Pepatah ini sederhana saja, "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit." Kita biasa memaknainya, bahwa bila orang mengumpulkan satu rupiah demi rupiah, pada saatnya orang itu akan dapatkan segentong rupiah. Namun sesungguhnya pepatah ini tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau tekun dalam menabung akan tetapi demi masa depan, walaupun terkadang setelah materi disimpan buanyak dan tidak dapat dinikmati kerena orang itu juga sudah mati.

Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekarung uang recehan ataupun uang 100.000 rupiah, yaitu: bila orang itu juga mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap perbuatan-perbuata di dunia baik itu kecil maupun besar, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa orang itu.

Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil maupun besar itu mencerminkan kebesaran jiwa orangnya? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, sepetik kuntum senyum, ramah menyapa, atau berpeluk-pelukan bersama sahabat, adalah tindakan yang mungkin biasa-biasa saja. Namun dalam seputar kasih sayang, ia jauh lebih tinggi dari pada bukit tabungan orang itu.