Sejak saat itu, ketika Nam Jul masuk ke kamar kakaknya! Ia merasa dihantui oleh kakaknya. Telinganya berdengung, dan ada bisikan halus yang mengatakan
"seharusnya bukan aku yang mati"
Seketika Nam Jul kecil berteriak, dan memohon kepada bisikan bisakan itu untuk menghilang supaya tak ada lagi beban didalam pikirannya.

1 tahun berlalu, tapi trauma itu tetap mengahantui Nam Jul. Ibunya, sekarang sudah memilih untuk menjalani kehidupan yang baru. Nam Jul tak lagi dihiraukan, karena ibunya lebih memilih seorang pria yang sedang dekat dengannya. Meski tak menikah, ia dan ibunya sudah pindah kerumah calon ayahnya. Disana ia hidup bersama kedua kakak tirinya yang bernama Han (14 th)dan Yan (12 th) sedangkan saat itu Nam Jul sendiri masih berusia (9 th). Kakak tirinya memiliki paras rupawan, kulit bersih dan tinggi. Bahkan disekolahnya mereka menjadi idola banyak wanita. Sejak kepindahannya dirumah baru, Nam Jul mendapat perlakuan istimewa dari kakak tirinya. Bahkan calon ayahnya tak pernah meembedakan mereka. Trauma Nam Jul sedikit demi sedikit terobati karena kakaknya yang sangat baik.


Hari bahagia ibu dan calon ayahnya telah tiba, mereka melangsungkan pernikahan sederhana dihalaman rumah mereka. Hanya keluarga inti yang datang ke pernikahan tersebut. Saat acara sedang berlangsung, kakaknya yang bernama Han terus memandangi Nam Jul. Entah karena ada yang aneh atau ada yang mengganjal, tapi sikap kakaknya tersebut membuatnya sedikit risih dan malu. Acara demi acara akhirnya usai, Yan dan Han memanggil Nam Jul yang sedari tadi melamun dengan tatapan kosong. Yang rupanya, ia sedang merindukan ayahnya yang sekarang sudah digantikan ayah barunya.



Hari demi hari dilalui Nam Jul dengan perasaan bahagia, namun beberapa kali ia merasa ada seseorang yang terus mengawasinya. Dan perasaan yang aneh itu membuatnya merasa tidak tenang. Malam itu, angin begitu kencang hingga membuat jendela dikamarnya menutup dengan kencang. Saat ia hendak menutupnya, bayangan seseorang terlihat di balik pohon.



Setelah kakaknya keluar, Nam Jul masih terheran heran memikirkan bayangan siapa yang ada dibalik pohon tadi.

Keesokan paginya...
Meja makan sudah ramai dengan pertengkaran kecil antara Han dan Yan. Hingga Nam Jul turun dari tangga dan membuat kedua kakaknya terbelalak melihat Nam Jul.

~~
Cerita beralih kepada seorang perawat cantik yang sedang berjaga malam disebuah rumah sakit bersalin.





Pagi ternyata sudah tiba, malam yang suram rupanya telah dilalui Nana dengan baik meskipun ada beberapa kejadian yang membuatnya ganjal. Setibanya dirumah, Nana mendapat sepucuk surat berlumuran darah bertuliskan


Seketika Nana teringat kejadian 17 tahun yang lalu, saat masa kecilnya yang kelam kembali menghantuinya disaat traumanya sudah hampir pulih. Nana pingsan didepan pintu, lalu seseorang menolongnya dan membawa Nana kesuatu tempat.

Saat Nana terbangun, ia kaget melihat keadaan sekitar yang sangat kumuh, lembab dan juga gelap. Tempat tersebut terlihat tidak asing bagi Nana, dan foto keluarga yang menempel ditembok mengingatkan kejadian kejadian suramm setelah itu. Langkah kaki mulai menghampiri Nana, terlihat dari jauh tiga jari tangan kanan ternyata hilang. Dan Nana mulai ketakutan saat langkah kaki tersebut mulai terhenti didepannya. Ia mengingat saat seseorang yang ada didepannya, 17 tahun lalu pernah menggaulinya seperti binatang. Memaksanya mengikuti segala keinginan birahinya, hingga hampir membunuhnya. Seseorang didepan Nana adalah Han, kakak tiri Nam Jul yang dulu sangat menyayangi Nam Jul.

Kembali keawal cerita, saat kejadian kecelakaan keluarga Nam Jul. Kala itu hanya Nana dan ibunya yang selamat. Nana ini adalah kakak perempuan Nam Jul yang berusia 12 tahun, namun karena ibunya tak terima bahwa anak laki laki kesayangannya meninggal, seminggu setelah kematian suami dan anaknya! Nana dipaksa menjadi Nam Jul, dari merubah cara berpakaian seperti laki laki hingga rambut yang dipotong hingga benar benar berubah menjadi laki laki. Bahkan saat cerita Nam Jul berada dikamar kakaknya, sebetulnya Nana yang berada dikamar Nam Jul dan dihantui Nam Jul.

Kala itu Nana menuruti kemauan ibunya, karena ia merasa tak memiliki keluarga lagi selain ibunya. Bahkan saat pernikahan ibunya dan ayah tirinya ia dipaksa memakai jas seperti kedua kakak tirinya. Rupanya saat Han menatap Nana/Nam Jul saat dipernikahan orang tuanya, Han sudah tahu bahwa yang bernama Nam Jul sebetulnya adalah perempuan. Karena itu mulai tumbuh benih benih rasa suka dari Han. Tak terkecuali saat cerita kembali saat suasana di meja makan, saat Yan dan Han terdiam melihat Nana/Nam Jul yang turun dari tangga. Meski tampilannya seorang laki laki, namun kecantikan Nana tidak bisa luntur begitu saja.

Kembali dimana Nana dewasa kembali bertemu Han dirumah yang sama, saat mereka pernah hidup bahagia selama 2 tahun lamanya. Han terlihat marah melihat Nana yang bisa hidup tenang saat dahulu pernah membunuh keluarganya, bahkan ibunya sendiri sudah direnggut nyawanya. Jari tangan Han hilang, juga karena nana memotongnya saat ingin menyelamatkan diri dari Han yang kala itu hendak menggaulinya.

Disini, Nana yang tadinya merasa takut rupanya hanya berpura pura. Ternyata ia memang sangat senang bisa bertemu lagi dengan Han.



Han sudah menyiapkan pisau tajam ditangannya, pisau itu juga yang digunakan Nana untuk memotong jari Han dulunya. Bahkan pisau itu digunakan untuk menusuk, ayah dan adiknya. Sedangkan ibunya, didorong dari lantai 2 hingga terjatuh dan darah tak berhenti mengalir dari kepala ibunya sampai tewas mengenaskan.

Saat pisau hendak ditusukkan ke dada Nana, ia menangis dan memohon kepada Han dan mengatakan

Seketika Han tak tega melihat gadis yang sangat dicintainya menangis dihadapannya. Han kecil sangat mencintai Nana, namun tidak dengan Nana yang mebenci seluruh keluarga Han. Karena mengambil kasih sayang ibu darinya.

Nana ini sedari tadi diikat dan didudukkan dikursi, sehingga ia hanya bisa pasrah dan menangis saat Han hendak menyakitinya. Rencana Han yang sudah terpendam lama gagal, karena tak tega melihat gadis cantik dihadannya menangis. Han melepas tali yang melilit ditubuh Nana dengan perlahan. Nana mulai bangkit dan meminta maaf karena sudah menyakitinya dan membuat jarinya hilang. Nana mengambil paksa pisau dari tangan Han, dan menusukkan pisau kedadanya sendiri. Kakak tirinya itu histeris, satu satunya keluarga yang dimilikinya telah membunuh dirinya sendiri. Dan untuk menebus semua kesalahan yang sudah mengakibatkan Nana terluka, Han juga bunuh diri. Ia mengikatkan lehernya ditali yang sudah ia persiapkan untuk bunuh diri bersama gadis yang ia cintai itu.

Cerita berakhir, dengan banyak korban yang harus menanggung setiap perbuatannya. Nana sebelumnya sudah hidup bahagia, setelah berhasil pergi dari masa lalunya yang kelam. Pembunuhan yang terjadi dahulu, ternyata polisi menjadikan Han tersangka. Dan ia menjalani rehabilitasi karena usianya masih 14 tahun dan tidak dipenjara. Nana berhasil menyelesaikan sekolah, di kota yang sangat jauh dari rumah lamanya. Hingga ia mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Universitas. Pekerjaannya sudah mapan, namun ternyata masa lalu menghantui dan membuat kehidupannya menjadi suram.

Perbuatan yang keji memang pantas dibalas, namun saat manusia bisa saling memaafkan dan ikhlassemuanya bisa dijalani dengan hati yang tenang dan tentram. Sama seperti takdir Tuhan, saat Tuhan sudah mengambil orang yang disayang! Harusnya kita rela dengan hati yang lapang. Supaya tidak ada lagi korban yang akan kembali Hilang.

Demikian cerita ini berakhir.
Terima kasih

Cerita diatas hanyalah cerita fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, dan jalan cerita. Kami memohon maaf yang sebesar besarnya.

Pict Canva
Penulis Sinta Mustika