- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Apa yang akan terjadi jika Jakarta dihantam meteorit raksasa


TS
mr.ayah
Apa yang akan terjadi jika Jakarta dihantam meteorit raksasa
GIF
Quote:
Teori terkuat tentang kepunahan massal K-Pg (Kretaseus/Kapur-Paleogen) yang memusnahkan dinosaurus beserta 75% kehidupan di Bumi saat itu adalah bahwa kepunahan tersebut disebabkan oleh meteorit raksasa yang menghantam Bumi. Meteorit tersebut jatuh di Teluk Meksiko, di tempat yang kini menjadi Semenanjung Yucatan. Kawah yang dihasilkannya dinamai Kawah Chicxulub. Kita akan menyebut si meteorit pembawa kiamat ini dengan nama Chicxulub Impactor.
Sekarang, apa yang terjadi jika meteorit yang sama persis dengan Chicxulub Impactor, jatuh menghantam Jakarta tahun 2022 ini?
Chicxulub Impactor berdiameter antara 10 sampai 15 kilometer (beberapa estimasi malah menganggap asteroid tersebut berdiameter sampai 81 kilometer). Kita akan gunakan yang 15 kilometer. Asteroid itu akan berukuran sebesar ini:
Spoiler for gambar:

Riset sejauh ini menunjukkan bahwa Chicxulub Impactor menghantam Teluk Meksiko dari arah tenggara-selatan dengan sudut lancip, setara atau kurang dari 45 derajat. Estimasi kecepatan batu antariksa tersebut adalah antara 12 sampai 80 kilometer per detik. Kita akan ambil angka yang mendekati tengah-tengahnya, yaitu 40 kilometer per detik.
Dengan kecepatan setinggi itu, Chicxulub Impactor (haruskah kita sebut Jakarta Impactor?) akan melesat melewati empat lapisan atmosfer dalam waktu kurang dari tiga detik. Tiada satu pun sistem pertahanan udara di dunia, tidak juga THAAD, S-500, atau Iron Dome, yang mampu mencegat, apalagi menghancurkan target sebesar dan secepat itu. Warga Jakarta yang kebetulan sedang memandangi langit saat itu hanya sempat melihat berkas cahaya seperti potongan matahari yang jatuh.
Mulai dari sini, apa pun kejadian yang kita bayangkan, kemungkinan kejadian aslinya bakal lebih dahsyat.
Sulit bagi orang pada umumnya untuk membayangkan kerusakan yang dihasilkan dari meteorit berukuran besar. Jika ada bola peluru yang dilempar atlet, peluru tersebut akan jatuh ke tanah dengan kecepatan tinggi, membuat bekas tempatnya mendarat, menghasilkan getaran dan merusak sekitar tempat dia mendarat. Umumnya, itulah referensi terdekat yang bisa dibayangkan orang-orang mengenai meteorit. Tinggal perbesar saja ukurannya.
Tetapi, kita harus ingat bahwa semakin besar massa benda dan semakin cepat benda tersebut melaju, energinya akan semakin besar pula. Peluru pistol misalnya, adalah benda mungil yang tidak lebih besar dibanding kuku ibu jari. Tetapi, benda mungil tersebut mampu memberikan efek merusak pada objek yang jauh lebih besar karena kecepatannya yang amat tinggi.
Spoiler for Sebagai gambaran, pada 15 Februari 2013, sebuah meteor berdiameter 20 meter memasuki atmosfer Bumi di daerah Chelyabinsk, Rusia:

(atas).
Meteor berkecepatan sekitar 19 kilometer per detik itu meledak di ketinggian 29 kilometer. Meskipun ukurannya sepintas tidak begitu besar dan meledak di tempat tinggi alih-alih jatuh ke tanah, meteor tersebut menghasilkan gelombang kejut yang memecahkan ribuan jendela di berbagai gedung, mengirim fragmen-fragmen meteorit kecil ke danau-danau es di sekitarnya, dan melukai lebih dari seribu orang.
Spoiler for :

Kejadian yang lebih lalu adalah pada 8 Oktober 2009, ketika meteor berukuran kira-kira 10 meter, meledak di ketinggian 15-20 kilometer di langit Watampone, Sulawesi Selatan. Sayangnya catatan untuk peristiwa ini cukup minim.
Sekarang bayangkan meteorit tersebut dua kali besar Gunung Everest dan lebih dari dua kali lebih cepat dibanding meteor Chelyabinsk. Ketika “Jakarta Impactor” menghantam, kota terbesar di Indonesia ini akan langsung diliputi plasma yang jauh lebih terang dibanding matahari, yang akan terlihat sampai jarak ribuan kilometer. Plasma ini akan membutakan praktis siapa saja yang melihat langsung ke arahnya.
Spoiler for :

Sementara Jakarta Impactor menguap dalam tumbukannya, kerak Bumi yang berada di ground zero akan mencair dan terkelupas sampai sedalam 32 kilometer, serta membuat kawah berdiameter antara 180 sampai 300 kilometer. Apa pun atau siapa pun yang berada dalam radius ini akan musnah tidak bersisa. Sepuluh juta lebih manusia akan tewas seketika tanpa mengetahui apa yang terjadi.
Kerak Bumi akan terangkat hingga setinggi 20 kilometer di pinggiran kawah, membentuk struktur seperti cincin raksasa sementara. Ejekta berupa kuantriliunan ton batuan panas akan terlontar ke langit hingga ke antariksa, sangat mungkin menghantam banyak satelit yang ada di orbit rendah. Bagaikan sebongkah batu besar yang dilempar ke genangan air dangkal, tumbukan ini akan membuat air laut di Teluk Jakarta terdorong mundur ke Selat Karimata dan Laut Jawa, menyibak dasar teluk.

Dalam hitungan detik setelah tumbukan, gelombang radiasi panas akan melesat ke segala arah sampai radius 1000 hingga 1500 kilometer dari titik pusat tumbukan. Provinsi yang terkenal gelombang panas maut ini (selain DKI Jakarta) adalah:
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
DIY
Lampung
Sumatra Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Sebagian Bengkulu
Sebagian Jawa Timur (termasuk Surabaya)
Sebagian Jambi
Sebagian Kalimantan Tengah
Sebagian Kalimantan Barat
Banten
Jawa Tengah
DIY
Lampung
Sumatra Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Sebagian Bengkulu
Sebagian Jawa Timur (termasuk Surabaya)
Sebagian Jambi
Sebagian Kalimantan Tengah
Sebagian Kalimantan Barat
Spoiler for Perkiraan radius gelombang panas. Tanda panah menunjukkan arah datangnya meteorit.:

Gelombang panas ini akan membakar praktis segalanya. Kecuali Anda berada di bawah tanah atau di bunker perlindungan khusus, minimal Anda akan menderita luka bakar tingkat tiga.
Tak lama setelah itu, gelombang kejut akan menderu lebih cepat dibanding kecepatan suara, menghasilkan angin ke segala arah yang berlangsung sekejap. Dalam radius 1000 atau 1500 kilometer, gelombang kejut ini akan mencabuti pepohonan dari akarnya, meremukkan gedung-gedung, dan menumbangkan tiang listrik seakan mereka semua terbuat dari tusuk gigi. Dari jarak radius 2500 kilometer atau lebih, dentuman ini masih akan cukup keras sehingga mampu merobek gendang telinga dan memecahkan kaca bangunan.
Spoiler for Estimasi efek tumbukan di Yucatan. Tinggal digeser saja titik pusatnya ke Jakarta dan disesuaikan petanya dengan Bumi modern.:

Spoiler for Kondisi hutan di daerah Tunguska, Siberia, setelah terkena gelombang kejut dari meteor berdiameter sekitar 65–80 meter yang meledak di udara. Kejadian tahun 1908 itu meratakan hutan seluas 2.150 km persegi.:

