- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Corona Melonjak, Komisi IX DPR Minta Pemerintah Pastikan Faskes Tak Lumpuh


TS
rumahkonstituen
Corona Melonjak, Komisi IX DPR Minta Pemerintah Pastikan Faskes Tak Lumpuh

Quote:
Pemerintah melaporkan kenaikan kasus Corona dalam sepekan terakhir di Indonesia. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, meminta pemerintah memastikan sistem pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) tidak lumpuh.
"Prioritas utama pemerintah saat ini menurut saya adalah memastikan agar sistem pelayanan kesehatan kita tidak menjadi lumpuh. Hal ini nyaris kita alami ketika Indonesia dihantam gelombang varian Delta di tahun lalu. Kondisi fasilitas kesehatan yang tidak memadai beresiko meningkatkan angka kematian," kata Charles kepada wartawan, Senin (24/1/2022).
Charles menilai meningkatnya angka penularan COVID-19 akibat varian Omicron di Indonesia bukan sesuatu yang mengagetkan karena sudah diprediksi sebelumnya. Bahkan, kata dia, jika berkaca pada pengalaman negara lain, penularan Omicron memang sulit dibendung.
Politikus PDIP itu menyarankan agar kebijakan pembatasan mobilitas disesuaikan dengan kondisi keterisian rumah sakit (BOR) setempat. Apabila BOR RS rujukan Corona mencapai titik tertentu, Charles mengatakan perlu adanya peningkatan level PPKM.
"Menghadapi varian Omicron, kebijakan terkait pembatasan mobilitas masyarakat harus diambil berdasarkan perkembangan angka keterisian rumah sakit (BOR) bukan sekadar angka penularan," ujarnya.
"Apabila BOR di suatu wilayah naik ke titik tertentu, maka pemerintah harus meningkatkan level PPKM dan memberlakukan pembatasan mobilitas untuk memperlambat laju penularan COVID-19. Namun apabila angka BOR masih ada pada tingkat yang bisa ditolerir, maka level PPKM tidak perlu ditingkatkan," sambungnya.
Begitu pula kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM), Charles menyarankan ada pemerintah daerah menyesuaikan dengan tingkat keterisian rumah sakit.
"Hal yang sama seharusnya juga diberlakukan ke PTM. Perlu tidaknya menangguhkan PTM itu tergantung pada kondisi COVID-19 di wilayah masing-masing dengan angka BOR sebagai acuan utama," tuturnya.
Kasus Corona Naik
Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan kasus Corona terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kasus Corona di Jawa-Bali mendominasi kenaikan kasus tersebut.
"Dalam seminggu terakhir ini, kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik, kenaikan Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ujar Luhut dalam jumpa pers seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1).
Luhut juga menyampaikan mengenai transmisi lokal kasus COVID-19 yang kini sudah lebih mendominasi. Kasus COVID-19 dari pelaku perjalanan luar negeri sudah menurun.
"Prioritas utama pemerintah saat ini menurut saya adalah memastikan agar sistem pelayanan kesehatan kita tidak menjadi lumpuh. Hal ini nyaris kita alami ketika Indonesia dihantam gelombang varian Delta di tahun lalu. Kondisi fasilitas kesehatan yang tidak memadai beresiko meningkatkan angka kematian," kata Charles kepada wartawan, Senin (24/1/2022).
Charles menilai meningkatnya angka penularan COVID-19 akibat varian Omicron di Indonesia bukan sesuatu yang mengagetkan karena sudah diprediksi sebelumnya. Bahkan, kata dia, jika berkaca pada pengalaman negara lain, penularan Omicron memang sulit dibendung.
Politikus PDIP itu menyarankan agar kebijakan pembatasan mobilitas disesuaikan dengan kondisi keterisian rumah sakit (BOR) setempat. Apabila BOR RS rujukan Corona mencapai titik tertentu, Charles mengatakan perlu adanya peningkatan level PPKM.
"Menghadapi varian Omicron, kebijakan terkait pembatasan mobilitas masyarakat harus diambil berdasarkan perkembangan angka keterisian rumah sakit (BOR) bukan sekadar angka penularan," ujarnya.
"Apabila BOR di suatu wilayah naik ke titik tertentu, maka pemerintah harus meningkatkan level PPKM dan memberlakukan pembatasan mobilitas untuk memperlambat laju penularan COVID-19. Namun apabila angka BOR masih ada pada tingkat yang bisa ditolerir, maka level PPKM tidak perlu ditingkatkan," sambungnya.
Begitu pula kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM), Charles menyarankan ada pemerintah daerah menyesuaikan dengan tingkat keterisian rumah sakit.
"Hal yang sama seharusnya juga diberlakukan ke PTM. Perlu tidaknya menangguhkan PTM itu tergantung pada kondisi COVID-19 di wilayah masing-masing dengan angka BOR sebagai acuan utama," tuturnya.
Kasus Corona Naik
Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan kasus Corona terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kasus Corona di Jawa-Bali mendominasi kenaikan kasus tersebut.
"Dalam seminggu terakhir ini, kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik, kenaikan Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ujar Luhut dalam jumpa pers seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1).
Luhut juga menyampaikan mengenai transmisi lokal kasus COVID-19 yang kini sudah lebih mendominasi. Kasus COVID-19 dari pelaku perjalanan luar negeri sudah menurun.
Sumber: Detik
0
480
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan