SAHABATKASKUS-Pagelaran turnamen India Open 2022 yang diselenggarakan di kota New Delhi India menjadi sorotan, disebabkan banyaknya pemain yang mengikuti turnamen tersebut dinyatakan positif mengidap covid-19. Hal ini ditenggarai oleh longgarnya penerapan protokol kesehatan.

Pada kamis (13 Januari 2022) berdasarkan hasil tes PCR dua hari sebelumnya dinyatakan ada tujuh pemain positif covid-19, salah satu pemain yang terpapar adalah unggulan pertama tunggal putra di turnamen tersebut yang juga wakil tuan rumah yaitu Kidambi Srikanth.

Ditambah dengan delapan pemain yang terlibat kontak langsung, maka jumlah keseluruhan pemain yang gagal untuk mengikuti turnamen adalah 15 pemain, hal ini menyebabkan ada 10 pertandingan dibabak kedua dibatalkan.

Tentunya keselamatan pemain Indonesia yang mengikuti turnamen India Open ini turut dipertanyakan.
Sebelumnya seperti diketahui ada 3 pemain Indonesia yang mengikuti turnamen di new delhi tersebut.

Yakni Tommy Sugiarto yang bermain ditunggal putra dan Hendra Setiawan berpasangan dengan Mohammad Ahsan yang bermain diganda putra.

Hendra dan Ahsan merasa khawatir dengan kondisi ini, melalui rilis Humas PP PBSI, sebagaimana disampaikan oleh Hendra, "Hanya hari ini lebih takut karena banyak yang positif Covid-19."

Namun Hendra mengaku pasrah dengan kondisi ini, karena sudah berada di turnamen, maka jaga protokol kesehatan seketat mungkin terutama saat berada di Hall.

Hendra mengaku mereka banyak berada di kamar saja bila tidak melakukan pertandingan.

ESPN-India melaporkan bahwa pada turnamen India Open ini penerapan protokol kesehatan tidak menerapkan sistem gelembung.

Sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi lebih longgar.
Padahal Sistem gelembung ini membatasi interaksi partisipan dengan orang luar. Sistem gelembung ini sudah sering diterapkan di turnamen, dan sangat efektif.

New Delhi termasuk salah satu kota yang mengalami lonjakan kasus covid-19 gelombang ketika yang cukup tinggi, ada sekitar 27 ribu kasus aktif.

Umumnya sistem gelembung dilakukan dengan memusatkan kegiatan dan pertandingan di satu area dan membatasi kunjungan dari pihak luar.

Pada Indonesia Badminton festival yang mana saat itu dilaksanakan 3 turnamen di Nusa dua Bali, sistem gelembung ini diterapkan dengan cukup baik.

Dimana seluruh atlet, official dan panitia ditempatkan pada Sebuah area dan membatasi interaksi dengan pihak luar.

Namun di India open 2022 ini pihak penyelenggara tidak sanggup untuk melakukan sistem gelembung ini.
Panitia membebaskan peserta turnamen untuk memilih tempat mereka menginap.

Hal tersebut membebani para pemain muda lokal yang mengikuti turnamen ini, Beberapa pemain akhirnya dibebaskan untuk memilih tempat menginap, bahkan menginap di tempat kerabatnya juga diperbolehkan.

Sulitnya memonitor aktivitas atlet secara menyeluruh membuat penerapan protokol kesehatan tergantung kepada kesadaran diri masing-masing pemain.

Demikianlah kondisi turnamen yang digelar di India tersebut, semoga atlet Indonesia yang bertanding tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, dan bisa terhindar dari terpapar covid-19.