Sementara cahaya plasma mulai mereda dan cincin ejekta mulai jatuh kembali ke permukaan Bumi, gempa yang setara dengan 10 Skala Richter (12 dalam Skala Mercalli) akan dirasakan di seluruh bagian Indonesia Barat, membuat rekahan besar di tanah, melempar benda-benda ke udara, dan memusnahkan struktur apa saja yang masih berdiri.
Gempa ini mungkin berkurang kekuatannya di Indonesia Tengah dan Timur, tetapi masih sangat besar untuk membuat kerusakan total. Seluruh kota besar di Indonesia niscaya rusak parah. Gempa tumbukan ini juga akan dirasakan tidak peduli di mana pun Anda berada di Bumi—seluruh dunia akan mengalami guncangan tanah ini dan menyadari ada yang tidak beres. Gempa hasil tumbukan Jakarta Impactor akan menjadi gempa terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah manusia. Korban akan berjatuhan di setiap kota di keenam benua.
Ketika cincin ejekta kembali dan kerak Bumi yang cair mulai berusaha kembali ke bentuknya semula, air laut yang tadinya terdorong akhirnya kembali membanjiri teluk Jakarta. Tarik-ulur air laut yang diakibatkan oleh guncangan super dan permainan kerak Bumi ini akan membuat megatsunami terbesar yang pernah dilihat manusia: gelombang setinggi minimal 100 meter, maksimal 1,5 kilometer.

Tsunami sebesar itu akan menyapu seluruh pantai di Indonesia, membanjiri pesisir sampai berkilo-kilometer ke dalam daratan. Singapura, Bandar Seri Begawan, Bangkok, dan Manila (yang sebenarnya sudah menjadi puing-puing karena gempa sebelumnya) akan lenyap ditelan ombak. Meskipun demikian, karena Indonesia adalah negara kepulauan, ada kemungkinan megatsunami yang tersebar ke seluruh dunia tidak akan sekuat gelombang utama yang menghantam Asia Tenggara.
Tetap saja, karena gelombang utamanya sudah lebih tinggi dibanding gedung buatan manusia mana pun, megatsunami terkecilnya sekalipun tetap akan menimbulkan kerusakan yang sangat parah. Kerusakan yang diakibatkan rentetan megatsunami ini akan membuat bencana Tsunami Samudra Hindia pada 2004 terlihat seperti bekas perang balon air.

Setelah membaca sampai sini, Anda mungkin berpikir, Sepertinya skenario ini tidak bisa lebih buruk lagi.
Sayangnya, kita bahkan belum sampai ke bagian yang paling buruk!
Gelombang kejut tumbukan tidak hanya merambat di permukaan, tetapi juga ke dalam Bumi. Tekanan yang luar biasa ini akan memicu gunung-gunung berapi aktif di seluruh dunia untuk erupsi.

Masih ingat ejekta yang terbang sewaktu meteorit pertama jatuh? Ejekta tersebut (yang volume keseluruhannya jauh lebih besar dibanding volume asteroidnya sendiri) akan jatuh kembali ke Bumi, di seluruh dunia, dan memanaskan atmosfer hingga ke suhu ekstrem. Sejauh ini kita belum mengetahui sampai sepanas apa, tapi mengingat volume ejekta dan energi yang mereka hasilkan, suhu atmosfer dunia diperkirakan akan meningkat sampai setara dengan oven industri, selama berhari-hari ...

... yang mana berarti, seluruh benda di permukaan Bumi yang bisa terbakar, akan terbakar. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri dalam situasi apokaliptik semacam itu adalah berlindung di bunker superkuat dengan persediaan obat-obatan, pakaian, air bersih, dan makanan yang mumpuni.
Spoiler for Estimasi sebaran kebakaran hutan setelah tumbukan Chicxulub Impactor.:

