

TS
albyabby91
Asal Muasal Begal - Bagaimana Sejarahnya?

Pembegalan adalah sebuah aksi merampas di tengah jalan dengan menghentikan pengendaranya. Biasanya, pembegalan terjadi di jalanan yang jauh dari keramaian, perampok, penyamun, penggarong.
Kata begal telah ada dalam ramalan raja Kediri, Prabu Jayabaya (1135-1157): Begal pada ndhugal, rampok padha keplok-keplok. Ramalan tersebut ditafsirkan oleh Sindung Marwoto dalam Ramalan Prabu Jayabaya: Mengungkap Tanda-tanda Zaman: “Pencopet, perampok, perompak, maling dan sejenisnya semakin kurang ajar. Dia melakukan aksinya dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Ia menjarah-rayah harta orang lain dengan semena-mena. Ia bersorak-sorai karena menjarah dan merampok semakin mudah dan hasilnya semakin banyak, risiko perbuatan mereka semakin kecil. Kalau toh tertangkap dan masuk penjara, mereka dengan sangat mudah menyuap pejabat hukum untuk melepaskan.”
Sebelum bertobat, Sunan Kalijaga dikisahkan pernah menjadi begal.
Selain begal, sejarawan Suhartono mencatat istilah lain yaitu perampok, penyamun, kecu, koyok, dan culeng. Kecu dan rampok terdiri dari kawanan yang lebih dari 20 orang, koyok lebih dari 5 orang, dan culeng lebih dari tiga orang. Pada 1919-1921 di setiap September, selalu ada sekali peristiwa kecu.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, menjelaskan komplotan sindikat narkoba itu merekrut anak-anak sekaligus menyalurkan hasil kejahatan yang mereka lakukan. Menurutnya, anak-anak hanya alat mereka dalam meraup keuntungan. Arist juga melihat bahwa faktor utama keterlibatan anak dalam kasus begal adalah narkoba. Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Erlangga Masdiana, mengatakan, pelaku melihat adanya kesempatan memperoleh uang melalui aksi begal. Terlebih kesempatan tersebut didukung dengan lokasi jalan raya yang sepi dan kurang penerangan. Erlangga juga menyatakan, melihat dari pola yang ada, peristiwa pembegalan sepeda motor biasanya terjadi di awal tahun. Pasalnya, di awal tahun kegiatan-kegiatan ekonomi akibat dari perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih belum berjalan. Menurutnya, pembegalan dilakukan rata-rata oleh pelaku yang bergerombol. Artinya, tidak memungkinkan hanya satu orang yang membegal, apalagi yang sudah ditangkap kepolisian menunjukkan pelaku masih berusia muda.
Psikolog forensik Universitas Pancasila Jakarta Reza Indragiri Amriel menduga kasus pembegalan yang terjadi hanyalah aksi kriminal di permukaan yang menjadi perantara untuk aksi kriminal lain, tidak sekadar bermotifkan ekonomi. Menurut Reza, tindakan pelaku pembegalan telah menyimpang dan menunjukkan gangguan rasional. Dia menduga pelaku di bawah pengaruh narkotika, obat-obatan dan minuman keras sehingga tindakannya terhadap korban menjadi berlebihan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pembegalan


marwangroove920 memberi reputasi
1
3.2K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan