- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Demi Stabilitas Italia, Presiden Mattarella Lanjutkan Jabatan


TS
harbisindo
Demi Stabilitas Italia, Presiden Mattarella Lanjutkan Jabatan

Bisnis, JAKARTA– Presiden Sergio Mattarella setuju menjalani masa jabatan kedua setelah Perdana Menteri Mario Draghi meyakinkannya untuk tetap tinggal demi ‘stabilitas’ Italia. Dia secara resmi terpilih kembali pada Sabtu (29/1/2022), setelah putaran ke-8 pemungutan suara.
Presiden berusia 80 tahun itu menerima 759 suara dari 983 suara di majelis rendah, menyusul kesepakatan antara Draghi dan partai-partai utama Italia untuk mendukung petahana. Padahal, semula Mattarella berencana segera pensiun dan akan menyewa apartemen di Roma.
Berbicara setelah pemungutan suara Sabtu malam, Mattarella merasakan ‘rasa tanggung jawab’ untuk tetap menjabat mengingat tantangan kesehatan dan ekonomi yang dihadapi negaranya.
“Kewajiban terhadap bangsa harus di atas pilihan pribadi saya sendiri,” ujar mantan Hakim Mahkamah Konstitusi itu, dilansir BBC, Minggu (30/1/2022).
Dalam beberapa tahun terakhir, ketika politik Italia menjadi lebih terfragmentasi, peran Mattarella menjadi makin penting dan dia dipuji oleh banyak orang sebagai pengaruh yang menstabilkan saat beberapa koalisi pemerintahan runtuh.
Baca : Ketika Sponsor Olimpiade Terdiam di Beijing 2022
Tahun lalu, dia turun tangan untuk mencegah krisis politik lain yang disebabkan oleh pengunduran diri Perdana Menteri Giuseppe Conte sehubungan dengan respons negara itu terhadap virus corona . Dia kemudian menunjuk Draghi.
Mattarella mengatakan pada saat itu bahwa Italia membutuhkan ‘pemerintah tingkat tinggi’ untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi terburuk negara itu dalam beberapa dekade.
Sementara itu, dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, keterpilihan kembali Mattarella dan penetapan kembali Draghi sebagai PM memberikan sentimen positif kepada investor karena mengurangi potensi pemilihan umum lebih cepat dan membuat Draghi melanjutkan agenda reformasinya sampai pemilu berikutnya pada 2023.
"Pemilihan kembali Mattarella adalah berita fantastis bagi rakyat Italia," kata Draghi.
Seperti diketahui, Draghi pada awalnya telah digadang-gadang akan menerima posisi sebagai kepala negara. Namun, eks Presiden European Central Bank (ECB) hingga 2019 ini digagalkan oleh anggota parlemen di pemerintahan persatuannya sendiri yang khawatir kekacauan politik kembali terjadi tanpa Draghi sebagai pimpinan.
Sejak ditunjuk pada Februari 2021. Draghi berhasil menyatukan kumpulan partai dan memulai reformasi ekonomi. Dia juga berhasil mendorong program vaksinasi secara agresif dan mengamankan 200 miliar euro (US$223 miliar) yang masuk ke dalam dana pemulihan Uni Eropa. Pada akhirnya, Draghi sendiri yang meminta Mattarella tetap memegang kursi presiden untuk memecah kebuntuan.
Sumber : Bisnisindonesia.id
0
496
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan