pejabat Taiwan, sementara itu, menuduh Beijing ikut campur dalam urusan pulau itu dan mempertahankan bahwa Taipei tidak pernah menerima kekuasaan [url=https://zonapriangan.pikiran-rakyat.com/tag/Partai Komunis]Partai Komunis[/url] China.***
https://zonapriangan.pikiran-rakyat....s-china?page=2
0
600
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan