Kari, seorang pasien yang berobat di klinik didatangi oleh polisi muda. Mantan penyidik Laapalenta itu ditanyai juniornya terkait misteri pembunuhan 3 anak Finlandia.

Kasus itu unik karena sang pelaku menggambar Mural di dinding - dinding jalan. Mural itu berisi pesan, "For Better World".

Lasse adalah seorang tahanan di Riihimaki akibat 11 pembunuhan dan 18 pembantaian. Ia selalu memberi obat methitural kepada para korbannya. Itu membuat Kari mengira, Lasse terlibat dalam kasus terakhir.

Namun Kari tidak bisa pergi menemui Lasse. Sebagai gantinya ia meminta Janina, anak gadisnya yang masih kuliah untuk mewawancarai Maasalo.

Di sepanjang film ini, penonton akan disuguhi perjalanan Sorjonen dalam lepas dari keterbatasannya. Di awal film, saat Heikkinen mengunjungi dirinya dan meminta petunjuk kasus, Kari menutup diri dan memilih tidak terlibat.

Ia memilih untuk minum obat, tidur jam sepuluh dan berlatih tenis meja di pagi harinya. Sampai akhirnya, berita hilangnya seorang anak bernama Saku Martikainen berhubungan dengan berkas kasus dan mengarah kepada korban berikutnya: Katia Jakoola.

Lewat ingatan, pengalaman dan intuisinya sebagai penyidik senior, Kari Sorjonen kembali ke permukaan. Ia tak lagi terkungkung dalam rutinitas perawatan kesehatan di klinik, tapi keluar untuk membantu polisi Finlandia dalam mengungkap kasus itu.

Sang tokoh utama digambarkan berhasil menghentikan ketakutan dalam pikirannya sendiri, dan melewati sisa - sisa hidupnya dengan kesadaran penuh.



Menonton Sorjonen mengungkap hilangnya anak - anak muda itu memunculkan keingintahuan sekaligus penasaran. Bagi penyuka film bergenre crime, Muraalimurhat bisa dtonton sebagai hiburan alternatif.

Penonton Silence of The Lambsmungkin akan menemukan beberapa hal yang mirip, seperti plot cerita, pemilihan karakter dan sense of crime - nya. Film yang rilis tahun 2021 ini di produksi oleh Scope, Business Visual dan Fisher King.

Sumber Referensi:

Opini pribadi