Setelah 24 jam huru-hara gonjang-ganjing itu berlalu, akan ada miliaran korban jiwa. Hanya akan ada segelintir manusia paling beruntung yang masih bisa bertahan hidup. Dari para survivor itu, hampir bisa dipastikan tidak ada yang merupakan orang Jakarta. Atau setidaknya, orang Jakarta yang sedang berada di Jakarta.
Namun, skenario kiamat ini belum rampung!
Awan debu hasil tumbukan meteorit akan menyebar ke angkasa, menutupi atmosfer, memangkas cahaya matahari yang mencapai permukaan planet hingga nyaris seluruhnya. Siang hari pukul 12 akan sama temaramnya dengan malam hari tanpa bulan purnama. Tanpa adanya listrik, Bumi kembali gelap gulita, hanya diterangi kobaran api atau pijar lava.
Ketiadaan sinar matahari ini berlangsung hingga bertahun-tahun, membuat tumbuhan—jika ada yang selamat—tidak bisa berfotosintesis dan akhirnya mati. Begitu pula organisme fotosintetik lain, termasuk fitoplankton dan ganggang. Dasar rantai makanan akan runtuh, diikuti konsumen-konsumen di atasnya.
Bagaimana dengan nasib manusia?
Tidak ada listrik. Sebagian besar, jika tidak semua, pembangkit listrik sudah hancur. Bendungan-bendungan paling perkasa sekalipun tidak akan bisa menahan guncangan 9 SR yang berlangsung dalam waktu lama, deburan tsunami setinggi gedung pencakar langit, atau letusan kompak gunung berapi. PLTN-PLTN akan mengalami kegagalan fungsi dan bisa jadi menyebarkan radiasi ke area sekitarnya. Fasilitas kesehatan juga bernasib sama. Peternakan kosong karena hewan-hewan ternak sudah gosong. Pertanian dan perkebunan bernasib sama. Tidak akan ada bantuan, karena seluruh negara akan sibuk mengurusi dirinya sendiri-sendiri. Itu kalau birokrasinya belum kolaps karena saking banyaknya infrastruktur yang hancur dan orang yang tewas.
Negara yang paling hopeless dalam situasi tersebut sudah pasti Indonesia. Hampir tiga provinsinya akan hilang dari peta. Kawah hasil tumbukan akan merentang mendominasi lanskap di Pulau Jawa bagian barat. Dengan pusat kawah di Jakarta, kawah tersebut akan mencapai Ujung Kulon dan Ketapang di baratnya, Majalengka dan Nagreg di timurnya, dan Babadan di bagian selatannya. Kawah ini akan terisi air laut dan menenggelamkan seluruh daerah di dalamnya.
Spoiler for Ilustrasi kawah Yucatan. Saat ini kawahnya sudah hampir menghilang dan hanya bisa ditemukan melalui pencitraan satelit khusus, misalnya dengan peta gravitasi.:

Energi hasil tumbukan meteorit sebesar itu akan senilai 3 x 10 pangkat 8 joule, atau setara dengan delapan miliar kali ledakan Tsar Bomba, bom nuklir terkuat yang pernah diuji coba manusia (karena sebab ini jugalah kita tidak bisa serta-merta menggunakan website Nukemap untuk melihat gambaran efek kehancuran. Jakarta Impactor akan membuat seluruh senjata nuklir kita terlihat seperti petasan).
Bahkan jika dibandingkan dengan letusan supervulkano Toba pada 74.000 tahun lalu, energi meteorit tersebut masih 200 kali lebih besar.
Setelah melihat semua prediksi penuh hawa putus asa itu, apa ada berita baik?
Ternyata ada. Penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa Chicxulub Impactor tepat menghantam kerak Bumi yang memiliki kandungan hidrokarbon tinggi. Hantaman ini mengakibatkan cadangan hidrokarbon ikut terlepas sehingga efek rumah kaca meteorit menjadi lebih parah.
Lebih lanjut lagi, ternyata kerak dengan hidrokarbon tinggi ini hanya sekitar 15% dari seluruh luas kerak Bumi. Artinya, jika Chicxulub Impactor saat itu menghantam 85% lokasi lainnya, kemungkinan besar abu tumbukannya dan efek kepunahan massalnya tidak separah semestinya. Beberapa ahli bahkan beranggapan dinosaurus non-unggas mungkin masih bisa selamat jika Chicxulub Impactor tidak menghantam Teluk Meksiko.

Jika kandungan hidrokarbon di bawah Jakarta dan sekitarnya rendah, maka bisa dipastikan efek jangka panjang tumbukan Jakarta Impactor tidak akan sefatal pendahulunya, meski akan sulit melihat bedanya.
Kita sering menganggap bahwa seluruh kehidupan yang kita jalani tidak akan berubah. Semuanya akan tetap seperti itu. Zaman akan terus maju, inovasi akan terus bermunculan, anak-anak menggendong tas sekolah dan orangtua pergi bekerja.

Tetapi, sebenarnya, seluruh hal yang kita lihat saat ini adalah hal yang sangat rentan. Kita bersama-sama berada di kapal antariksa raksasa yang telah mengorbit bintang, bernama Bumi. Sebuah bencana ekstraterestrial bisa memusnahkan kita kapan saja, dan dalam waktu dekat ini, kita bisa dibilang sangat tidak siap untuk itu.
sumber
terima kasih






Pathela dan 26 lainnya memberi reputasi
27
4.5K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan