- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Hanya 2 Tugas yang tak dapat aku lakukan


TS
ryanmallay2000
Hanya 2 Tugas yang tak dapat aku lakukan
Dari awal yang aku ketahui tugasku adalah "Membunuh Musuh" yang aku simpulkan dari jargon "sejatinya tentara dilatih dan dididik untuk bertempur". Bertahun-tahun aku melakoni tugas itu sampai pada saatnya aku memahami sejatinya tugasku adalah membina bukan membinasakan.
"Lebih mulya membina daripada membinasakan", kata Danramil kepadaku saat aku diperintahkan melaksanakan tugas pembinaan teritorial.
"Bukankah untuk membersihkan gulma, harus mencabut akarnya?" pendapatku yang mengisyaratkan untuk membuat suatu wilayah aman itu harus menghancurkan kekuatan perusuhnya.
"Mereka bukan musuh, tetapi masih warga kita yang belum pahami Pancasila", jawabnya menjelaskan kepadaku tentang definisi musuh.
"Bukankah yang beseberangan dengan Pancasila menjadi musuh kita?" aku kembali mempertegas pendapatku.
"Kalau pendapatmu kamu pertahankan, negara ini tidak akan pernah lepas dari rongrongan dan kamu akan lelah menumpasnya", kata Danramil itu.
"Terus apa yang harus kita lakukan?" tanyaku.
"Lakukan kewajibanmu dengan lengkap", jawabnya sambil menjelaskan bahwa selaku seorang prajurit memiliki 8 kewajiban dan salah satunya yaitu mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat disekelilingnya.
aku baru mulai sadari ternyata memang benar kata Danramil itu, sejatinya pembinaan teritorial tidak semata untuk pertahanan negara melainkan melengkapi kewajiban kami selaku prajurit.
dengan melaksanakan 8 wajib TNI dengan lengkap itu, maka sasaran pembinaan teritorial untuk mewujudkan Ruang, Alat dan Kondisi Juang serta Kemanunggalan TNI-Rakyat akan tercapai.
"Coba kamu pelajari, negara yang besar dan berkuasa saja, tidak mampu menguasai negara jajahannya bahkan terusir dari negara itu karena perlawanan rakyatnya", Danramil menjelaskan kepadaku tentang strategi negara besar yang ternyata kalah dalam berperang walau kecanggihannya luar biasa.
"Apalagi saat ini ada trend menjajah negara dengan tidak mengerahkan kekuatan bersenjata", Danramil itu menjelaskan tentang ancaman nir militer yang mana negara dapat terancam dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi informatika dan keselamatan umum.
"Bisa mungkin negara tetap namanya, tidak berubah bendera dan lambangnya, tetapi negara lainnya yang menguasai negara kita", katanya.
"Maksudnya, Pak?" tanyaku
"Seandainya kamu punya rumah, kamu yang punya sertifikat, dan kamu yang membangun rumah itu, tetapi yang mengisi perabotan dapur, ruang tamu, tempat tidur dan lainnya adalah orang lain, siapa yang berhak menghuni rumah itu?" tanyanya.
"Yang mengisi perabot", jawabku.
"kamu sebagai pemilik rumah, kemana?" tanyanya
aku terbengong.
"Jangan itu terjadi di negara kita, maka tugas kita menyadarkan masyarakat akan ancaman ini, dan menyiapkannya untuk tetap pertahankan negara ini", Kata Danramil.
"Caranya Pak?" tanyaku
"Wujudkan perlawanan rakyat melalui kegiatan pembinaan teritorial", jawabnya.
"Berarti banyak dong tugas kita?", kataku.
"Ya, semua akan menjadi tugas kita dikala ancaman itu mengancam kedaulatan negara", jawab DAnramil.
"Siap, Pak, saya akan laksanakan semua tugas itu, hanya dua tugas yang tidak dapat saya lakukan", jawabku.
"Apa itu?" tanyanya.
"Mengecat langit dan menguras laut", jawabku dengan singkat. dan dia hanya tersenyum bangga.
"Lebih mulya membina daripada membinasakan", kata Danramil kepadaku saat aku diperintahkan melaksanakan tugas pembinaan teritorial.
"Bukankah untuk membersihkan gulma, harus mencabut akarnya?" pendapatku yang mengisyaratkan untuk membuat suatu wilayah aman itu harus menghancurkan kekuatan perusuhnya.
"Mereka bukan musuh, tetapi masih warga kita yang belum pahami Pancasila", jawabnya menjelaskan kepadaku tentang definisi musuh.
"Bukankah yang beseberangan dengan Pancasila menjadi musuh kita?" aku kembali mempertegas pendapatku.
"Kalau pendapatmu kamu pertahankan, negara ini tidak akan pernah lepas dari rongrongan dan kamu akan lelah menumpasnya", kata Danramil itu.
"Terus apa yang harus kita lakukan?" tanyaku.
"Lakukan kewajibanmu dengan lengkap", jawabnya sambil menjelaskan bahwa selaku seorang prajurit memiliki 8 kewajiban dan salah satunya yaitu mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat disekelilingnya.
aku baru mulai sadari ternyata memang benar kata Danramil itu, sejatinya pembinaan teritorial tidak semata untuk pertahanan negara melainkan melengkapi kewajiban kami selaku prajurit.
dengan melaksanakan 8 wajib TNI dengan lengkap itu, maka sasaran pembinaan teritorial untuk mewujudkan Ruang, Alat dan Kondisi Juang serta Kemanunggalan TNI-Rakyat akan tercapai.
"Coba kamu pelajari, negara yang besar dan berkuasa saja, tidak mampu menguasai negara jajahannya bahkan terusir dari negara itu karena perlawanan rakyatnya", Danramil menjelaskan kepadaku tentang strategi negara besar yang ternyata kalah dalam berperang walau kecanggihannya luar biasa.
"Apalagi saat ini ada trend menjajah negara dengan tidak mengerahkan kekuatan bersenjata", Danramil itu menjelaskan tentang ancaman nir militer yang mana negara dapat terancam dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi informatika dan keselamatan umum.
"Bisa mungkin negara tetap namanya, tidak berubah bendera dan lambangnya, tetapi negara lainnya yang menguasai negara kita", katanya.
"Maksudnya, Pak?" tanyaku
"Seandainya kamu punya rumah, kamu yang punya sertifikat, dan kamu yang membangun rumah itu, tetapi yang mengisi perabotan dapur, ruang tamu, tempat tidur dan lainnya adalah orang lain, siapa yang berhak menghuni rumah itu?" tanyanya.
"Yang mengisi perabot", jawabku.
"kamu sebagai pemilik rumah, kemana?" tanyanya
aku terbengong.
"Jangan itu terjadi di negara kita, maka tugas kita menyadarkan masyarakat akan ancaman ini, dan menyiapkannya untuk tetap pertahankan negara ini", Kata Danramil.
"Caranya Pak?" tanyaku
"Wujudkan perlawanan rakyat melalui kegiatan pembinaan teritorial", jawabnya.
"Berarti banyak dong tugas kita?", kataku.
"Ya, semua akan menjadi tugas kita dikala ancaman itu mengancam kedaulatan negara", jawab DAnramil.
"Siap, Pak, saya akan laksanakan semua tugas itu, hanya dua tugas yang tidak dapat saya lakukan", jawabku.
"Apa itu?" tanyanya.
"Mengecat langit dan menguras laut", jawabku dengan singkat. dan dia hanya tersenyum bangga.


bukhorigan memberi reputasi
1
353
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan